“Pasang Behel di Surabaya, Tips Sehat”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar Adik-adik semua, semoga senatiasa sehat dan tetap bersemangat…
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan kali ini, kakak akan menguraikan tips sehat dalam perawatan menggunakan behel gigi.
Apakah adik-adik seorang pemakai behel gigi atau kawat gigi? Jika menjawab ya, maka Adik-adik disarankan untuk menyimak tips-tips berikut ini. Ingat, menjalani kehidupan sehari-hari dengan behel / kawat gigi tidak sulit, kok! Inilah tipsnya:
Kita mungkin punya kebiasaan menggigit kuku atau menggigit pensil atau menggigit benda keras lainnya. Kebiasaan buruk tersebut tentu harus kita hentikan. Kebiasaan buruk tersebut selain merusak gigi kita, dapat pula merusak behel / kawat gigi yang baru terpasang.
Jenis makanan yang tidak tepat dapat merusak kawat gigi / behel gigi. Setelah behel dipasang, selama beberapa hari pertama, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi jenis makanan yang lunak dan lembut. Makanan harap dipotong kecil-kecil agar lebih mudah untuk dikunyah. Contoh makanan yang dapat dikonsumsi antara lain adalah seperti pisang, puding, nasi, pasta, fish cake, mashed potato, daging yang dimasak lunak, es krim, dan buah yang dijus.
Baca juga: Tips Perawatan Gigi Bagi Pemakai Behel
Beberapa makanan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi yakni makanan yang kenyal, lengket, keras dan perlu digigit. Beberapa makanan yang harus dihindari adalah kacang, apel, permen karamel, dan permen karet. Permen karet tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat melekat pada behel gigi.
Bagi atlet atau yang memiliki hobi olahraga. Pakailah pelindung mulut setiap berolahraga untuk melindungi gigi dan behel gigi kita. Apabila menggunakan kawat gigi yang dapat dilepas, sebaiknya saat berolah raga yang beresiko, kawat gigi tersebut dilepas.
Penting bagi kita untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Sikat gigi setiap selesai makan untuk menghindari adanya makanan yang terselip di behel gigi. Waktu yang baik untuk gosok gigi adalah 1 jam setelah selesai makan.
Kontrol rutin ke dokter gigi untuk melihat perkembangan hasil perawatan dan memperbaiki behel gigi yang mulai longgar. Dianjurkan untuk kontrol sesuai nasehat dokter, biasanya setiap 3-10 minggu tergantung dari jenis kawat gigi yang dipakai.
Baca juga: Memilih Behel Gigi
Demikian artikel tentang “Pasang Behel di Surabaya, Tips Sehat“, semoga informasi singkat ini bermanfaat.
Salam senyum ceria, senyum tulus & sukses selalu.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya
Behel Gigi & Rasa Nyeri, Bagaimana Mengatasinya?
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua…tetap semangat ya!
Kali ini kami akan mengulas bagaimana dapat berkawan dengan behel gigi. Seperti kita ketahui, menggunakan behel gigi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, salah satunya membantu merapikan & meratakan posisi gigi geligi. Namun, masih ada sebagian adik-adik yang merasa takut ketika akan memakai behel gigi. Nah untuk kasus ini, bagaimana cara mengatasinya? Ikuti ulasan berikut ini…
Pemakaian behel gigi atau kawat gigi, tentu akan mengakibatkan rasa nyeri terutama pada awal penggunaan. Rasa nyeri ini lebih terasa pada pengguna behel gigi jenis yang permanen, dibandingkan kawat gigi yang dapat dilepas.
Instagram: @dokterbehel
Adik-adik tidak perlu khawatir berlebihan ketika dokter ortodonti menyarankan untuk menggunakan behel gigi. Dengan bimbingan dan saran profesional dari dokter ortodonti, rasa nyeri akibat penggunaan behel gigi akan dapat dikurangi.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa kemungkinan rasa sakit atau tidak nyaman itu disebabkan adanya perubahan dalam aliran darah pada gigi akibat tekanan/ tarikan dari pemasangan behel gigi. Disamping itu, gesekan bahan behel gigi dan instrumen pelengkapnya dengan jaringan lembut di dalam mulut bisa menyebabkan rasa nyeri/sakit. Rasa sakit tersebut tidak berlangsung lama, dalam perjalanan waktu, jaringan tersebut akan beradaptasi sehingga pengguna behel gigi dengan cepat akan kembali merasa lebih nyaman, tidak lagi terasa sakit.
