• 08121752022
  • dokterbehel@gmail.com

Perawatan Behel Gigi

Behel gigi dan Lingual braces

Mengenal Jenis-Jenis Behel / Kawat Gigi

“Mengenal Jenis-Jenis Behel / Kawat Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Tetap semangat kan…

Pada kesempatan kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan jenis-jenis kawat (behel) gigi. Ingin tahu kan? Berikut akan diuraikan jenis konvensional, Jenis Lingual, Jenis Self Ligating, Jenis Clear aligner dan Jenis Alat Headgear.

Jenis Konvensional

Kawat gigi jenis ini terbuat dari logam stainless steel yang dilekatkan pada bagian depan gigi menggunakan bahan/semen khusus. Logam yang telah ditempel pada masing-masing gigi akan dihubungkan dengan karet elastis  dan dengan kawat khusus untuk memberikan tekanan pada gigi. Dengan cara ini,  gigi geligi dapat bergeser ke arah posisi yang diinginkan secara berlahan.

Instagram: @dokterbehel

Bracket konvensional juga ada yang berbahan dasar dari keramik. Bahan keramik ini memiliki tampilan yang lebih baik, warnanya mirip dengan warna gigi. Kawat gigi keramik tidak disarankan pada penderita deep bite (saat menggigit, gigi bagian atas menutupi gigi bawah secara berlebihan)

Jenis Lingual

Kawat gigi lingual (lingual braces) memiliki kemiripan dengan jenis kawat gigi konvensional. Lalu apa yang menbedakan? Perbedaannya adalah letak bracket berada pada sisi dalam gigi. Dengan model ini kawat gigi menjadi tidak terlihat dari luar. Apa saja keterbatasan jenis ini? Beberapa pasien beresiko mengalami perubahan artikulasi suara antara 1-3 bulan setelah pemasangan. Kawat gigi jenis ini juga berisiko terhadap kebersihan gigi dan lidah.

Jenis Self Ligating

Kawat gigi jenis self ligating tidak menggunakan karet elastis. Self ligating memakai klip kecil khusus pada masing-masing bracket. Kelebihan kawat gigi jenis ini, yaitu lebih tahan lama dibandingkan kawat gigi konvensional. Kelebihan lain, self ligating pemakainya juga tidak perlu terlalu sering kontrol ke dokter gigi. Wow… ternyata banyak ya jenis-jenis kawat gigi.

Berikut akan diuraikan alat lain yang bisa digunakan untuk perawatan kelainan susunan gigi ringan:

Jenis Clear aligner

Jenis Clear aligner adalah alat yang dapat dipakai untuk mengatasi kelainan susunan gigi ringan. Clear aligner bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Clear aligner sebaiknya dipasang selama 20-22 jam setiap hari dan boleh dilepas pada saat makan atau disaat menggosok gigi.

Baca juga: Mengenal Fungsi & Bagian-Bagian Behel Gigi

Clear aligner berbentuk alat transparan yang menyelimuti seluruh gigi dan tidak begitu terlihat. Meskipun memiliki banyak kelebihan, dari sisi lama perawatan, clear aligner ternyata memerlukan waktu yang lebih lama untuk memperbaiki susunan gigi.

Jenis Alat Headgear

Jenis lain untuk perawatan gangguan susunan gigi adalah headgear. Alat ini unik, memiliki bagian-bagian yang dipasang di luar rongga mulut, misalnya  leher dan kepala. Headgear dapat berfungsi untuk menarik gigi belakang agar bergerak semakin ke belakang, tujuannya agar terdapat ruangan untuk merapikan gigi dan tidak perlu dilakukan cabut gigi. Alat Headgear dipakai antara 8-14 jam setiap hari.

Demikian semoga uraian singkat tentang Mengenal Jenis-Jenis Behel / Kawat Gigi, dapat bermanfaat.

dokterbehel.com


Kontak Kami

Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: jenis kawat gigi, jenis behel gigi, Headgear, Clear aligner, Self Ligating, lingual braces, kawat gigi konvensional, dokter spesialis ortodontik, pasang behel gigi, perawatan ortodontik surabaya

Behel Gigi Indonesia

Mitos Pemasangan Behel Gigi

“Mitos Pemasangan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat pagi, apa kabar Adik2 semua…

Instagram: @dokterbehel

Pada kesempatan kali ini, tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan beberapa mitos terkait perawatan behel gigi, penasaran?  Mari kita baca:

Mitos 1: Gigi yang telah dirawat tidak akan berantakan lagi.

Saat ini masih ada  yang berpendapat bahwa susunan gigi akan selamanya rapih teratur setelah perawatan behel gigi. Namun, faktanya tidak demikian.

Gigi geligi maupun gusi termasuk organ yang konstan bertumbuh semasa muda. Ketika menggunakan behel gigi/ kawat gigi, tekanan kawat menarik gigi yang miring menuju ke tempat seharusnya.

Karena “dipaksa” untuk bergeser, gigi cenderung akan kembali ke tempat semula ketika behel/kawat gigi dilepas.

Oleh karena itu, setelah melepas behel gigi, pasien masih harus tetap menggunakan alat retainer untuk menahan bentuk gigi selama kurang lebih setahun setelah melepas behel gigi.

Setelah dipasang retainer, pasien akan lebih tenang karena posisi gigi yang sudah baik akan dapat dipertahankan.

Mitos 2: Kawat/ behel harus diganti setiap kunjungan ke dokter gigi.

Pemakai behel sudah semestinya kontrol dengan dokter gigi secara rutin beberapa minggu sekali. Dokter gigi akan memeriksa keadaan gigi dan kawat yang digunakan.

Ada persepsi yang keliru terkait penggantikan behel gigi, banyak yang berpikir kalau mengunjungi dokter gigi adalah saatnya untuk mengganti kawat gigi.

Nyatanya, karena jenis kawat yang digunakan saat ini sudah fleksibel, kawat/ behel tidak mudah rusak atau keluar dari gigi. Oleh sebab itu, behel tidak perlu selalu diganti. Cukup diatur dan dikencangkan.

Meskipun demikian, apabila kawat sudah nggak kencang atau keluar dari gigi, tentu saja harus diganti demi alasan kenyamanan, dan kesehatan.

Mitos 3 : Memakai behel berarti harus kuat menahan sakit.

Benar sekali bagi pasien yang pertama kali memakai kawat gigi/ behel gigi, akan merasa kurang nyaman di bagian gigi dan rongga mulut. Bahkan ada yang merasa kesulitan untuk mengunyah makanan keras di awal pemakaian behel gigi.

Selain hal tersebut, tekanan/ tarikan yang dihasilkan dari kawat juga bisa menyebabkan rongga mulut terasa mengganggu dan kurang nyaman. Namun demikian, pengguna behel gigi tidak perlu kuatir, karena ketidak nyamanan ini hanya akan berlangsung sementara.

Mitos 4 : Behel gigi harus ditarik sekencang-kencangnya.

Tarikan kawat/ behel gigi yang terlalu kencang dapat merusak tulang gigi dan bagian sekitarnya.Setiap posisi gigi geligi yang berbeda pasti memerlukan tekanan/ tarikan dan tingkat kekencangan yang berbeda-beda.

Pada gigi yang terlalu miring mungkin membutuhkan tarikan lebih ekstra, sedangkan gigi yang sudah rapi tidak perlu tarikan yang kuat. Tarikan/ tekanan behel yang terlalu kuat juga bisa menyebabkan gigi bergeser ke arah yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Sebelum Memasang Behel Gigi

Demikian, artikel tentang Mitos Pemasangan Behel Gigi . Semoga ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi adik-adik yang berencana menggunakan perawatan behel gigi.

Demikian semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

_____________________

Dokterbehel.com

Kontak Kami


Cara Merawat Gigi Sensitif

Cara Mengatasi Gigi Berlubang

“Cara Mengatasi Gigi Berlubang”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik2 adik semua?

Semoga senantiasa sehat selalu. Berikut kakak dari dokterbehel.com akan berbagi tips praktis agar gigi tidak berlubang, mau kan? Sebelumnya jangan lupa yuk follow IG:

Instagram: @dokterbehel

Gigi kita adalah salah satu organ penting pada tubuh manusia yang bermanfaat untuk memotong dan menghancurkan makanan. Karena makanan telah dipotong dengan gigi geligi kita maka mudah ditelan dengan baik. Gigi yang rusak dan berlubang dapat mengganggu kenikmatan pada saat kita sedang makan. Oleh sebab itu, Adik-adik perlu melakukan beberapa langkah perawatan gigi, ingin tahu kan?

Habit #1 Sikat gigi setelah makan

Dari berbagai media,  adik-adik tentu sering mendengar bahwa menggosok gigi sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari, pada saat bangun tidur dan saat sebelum tidur. Sebenarnya, untuk mencegah gigi kita berlubang, sangat dianjurkan menggosok gigi sebaiknya setiap kali selesai makan. Selain itu sangat dianjurkan untuk membersihkan gigi dengan benang gigi. Bila Adik-adik sedang sibuk dan tidak bisa menyikat gigi setiap setelah makan, dianjurkan berkumurlah dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang adi di rongga mulut.

Habit #2 Rajin berkumur

Disamping kebiasaan menyikat gigi, adik-adik sangat dianjurkan untuk berkumur dengan menggunakan cairan pembersih mulut. Kebiasaan berkumur secara rutin, cukup ampuh untuk menghilangkan gangguan plak dan bakteri dari rongga mulut.

Plaque/ Plak menghasilkan zat asam yang dapat menjadi penyebab gigi berlubang. Jika  plak dibiarkan, lama-lama dapat juga mengganggu gusi. Jadi resikonya tidak hanya gigi yang bermasalah/ berlubang, namun juga gusi Adik-adik. Dengan berkumur secara teratur, bagian rongga mulut yang sulit dicapai oleh sikat gigi akan dapat dibersihkan.

Habit #3 Hindari makanan Penyebab Gigi Berlubung

Makanan apa saja yang beresiko menjadi penyebab gigi berlubang? Tentu saja ada banyak, misalnya makanan manis dan makanan/snack yang dapat menempel di celah-celah gigi Adik-adik. Makanan yang beresiko misalnya kue manis, permen, coklat, dan keripik). Disaat Adik-adik menikmati makanan atau minuman manis, berbagai bakteri dalam mulut akan memproduksi asam yang mampu merusak lapisan enamel gigi.

Disamping menghindari makan makanan pemicu gigi berlubang, konsumsilah makanan yang baik untuk kesehatan gigi. Contoh makanan yang sehat seperti sayur-sayuran, buah, keju, susu, dan air putih.

Habit #4 Rutin berkunjung ke Dokter Gigi

Pemeriksaan gigi secara rutin dapat menjadi salah satu solusi untuk menghindari gigi berlubang. Melalui pemeriksaan gigi secara rutin, gangguan gigi dapat terdeteksi lebih awal. Jika gigi rentan berlubang, dokter gigi akan memberikan perlindungan lebih atau perawatan kepada gigi tersebut.

Perawatan gigi geligi tidak harus menunggu hingga gigi mengalami gangguan atau kerusakan. Mulailah menjaga kesehatan gigi dan mulut Adik-adik dengan rutin melakukan kunjungan ke dokter gigi.