Bagaimana cara mengurangi rasa sakit? Berikut berapa hal yang dapat dilakukan:
Demikian sekilas info bagaimana berkawan dengan behel gigi. Semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat bagi adik-adik semua. Salam Sukses dan tetap semangat.
Baca juga: 9 Manfaat Perawatan Behel
Salam sehat, senyum ceria & sukses selalu,
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Klinik Spesialis Ortodonti Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: klinik ortodonti surabaya / klinik perawatan behel surabaya / klinik gigi surabaya / klinik bracket surabaya / tempat pasang behel gigi di surabaya / cari dokter pasang behel gigi di surabaya / cari dokter pasang behel di surabaya / cari dokter gigi pasang behel di surabaya / gigi di behel
“Tips Sehat Perawatan Behel”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua? Semangat pagi ya…
Awal pemakaian braket/behel/kawat gigi yang dirasakan biasanya adalah ada rasa baru, seperti bibir terasa kering, gigi serasa linu, susah menutup mulut karena masing-masing gigi geligi telah dilekati braket sehingga permukaan gigi bertambah tinggi, rasa seperti ditekan atau ditarik karena braket telah terikat dengan wire (kawat yang melingkari rahang) dan adanya gesekan antara braket dengan mukosa (jaringan lunak) dalam pipi.
Instagram: @dokterbehel
Rasa tidak nyaman tersebut akan dirasakan kurang lebih selama 2-5 hari. Berikut ini, kami share tips enjoy perawatan braket. Tips ini akan membuat pemakai braket lebih siap menjalani perawatan dan tetap enjoy dengan aktivitas keseharian.
Setelah proses adapatasi 1-7 hari menu makanan sudah dapat bervariasi dan seperti biasa hanya saja tetap harus dipotong kecil-kecil dan tidak keburu buru makannya.
Baca juga: Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti
Bila memerlukan tusuk gigi sebaiknya dilakukan dengan bantuan tusuk gigi yang bersih & hygienis, cukup kecil tidak menggembung besar, bila dirasa tusuk gigi yang tersedia besar maka diupayakan dibelah dahulu atau bisa membeli tusuk gigi kemasan dengan dental flos yang lebih cocok bentuk dan ukurannya. Kemasan dental flos dengan tusuk gigi bisa didapatkan di dokter gigi Anda. Begitu pula dalam bersikat gigi sebaiknya dilakukan di depan cermin agar dapat diamati gerakannya, posisi selilitnya dan hasil sikat giginya.
Baca juga: Berkawan dengan behel gigi
Demikian uraian singkat tentang Tips Sehat Perawatan Behel, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Spesialis ortodonti di Surabaya
“Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pernahkan adik-adik merasa bingung memilih dokter gigi spesialis? Kali ini kakak akan menjelaskan macam-macam bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi.
Instagram: @dokterbehel
Pertama akan kakak jelaskan tentang dokter gigi spesialis merapikan gigi. Orthodontist (spesialisasi merapikan gigi) merupakan salah satu bidang spesialisasi dari disiplin ilmu kedokteran gigi. Untuk menjadi dokter gigi orthodontis, dokter gigi perlu melanjutkan pendidikan di bangku kuliah Fakultas Kedokteran Gigi selama paling tidak 3 tahun.
Orthodontist adalah profesi dibidang kesehatan gigi yang memberikan perawatan pada maloklusi, mulai dari kasus yang ringan sampai dengan kasus yang berat. Perawatan yang sering dilakukan oleh seorang orthodontist adalah merapikan gigi dengan meggunakan behel gigi atau kawat gigi. Berikut akan kakak jelaskan secara singkat berbagai Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi lainnya:
Baca juga: Mengenal Tanda Tanda Kelainan Gigi
Demikian sekilas informasi tentang berbagai cabang ilmu kedokteran gigi. Semoga adik-adik tidak salah memilih dokter sesuai kebutuhan dan kasus permasalahan yang dialami. Salam ceria.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
dokterbehel.com
“Perlukah Pasang Behel Gigi?”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Haloo apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap semua dalam keadaan sehat dan berkah selalu. Masih dalam masa pandemi ini tentu saja kita tidak boleh lengah untuk menjaga diri dari resiko Covid 19. Ya, senantiasa menjaga protokal kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak fisik dan rajin cuci tangan yang bersih memakai sabun.