Gigi yang tidak teratur dan tumpang tindih, selain kurang estetika juga mempersulit proses perawat gigi. Dalam kasus susunan gigi yang tidak teratur, dapat juga dilakukan tindakan ortodonti agar gigi geligi menjadi rapi dan mudah dirawat. Untuk informasi perawatan ortodontik, adik-adik dapat berkunjung ke dokterbehel.com

Habit #5 Memakai Pasta Gigi dengan  Fluoride

Gigi geligi kita memerlukan perlindungan di bagian enamel gigi. Enamel merupakan bagian lapisan terluar gigi. Zat Fluoride mampu melindungi gigi Adik-adik dari senyawa asam yang berbahaya. Fluoride dapat membantu memperbaiki lapisan enamel sehingga mampu memperkokoh perlindungan gigi.

Bagaimana dengan anak-anak? Untuk anak-anak dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi. Dokter gigi akan memeriksa & memberi rekomendasi batas aman penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride pada anak. Jika berlebihan, fluoride juga tidak baik untuk kesehatan gigi anak-anak.

Baca juga: Tips Mencegah Gigi Berlubang

Demikian ulasan singkat tentang “Cara Mengatasi Gigi Berlubang”, semoga membantu adik-adik untuk tetap bersamangat dalam menjaga dan merawat gigi.

Salam sukses & tetap semangat !

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

____________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya, klinik dokter behel surabaya, klinik spesialis kawat gigi surabaya, info pasang behel gigi surabaya, dokter spesialis behel surabaya, pasang behel surabaya, info behel gigi surabaya, alamat dokter ortodonti surabaya, gigi sehat

Pasang behel gigi di Kota Surabaya

Sebelum Pasang Kawat Gigi

“Sebelum Pasang Kawat Gigi, Apa Yang Perlu Disiapkan?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo apa kabar adik-adik semua?

Saat ini mungkin adik-adik sedang mempertimbangkan untuk memasang behel gigi (bracket). Behel gigi, atau juga dikenal dengan istilah kawat gigi, memang cukup populer dikalangan anak muda.  Dengan memakai behel secara benar, tentu dapat mengubah penampilan adik-adik, gigi akan menjadi lebih rapi, sehat dan estetis.


Follow Instagram @dokterbehel


Disaat Adik-adik memakai behel, pada awal perawatan tentu akan merasa tidak nyaman di bagian rongga mulut. Mengapa demikian?

Baca juga: Berkawan dengan Behel Gigi

Rasa nyeri setelah pasang behel gigi

Setelah pemasangan behel gigi, bagaimana pun juga, Anda pasti akan merasa tidak nyaman dengan behel gigi baru Anda. Proses pemasangan behel gigi sendiri tentu dapat menimbulkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman akibat tekanan/ tarikan dari kawat untuk merapikan gigi Anda.

Jangan khawatir, rasa nyeri itu wajar. Dokter gigi dapat memberikan obat untuk membantu Anda mengurangi rasa sakit tersebut. Jadi, rasa tidak nyaman ini akan hilang dalam waktu beberapa minggu. Anda pun akan beradaptasi dan mulai merasa nyaman dengan behel gigi Anda.

Behel gigi hanya untuk anak dan remaja?

Behel atau kawat gigi sering kali dikaitkan dengan perawatan gigi untuk kasus-kasus pada anak atau remaja. Sebenarnya, Anda dapat menggunakan behel gigi pada usia berapa saja untuk memperbaiki susunan gigi, asalkan gigi dan gusi Anda masih dalam keadaan sehat dan kuat.

Rata-rata jangka waktu memakai behel gigi

Pada umumnya seseorang memakai behel gigi selama kurang lebih dua tahun. Namun, durasi pemakaian behel masing-masing orang bisa berbeda. Ini tergantung kondisi gigi Anda masing-masing. Tanyakan pada dokter gigi ortodonti berapa lama prediksi jangka waktu perawatan.

Berusahalah untuk tidak ganti dokter gigi

Sebelum memasang behel gigi, sebaiknya pertimbangkan dulu apakah Anda mampu rutin kontrol ke dokter gigi yang sama dalam jangka waktu yang panjang. Pada Umumnya sebelum memasang behel, Anda diminta menandatangani perjanjian kontrak dengan dokter gigi ortodonti yang Anda gunakan.

Apabila Anda harus ganti dokter karena sesuatu hal, seperti karena pindah rumah ke kota lain, Anda harus membuat kontrak perjanjian baru dengan dokter gigi berikutnya. Sebagian besar dokter gigi tidak keberatan melanjutkan perawatan yang sudah dijalani, namun ada pula dokter gigi yang mewajibkan untuk memulai terapi lagi dari awal walaupun Anda sudah pernah pasang behel gigi di tempat lain. Hal Ini tentu saja akan memakan biaya lagi, dan waktu perawatan akan menjadi lebih lama.

Simak juga: Video Perawatan Ortodonti

Demikian penjelasan singkat Persiapan Sebelum Pasang Kawat Gigi, semoga informasi ini bermanfaat.

Salam senyum ceria & sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

______________________________________

dokterbehel.com

Klinik Spesialis Orthodonti Surabaya

Behel Cekat & Behel Lepasan

Behel Cekat & Behel Lepasan

“Behel Cekat & Behel Lepasan”

Semangat pagi! Apa kabar adik-adik semua? Tetap semangat dan selalu belajar giat, bravo! Sebelumnya yuk Follow Instagram kakak di @dokterbehel

Pada kesempatan ini, kami akan mengulas sedikit informasi tentang ilmu ortodonti (pemasangan behel gigi). Ilmu Ortodonti merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang menelaah & mempelajari  pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi yang sangat besar dan abnormalitas dentofasial serta metode perawatan perbaikannya.

Tujuan Perawatan Ortodonti (Pasang Behel /Kawat Gigi)

Apakah tujuan dari Perawatan Ortodonti? Ada yang tahu? Yes, tujuan penting dari perawatan ortodonti adalah diperolehnya posisi gigi geligi yang rapi,  beraturan sehingga memperbaiki  fungsi estetik  wajah dan gigi, dapat menghilangkan daerah-daerah tempat penimbunan kotoran, menghilangkan premature kontak yang menimbulkan pergeseran mandibula dan menimbulkan rasa sakit pada sendi atau otot. Ortodonti juga membantu mencegah terjadinya trauma yang disebabkan karena letak gigi yang tidak beraturan.

Paling tidak ada 2 metode ortodonti yaitu :

  1. Tanpa Bedah: Merupakan metode perawatan ortodonti tanpa pembedahan.
    • Dengan peranti cekat (fixed appliance)
    • Dengan alat ortodonti lepasan (removable appliance)
  2. Metode dengan cara bedah: Perawatan ortodonti melalui pembedahan atas kelainan kraniofasial dengan maksud memperbaiki segmen mandibula atau mandibula maupun seluruh rahang.

Metode Tanpa Bedah dengan Piranti Cekat (fixed appliance)

Menggunakan Alat ortodonti cekat (fixed appliance): Alat Ortodonti cekat adalah alat ortodonti yang direkatkan pada gigi geligi. Pemasangan dan pelepasannya hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti yang sudah mempunyai latar belakang pendidikan & keterampilan khusus. Dengan ortodonti cekat ini, pasien tidak dapat memasang atau melepas sendiri. Sesuai fungsinya, alat ortodonti cekat terbagi beberapa bagian, antara lain bracket/behel, pita logam/band, archwire/lengkung kawat, dan alat- alat pembantu/auxiliary lainnya.

Keunggulan Alat Ortodonti Cekat:

  • Tidak memerlukan skill khusus pasien untuk memasang dan melepaskannya.
  • Tidak memerlukan pelat akrilik, baik di langit-langit atau dasar mulut sehingga pasien lebih nyaman.
  • Jika dibandingkan dengan alat lepasan, jangka waktu perawatan ortodonti cekat relatif lebih singkat karena pasien secara terus-menerus memakainya.
  • Alat Ortodonti cekat dapat memperbaiki kelainan posisi gigi pada kasus-kasus yang lebih berat dengan hasil akhir yang lebih memuaskan.
  • Pasien bebas memilih, dapat memilih jenis bracket sesuai dengan bentuk dan warna yang diinginkan.

Kelemahan Alat Ortodonti Cekat:

  • Alat Ortodonti cekat sangat rumit. Oleh sebab itu pemasangan atau pelepasannya hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti dengan keahlian khusus.
  • Membersihkan gigi dan mulut memerlukan cara khusus karena alat ini tidak dilepaskan dari gigi dalam waktu yang relatif lama. Kerjasama pasien dalam merawat, menjaga dan mempertahankan keberhasilan perawatan ortodonti cekat sangat diperlukan.
  • Biaya yang diperlukan untuk pemasangan alat ini relatif lebih mahal

Metode Tanpa Bedah dengan Piranti Lepasan (removable appliance)

Ortodonti Lepasan adalah  alat ortodonti yang dapat dilepaskan dan dipasang atau dibersihkan oleh pasien yang bersangkutan. Alat ini fungsinya sebagai alat penggeser posisi gigi ketempat yang direncanakan, alat ini terdiri tiga bagian, yakni bagian aktif, bagian retensi dan bagian pelat dasar. Pada umumnya ortodonti ini direkomendasikan untuk pasien dengan kasus-kasus yang ringan.

Baca juga: 9 Manfaat Perawatan Behel Gigi

Keunggulan Alat Ortodonti Lepasan:

  • Kelebihan ortodonti lepasan dapat memperbaiki kelainan posisi gigi ringan dengan hasil yang memuaskan.
  • Apabila pasien menggunakan alat ini, dari arah depan hanya tampak beberapa kawat stainlees steel di permukaan gigi bagian depan.
  • Alat ini dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien. Pasien dapat membersihkannya sambil membersihkan gigi-giginya.
  • Fleksibel, pasien bisa memilih waktu pemakaiannya sehingga aktivitas tidak terganggu. Misalnya ketika sedang olah raga berat, pasien dapat melepas alat ini agar tidak beriko benturan.
  • Bila debandingkan dengan alat ortodonti cekat, ortodonti lepasan biayanya relatif murah.

Kelemahan Alat Ortodonti Lepasan

  • Tidak dapat digunakan untuk merawat kelainan posisi gigi yang sulit.
  • Jangka waktu proses mencapai posisi gigi yang diinginkan lebih lama apabila dibanding dengan menggunakan piranti cekat.
  • Kesuksesan dalam perawatan dengan alat ini sangat tergantung dari sikap kooperatif/ kerjasama pasien. Jika pasien malas memakainya, maka waktu perawatan akan menjadi lebih lama.
  • Akan ada perasaan tidak nyaman pada saat-saat awal pemakaian. Mengapa? Karena langit-langit dan dasar mulut tertutup oleh pelat dasar yang merupakan benda asing bagi mulut kita.

Demikian penjelasan singkat tentang “Behel Cekat & Behel Lepasan”, semoga informasi ini bermanfaat.