Pada kesempatn kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir menyapa adik semua. Topik artikel kali ini berkaitan dengan pertanyaan: Perlukan kita memakai behel atau kawat gigi?
Saat ini ada beberapa orang yang melakukan perawatan behel/ kawat gigi hanya untuk tujuan estetika/ penampilan saja, hanya untuk keperluan ingin memiliki gigi yang nampak rapi dan teratur saja. Sebenarnya fungsi dari behel gigi tidak terbatas hanya untuk penampilan saja. Ada banyak manfaat yang dihasilkan dari hasil perawatan behel gigi
Instagram: @dokterbehel
Susunan gigi geligi yang tidak rata/ kurang rapi dapat menyebabkan makanan tidak dapat dikunyah dengan sempurna. Hal ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan resiko masalah pencernaan dan gangguan kesehatan.
Susunan gigi juga berpengaruh pada kualitas berbicara atau berkomuniksi seseorang. Susunan gigi yang rapih akan membuat bicara lebih jelas dan lebih mudah untuk dimengerti. Komunikasi yang lebih lancar sangat bepengaruh pada kinerja dan karir seseorang. Tentu adik-adik kan ingin bila nantinya akan lancar berkomuniksi dengan mengucapkan kata dengan suarabersih dan jelas.
Penggunaan kawat gigi/behel bisa sangat membantu meningkatkan kesehatan gigi, karena susunan gigi yang tidak rata lebih beresiko untuk bisa menjadi tempat penumpukan plak dan sisa makanan yang bisa menyebabkan penyakit gigi dan rongga mulut.
Baca juga: 5 Info Penting Sebelum Pasang Behel Gigi
Selain alasan kesehatan, tentu saja alasan utama menggunakan behel gigi untuk keperluan estetika, agar kamu pasien dapat lebih nyaman dengan penampilan mereka, lebih percaya diri dalam melakukan segala aktivitas, dan pada akhirnya memiliki hidup yang lebih berkualitas.
Demikian, semoga informasi singkat tentang Perlukah Pasang Behel Gigi? ini dapat bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
dokterbehel.com
“Resiko Perawatan Behel Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo adik-adik, apa kabar semuanya? Tetap semangat ya…Disaat pandemi Covid 19 ini, kita tentu saja tidak boleh lengah dengan meninggalkan protokal kesehatan. Tetap bersemangat memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
Pada kesempatan kali ini, kami tim dari dokterbehel.com kembali hadir menyapa adik-adik semua. Topik kita kali ini adalah mengenal resiko perawatan behel gigi. Setiap perawatan medis tentu mengandung resiko, termasuk perawatan ortodonti. Resiko apa saja yang mungkin muncul? Berbahayakah? Kali ini akan dijelaskan seputar resiko dalam perawaan behel / kawat gigi.
Yang pertama adalah resiko jangka pendik. Resiko jangka pendek pemakaian behel gigi adalah munculnya keluhan sariawan akibat dari gesekan kawat / behel dengan bibir/gusi. Atas resiko tentu adik-adik tidak perlu kuatir, dokter gigi anda akan memberikan bimbingan dan arahan agar dapat mengatasi resiko ini.
Selain itu, ada resiko lain yaitu kegiatan pembersihan gigi menjadi lebih sulit, mengapa? Ya, karena bagian gigi yang akan dibersihkan menjadi terhalang oleh adanya kawat/behel gigi.
Apakah ada resiko jangka panjang? Tentu saja ada. Resiko jangka panjang dalam menggunakan behel gigi adalah gigi menjadi tidak kokoh. Gigi beresiko tidak kokoh akibat memendeknya akar gigi karena pergeseran gigi. Oleh karena itu, adik-adik dalam merencanakan perawatan gigi tidak boleh ceroboh, harus didampingi oleh dokter gigi yang berkompeten dalam bidang ortodonti.
Resiko penggunaan behel gigi akan dapat diatasi atau dikendalikan apabila dikerjakan oleh dokter gigi yang berkompeten atau yang ahli dibidangnya. Kompetensi dokter gigi sangat menentukan dari keberhasilan perawatan. Untuk itu sangat tidak dianjurkan apabila memasang behel gigi pada seseorang yang tidak memiliki kompetensi medis seperti tukang gigi atau ahli gigi.
Baca juga: Waspada 6 Resiko Memakai Behel Gigi
Dokter gigi yang memiliki ketrampilan ortodonti adalah yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang spesialis, yakni spesialis merapikan gigi atau ortodonti.