Salam senyum ceria & sukses selalu

______________________________________

dokterbehel.com

Kontak: Klinik Orthodonti Surabaya

Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: perawatan ortodonti surabaya, dokter gigi ortodonti surabaya, praktek ortodonti surabaya, behel gigi surabaya, kawat gigi surabaya

Mengenal Behel GIgi dan Perawatan Ortodonti

Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

“Dokter Gigi Spesialis Ortodonti”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Salam dahsyat dan tetap semangat…

Pada kesempatan kali ini, kami dari dokterbehel.com kembali akan sedikit mengulas tentang tujuan ortodonti dan metode ortodonti.

Instagram: @dokterbehel

Tujuan Ortodonti

Ilmu ortodonti merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari aspek-aspek pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi yang sangat besar dan abnormalitas dentofasial serta berbagai metode perawatan atau perbaikannya.

Metode Perawatan Ortodonti

Secara umum ada 2 metode perawatan ortodonti yaitu metode dengan cara bedah dan tanpa bedah. Metode dengan cara bedah adalah perawatan ortodonti dengan melakukan proses pembedahan atas kelainan-kelainan kraniofasial.  Tujuan metode ini untuk memperbaiki segmen mandibula atau mandibula maupun merawat seluruh rahang agar dapat berfungsi secara optimal. Adapun metode tanpa bedah dapat dilakukan melalui alat ortodonti lepasan ataupun dengan peranti cekat. Untuk metode tanpa bedah akan diuraikan masing-masing sisi plus-minusnya.

Metode ortodonti cekat (fixed appliance):

Sesuai fungsinya, alat ortodonti cekat ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bracket/behel, pita logam/band, archwire/lengkung kawat, dan alat pembantu/auxiliary, dll. Alat ortodonti cekat ini direkatkan pada gigi, pemasangan dan pelepasannya alat ini hanya dapat dikerjakan oleh dokter gigi spesialis ortodonti yang memiliki keahlian/ pendidikan bidang ini.

Sebelum memilih pemakaian alat ini, perlu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan alat ini. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian alat ortodonti cekat

Kelebihan ortodonti cekat:

  1. Pemakaian alat jenis ini lebih efektif dan kemungkinan gigi kembali ke posisi awal sebelum diperbaiki relatif lebih kecil.
  2. Lama perawatan relatif lebih singkat.
  3. Mampu memperbaiki kelainan posisi gigi yang lebih berat dengan hasil yang lebih memuaskan
  4. Tidak memerlukan keterampilan pasien untuk memasang dan melepaskannya. Pasien hanya dituntut untuk disiplin melaksanakan control perawat gigi.
  5. Tidak memerlukan pelat akrilik sehingga lebih nyaman bagi pasien
  6. Pasien bebas memilih jenis bracket sesuai dengan bentuk dan warna yang diminati.

Kekurangan ortodonti cekat:

  1. Pemasangan atau pelepasan alat jenis ini cukup rumit, sehingga hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti.
  2. Apabila rusak, alat ini sangat sulit untuk diperbaiki.
  3. Ongkos perawatan relatif lebih mahal
  4. Proses membersihkan gigi dan mulut dilakukan dengan cara khusus, perlu kerjasama pasien agar dapat hasil yang memuaskan.
Metode ortodonti lepasan (removable appliance)

Merupakan  alat ortodonti yang bisa dilepaskan dan dipasang dengan mudah. Oleh sebab itu, alat ini mudah dibersihkan oleh pasien. Alat ini memiliki fungsi sebagai alat penggeser posisi gigi pada tempat yang diinginkan. Alat ortodonti lepasan terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian aktif, bagian pelat dasar dan bagian retensi. Umumnya alat ortodonti lepasan direkomendasikan pada kasus-kasus kelainan gigi yang ringan.

Kelebihan Ortodonti Lepasan:

  1. Mampu memperbaiki kelainan posisi gigi ringan dengan hasil yang baik. Dokter gigi yang menetapkan berat-ringan dari kasus tersebut.
  2. Biaya perawatan ortodonti lepasan relatif murah.
  3. Dari arah depan, hanya tampak beberapa kawat stainlees steel di permukaan gigi.
  4. Karena mudah dilepas pasien dapat membersihkannya.

Kekurangan Ortodonti Lepasan:

  1. Tidak efektif bila digunakan untuk merawat kelainan posisi gigi yang berat.
  2. Sangat tergantung dari sikap kooperatif pasien.
  3. Proses mencapai posisi gigi yang diinginkan, relative lebih lama bila dibanding dengan menggunakan alat ortodonti cekat.
  4. Perasaan kurang nyaman pada saat awal pemakaian, karena langit-langit dan dasar mulut tertutup oleh pelat dasar.

Demikian sedikit informasi tentang Dokter Gigi Spesialis Ortodonti, semoga informasi singkat ini bermanfaat. Salam dahsyat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Dokterbehel.com

Ortodontis, Praktek di Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya

Gigi Indah dengan Behel Gigi

Tahap-Tahap Perawatan Behel Gigi

“Tahap-Tahap Penting Perawatan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua?

Instagram: @dokterbehel

Pada kesempatan kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan tentang tahap-tahap perawatan behel gigi. Untuk mendapatkan hasil perawatan yang maksimal dan memuaskan, maka Pasien Ortodontik perlu mengikuti tahapan perawatan sebagai berikut:

Pemeriksaan Awal
  • Pada pemeriksaan awal ini, pasien behel gigi perlu berkonsultasi dengan dokter gigi yang akan merawat dan mendiskusikan hasil treatment/perawatan yang diinginkan beserta rencana perawatannya.
  • Dokter gigi akan memberikan surat pengantar laboratorium untuk melakukan pemeriksaan rontgen / xray untuk mengetahui kondisi gigi pasien yang bersangkutan. Pemeriksaan xray yang dilakukan minimal 2 pemeriksaan, yaitu xray cephalo dan xray panoramic.
  • Pemeriksaan laboratorium xray penting dilakukan untuk mengetahui apakah ada faktor-faktor yang akan menghambat proses perawatan dengan behel gigi/ braket/ kawat gigi.
  • Selain itu dokter gigi yang bertugas akan membuat model gigi dari bahan cetakan sebagai panduan untuk melakukan perawatan sekaligus informasi kondisi gigi awal.
Pemasangan Behel Gigi/ Braket Gigi
  • Setelah dokter gigi mempelajari kasus yang dihadapi dan pasien sudah menyetujui rencana perawatan dan hasil yang ingin dicapai maka pemasangan behel gigi dapat dilakukan.
  • Proses pemasangan behel gigi/ breket, memerlukan waktu sekitar 1-2 jam tergantung tingkat kesulitan.
  • Dalam kasus-kasus tertentu pemasangan behel gigi dilakukan secara bertahap untuk membantu proses adaptasi pasien terhadap benda asing di dalam mulut.
Kunjungan Kontrol Rutin
  • Selama masa perawatan, pasien behel gigi diwajibkan untuk kontrol rutin dengan dokter gigi yang merawat.
  • Waktu kunjungan untuk kontrol berbeda-beda tergantung dari jenis behel gigi yang digunakan. Pasien behel metal atau behel ceramic disarankan melakukan kontrol rutin setiap 1 bulan sekali, sedangkan untuk pasien behel damon dapat lebih lama, bisa melakukan kontrol minimal 2 bulan sekali.
  • Dalam kontrol rutin tersebut, dokter gigi akan melakukan pengecekan terhadap kondisi gigi pasien dan melakukan penggantian karet pada behel metal dan behel ceramic.
  • Karet-karet elastis yang lama, apabila tidak diganti akan menjadi tempat bersarangnya plak dan akan kehilangan daya elastisitasnya sehingga masa perawatan akan semakin lama.
Berapa lama masa perawatan?

Durasi masa perawatan tergantung dari kasus dan tingkat kesulitan yang dihadapi. Komitmen pasien untuk melakukan kontrol rutin tentu saja sangat penting. Pasien yang rajin kontrol akan cepat mendapatkan hasil yang diinginkan. Sebaliknya pasien yang jarang kontrol, tentu masa perawatan akan menjadi lebih lama. Jika pasien mengikuti jadwal kontrol rutin, pada umumnya perawatan bisa selesai lebih singkat, biasanya dalam waktu antara 18-36 bulan.

Pasca Perawatan Behel Gigi

Setelah hasil akhir yang diinginkan tercapai, dokter gigi akan segera melepas behel gigi pasien dan melakukan perawatan pembersihan menyeluruh.

Setelah itu dokter gigi akan melakukan pencetakan model gigi kembali dan merujuk untuk foto xray untuk mengetahui perubahan yang sudah terjadi setelah masa perawatan selesai.

Baca juga: Harga Pasang Behel Surabaya

Setelah masa perawatan selesai, pasien behel gigi diwajibkan untuk menggunakan retainer. Alat retainer ini berfungsi untuk mencegah susunan gigi kembali ke bentuk semula atau lapse.

Masa pemakaian retainer ini, idealnya adalah 2x masa perawatan dengan penggunaan intensif selama 6 bulan dan sisanya digunakan hanya saat tidur.

Untuk hasil yang maksimal dan memuaskan, seluruh tahapan perawatan tentu saja wajib diikuti. Bisa kan?

Demikian, semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Salam Senyum Indah

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

________________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Klinik Dokter Gigi Spesialis Ortodonti di Kota Surabaya


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya /

Makanan & Sehat

Behel Gigi & Makanan Sehat

“Behel Gigi & Makanan Sehat”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap semua dikarunia kesehatan yang prima dan senyuman yang ceria. Kali ini kakak dari tim dokterbehel.com akan berbagi cerita tentang makanan apa saja yang perlu dihindari disaat perawatan behel gigi.

Instagram: @dokterbehel

Selama beberapa hari setelah pemasangan braket/ kawat gigi/ behel atau kunjungan rutin hendaklah pasien memakan makanan halus/lunak. Sedapat mungkin, hindarilah makanan yang keras, lengket atau manis selama perawatan ini.

Makanan yang keras/ lengkat dan Manis, semuanya  akan membuat masalah baik pasien maupun braket itu sendiri. Sebagai contoh makanan yang keras dapat merusak, mematahkan, melepaskan membengkokkan braket/behel atau kawat.

Baca juga: Tips Perawatan Behel Gigi

Selama mengkonsumsi makanan, sebaiknya sebelum memakan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Berhati-hati bila mengkonsumsi makanan yang lengket. Makanan yang lengket akan menempel antara braket dan kawat. Makanan yang manis akan menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi.

Hentikan semua kebiasaan-kebiasaan  buruk seperti mengigit pensil, menghisap jempol, mengigit kuku, menjulurkan lidah, karena semua kebiasaan tersebut dapat membuat tekanan yang berlebihan sehingga dapat melepaskan braket/ kawat gigi/ behel. Perlu disadari apabila braket/ kawat gigi/ behel sering lepas akan menghambat perawatan sehingga waktu perawatan akan bertambah lama.

Berikut beberapa contoh makanan yang harus dihindari :

  • Makanan yang mengandung gula : soft drink, permen, biskuit, es cream, dll.
  • Makanan keras : popcorn, aneka kripik, buah – buahan dalam potongan yang besar, menggigit es, pinggiran pizza, kacang dll.
  • Makanan yang lengket : permen karet, dodol, karamel

Demikan sekilas informasi tentang makanan yang perlu dihindari saat awal pemasangan behel/ braket. Tetap semangat dan salam motivasi sukses!

Pasang Behel di Surabaya, Tips Sehat

Terima kasih semoga artikel tentang “Behel Gigi & Makanan Sehat“, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Ortodontis, Praktek di Surabaya

Kontak Kami


Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering dikonsultasikan:

  1. Berapa harga behel gigi terbaru ?
  2. Bagaimana cara kerja kawat gigi ?
  3. Perlukah menggunakan kawat gigi /behel  gigi ?
  4. Apa yang dimaksud dengan bracket gigi keramik ?
  5. Berapa harga bracket gigi damon ?
  6. Apakah yang dimaksud dengan orthodonti itu?
  7. Adakah behel gigi murah tapi berkualitas ?
  8. Adakah bahaya pada saat pemasangan kawat gigi atau behel gigi ?
  9. Adakah model trend kawat gigi terbaru 2017 ?
  10. Bagaimana bentuk jenis kawat gigi yang bagus ?
  11. Makanan apa yang perlu dihindari saat pemasangan behel

Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / orthodonti surabaya

Mudah pasang behel gigi di Surabaya

Tips Pasang Kawat Gigi

“Tips Pasang Kawat Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Adik-adik semua, apa kabar? Kali ini, Kakak dari dokterbehel.com akan menjelaskan 8 Cara Merawat Kawat Gigi, ingin tahu? Silahkan ikuti penjelasan singkat ini.

Instagram: @dokterbehel

Adik-adik, merawat gigi berbehel itu tidak bisa disepelekan. Kalau adik-adik malas membersihkan gigi dan behelnya, maka akan berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, kalau kita menggalami gangguan kesehatan mulut dan gigi maka proses pemakaian behel gigi menjadi lebih lama. Sayang kan?
Berikut, kakak akan jelaskan beberapa point penting dalam perawatan ortodonti:

Pertama: Rajin menggosok gigi dengan sikat khusus.

Menggosok gigi minimal 2 (dua) kali sehari terutama setelah makan. Disaat menyikat gigi, pertama lakukan tanpa menggunakan pasta gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang menempel pada behel atau di sela-sela gigi geligi. Setelah itu, lanjutkan menyikat dengan menggunakan pasta gigi kusus.
Susunan  kawat gigi yang dipasang pada gigi membuat aktivitas menggosok gigi menjadi lebih sulit. Itulah sebabnya mengapa adik-adik memerlukan sikat gigi dan pasta gigi yang khusus juga. Pada umumnya sikat gigi khusus ini berbentuk kecil dengan bulu sikat halus. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah gigi keropos.

Kedua: Masalah Makanan

Apabila adik-adik berencana untuk menggunakan behel / bracket, secara otomatis adik-adik diharapkan berkomitmen untuk menjaga gigi dari beberapa makanan tertentu. Makanan keras seperti apel, wortel mentah, keripik, permen, es batu, kacang dan makanan lainnya sangat beresiko bagi pemakai behel. Hindari menggigit secara langsung, makanan keras sebaiknya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu.

Makanan lengket seperti permen, permen karet, karamel, selai, atau permen kenyal lainnya juga perlu dihindari. Makanan lengket, selain mudah menyangkut di sela-sela gigi dan behel, bisa menarik kawat atau karet behel sehingga bergeser / lepas.

Makanan atau minuman manis mengandung zat-zat yang dapat mengundang bakteri dan membuat mulut terasa asam. Contoh makanan dan minuman manis seperti soda, kue, permen, kue manis dan es krim. Makanan manis dapat menimbulkan plak di sela-sela gigi.

Ketiga: Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi

Dokter gigi ortodontis akan menyarankan adik-adik untuk membersihkan sela-sela gigi untuk mencegah karang gigi dan plak. Adik-adik yang menggunakan behel / braket lebih mudah terbentuk karang gigi apabila tidak rajin membersihkan gigi dengan benar.
Adik-adik dianjurkan menggunakan benang gigi atau sikat khusus untuk membersihkan sela-sela gigi untuk mencegah pembentukan karang gigi. Lakukan pembersihan ini setelah adik-adik selesai menyikat gigi.

Keempat: Obat kumur

Apa manfaat obat kumur? Obat kumur mampu menjangkau sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi atau benang gigi. Obat kumur mampu membunuh kuman atau bakteri.
Adik-adik sangat diharapkan untuk berkumur menggunakan obat kumur untuk lebih memaksimalkan kebersihan mulut dan gigi.

Kelima: Perawatan bibir

Saat menggunakan behel ortodonti, bagian bibir rentan akan kekeringan dan pecah-pecah. Gigi yang lebih sensitif akan membuat adik-adik sering mengabaikan permasalahan bibir, bibir juga butuh diperhatikan, bibir juga membutuhkan perawatan khusus. Untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah, adik-adik disarankan untuk menggunakan lip balm atau pelembap bibir lain

Keenam: Sediakan wax ortodonti

Dalam kasus tertentu, terkadang ujung kawat behel dapat menonjol dan menusuk gusi, untuk mencegah rasa sakit dan sariawan, wax ortodonti dapat menjadi solusi. Kawat yang bertambah panjang karena pengaruh pergeseran gigi dapat sangat mengganggu. Untuk itu, alternatif solusinya, dapat diatasi sementara dengan menempelkan wax ortodonti. Untuk penanganan selanjutnya, segera hubungi dokter ortodontis.

Ketujuh: Konsumsi vitamin C dan kalsium

Adik-adik yang menggunakan behel /braket rentan terkena gusi sariawan. Menggapa? karena akibat gesekan dari behel dengan dinding dalam mulut. Kawat yang berada di ujung dalam mulut juga dapat menusuk dinding mulut akibat adanya pergeseran gigi, hal ini dapat menyebabkan sariawan atau luka dalam mulut. Salah satu solusinya adalah memperbanyak konsumsi vitamin C untuk pengobatan dan pencegahan. Adik-adik juga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi susu yang mengandung banyak kalsium untuk memperkuat gigi dan gusi akibat pergeseran yang terjadi.

Kedelapan: Rutin melakukan pemeriksaan gigi berbehel ke dokter ortodonti

Adik-adik pengguna kawat gigi dianjurkan untuk rutin mengkonsultasikan kondisi gigi dan mulutnya pada dokter ortodonti. Pemeriksaan ini dilakukan minimal sekali dalam sebulan.
Disaat kontrol, umumnya dilakukan penggantian karet behel dan mengontrol seberapa jauh tahapan penggeseran gigi yang diharapkan. Dokter juga akan menangani masalah-masalah yang dialami selama pemakaian behel/ kawat gigi serta mengecek apakah behel yang dipasang bekerja dengan baik.

Baca juga: Tips Merawat Gigi Berbehel

Demikian penjelasan singkat tentang “Tips Pasang Kawat Gigi” ini kami disampaikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Tetap semangat, salam sukses & merdeka!

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / klinik dokter gigi bracket surabaya / klinik spesialis bracket gigi surabaya / info pasang bracket gigi surabaya / dokter spesialis bracket surabaya / pasang bracket gigi surabaya /info bracket gigi surabaya / alamat dokter ortodonti surabaya

Perawatan behel gigi, bau mulut dan pencegahannya

Penyebab & Solusi Bau Mulut

“Mengenal Penyebab dan Solusi Bau Mulut”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Semoga senantiasa sehat selalu.

Kali ini, kakak dari dokterbehel.com akan mencoba menguraikan sekelumit informasi tentang ganguan bau mulut. Bau mulut (halitosis) sering menyebabkan seseorang menjadi tidak percaya diri. Benar kan?

Follow IG : @dokterbehel

Penderita kelainan bau mulut merasa was-was kalau bau mulut yang dialami dapat mengganggu kenyamanan orang lain. Apakah adik-adik  mengalami hal yang sama? Bila benar, adik-adik perlu memahami cara menghilangkan bau mulut tersebut dan diharapkan dapat membantu mengembalikan rasa percaya diri.

Gangguan halitosis atau bau mulut tidak sedap dapat terjadi karena beberapa faktor. Studi yang ada menjelaskan, bahwa 80% bau mulut disebabkan karena faktor kesehatan gigi dan mulut. Oleh sebab itu, penting sekali menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk kita semua. Setuju kan?

Mengenali Penyebab Bau Mulut (Halitosis)

Halitosis (bau mulut) disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya masalah kesehatan gusi, gigi, dan jenis-jenis makanan yang berbau menyengat. Selain hal tersebut, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menjadi penyebab halitosis, antara lain:

  • Gangguan Sinusitis. Sinusitas menghasilkan aliran cairan kental dari rongga sinus ke tenggorokan.
  • Gangguan saluran pencernaan. Contoh ganguan ini seperti infeksi bakteri H.pylori yang menyebabkan penyakit asam lambung dan sakit maag.
  • Berupa keadaan mulut kering yang disebabkan karena gangguan produksi air liur. Hal ini dapat terjadi karena bakteri menumpuk di daerah rongga mulut.
  • Bau mulut juga dapat terjadi karena kebiasaan merokok, kurangnya kebersihan mulut atau karena diet yang berlebihan.
  • Penyebab lain seperti gangguan hati, diabetes atau masalah infeksi saluran pernapasan.
Ingin Menghilangkan Bau Mulut?

Berikut beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi gangguan bau mulut:

  • Upayakan setiap 6 bulan sekali untuk control rutin ke dokter gigi.
  • Bersihkan gigi palsu secara rutin, sehingga dapat mengurangi bakteri yang berkembang biak di gigi palsu tersebut.
  • Hentikan kebiasaan merokok
  • Kurangi konsumsi kopi.
  • Mengunyah permen karet yang rendah gula.
  • Hentikan konsumsi alkohol.
  • Mengkonsumsi jeruk, lemon, dan peterseli. Produksi air liur yang dipicu oleh asam jeruk dapat membantu menghilangkan bau mulut.
  • Rajin menggosok gigi dua kali sehari, secara teratur.
  • Mengganti sikat gigi yang sudah rusak, setidaknya dua bulan sekali.
  • Bila memakai behel gigi, adik-adik harus lebih sering mengosok gigi dgn sikat gigi khusus.
  • Minum cukup air putih.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat. Pola makan teratur juga membantu mencegah bau mulut
  • Memakai cairan kumur penghilang bau mulut. Namun, efek cairan ini biasanya hanya sementara.
  • Mengkonsumsi camilan yang lebih sehat, seperti apel atau wortel mentah.

Nah adik-adik, demikian tadi sekelumit informasi tentang tips mencegah bau mulut. Untuk mengetahui lebih detail? Tentu saja Adik-adik perlu berkonsultasi langsung ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Demikian sekelumit info tentang penyebab dan solusi halitosis atau bau mulut. Semoga bermanfaat dan salam bahagia selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

__________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: halitosis, bau mulut, mencegah bau mulut, behel gigi, spesialis kawat gigi, orthodontist surabaya, bracket gigi