Demikian, semoga informasi tentang Resiko Perawatan Behel Gigi ini dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Instagram: @dokterbehel
Klinik Dokter Gigi Spesialis Orthodonti di Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / orthodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi
“Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel”
: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Semangat pagi Adik-Adik, apa kabar semuanya? Semoga selalu senantiasa sehat wal afiat tak kurang sesuatu apapun. Dalam masa pandemi ini ayo tetap melaksanakan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan dan senantiasa menjaga jarak fisik.
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan kali ini, kembali kakak dari dokterbehel.com mencoba menulis artiket terkait perawatan behel atau kawat gigi.
Bagaimana kiat merawat gigi berbehel (kawat gigi) sehingga terhindar dari karang gigi, plak dan gangguan lainnya? Berikut ini kakak akan sajikan beberapa tips praktis yang dapat Adik-adik ikuti:
Untuk sementara sebaiknya tidak mengonsumsi makanan keras atau hindari menggigit atau memotong langsung makanan keras dengan menggunakan gigi. Pemakai behel masih boleh mengonsumsi makanan keras seperti apel atau paha ayam, asalkan memotongnya kecil-kecil terlebih dahulu, agar lebih lunak.
Selain makanan yang keras, hindari juga makanan lengket contohnya seperti permen yang kenyal, permen karet atau popcorn karamel . Makanan lengket, selain mudah menyangkut di sela-sela gigi dan behel, makanan lengket bisa menarik kawat atau karet behel sehingga bergeser atau lepas dari posisinya.
Bersegeralah membersihkan sisa-sisa makanan yang ada dirongga mulut dengan menggunakan tusuk gigi atau berkumur dengan menggunakan air putih setelah mengkonsumsi berbagai jenis makanan, atau setelah minum minuman yang manis. Selain ini, biasakan minum air putih setelah mengonsumsi minuman manis. Air putih dapat membersihkan rongga mulut dari zat-zat yang dapat mengundang bakteri dan membuat mulut terasa asam.
Dokter Ortodontis biasanya akan merekomendasikan pemakaian pasta gigi khusus yang digunakan untuk gigi sensitif. Pergerakan gigi saat perawatan akan mengakibatkan gigi dan gusi menjadi sensitif dan cepat terasa sakit ngilu. Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif akan mengurangi rasa ngilu pada gigi dan mencegah terjadinya sariawan pada gusi. Oleh karena itu, pasien gigi behel diharapkan selalu menyediakan pasta gigi khusus agar keluhan diatas dapat diatasi.
Di pasaran, saat ini sudah ada sikat gigi yang khusus untuk behel. Dokter Ortodontis akan menawarkan atau merekomendasikan sikat gigi khusus jenis ini. Umumnya sikat gigi khusus ini berbentuk kecil dengan bulu sikat yang halus. Menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari atau setelah makan dan minum minuman manis. Saat menyikat gigi, lakukannya penyikatan sebanyak 2 kali. Penyikatan pertama tidak menggunakan pasta gigi, penyikatan ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang menempel pada behel atau di sela-sela gigi. Selanjutnya, pada penyikatan ke dua, dapat menggunakan pasta gigi.
Selain dengan menyikat gigi, dokter ortodontis biasanya menyarankan untuk menggunakan sikat tambahan untuk sela-sela gigi dan dental floss. Gunakan keduanya setiap kali kita menyikat gigi. Tujuannya untuk menghilangkan plak dan mencegah terbentuknya karang gigi. Tentu hal ini akan berjalan baik dengan hasil yang maksimal apabila kita bisa rutin dan disiplin melakukannya.
Setelah menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi dari sisa sisa makanan, Pasien perawatan behel juga diharapkan rajin berkumur dengan obat kumur untuk mendapatkan kebersihan mulut yang optimal. Obat kumur dapat menjangkau sela-sela gigi yang tidak bisa dibersihkan oleh sikat gigi atau dental floss. Obat kumur sekaligus juga mampu membunuh bakteri-bakteri penyakit.
Dalam kasus-kasus tertentu, dapat terjadi ujung kawat atau hook yang menonjol dan menusuk gusi pasien, dalam kasus ini, segeralah menghubungi ortodontis Anda. Untuk menanganan sementara, dapat dilakukan dengan menempelkan wax ortodonti untuk menutup kawat atau hook yang menusuk gusi tersebut.
Baca juga: Jangan Sepelekan 8 Hal Penting dalam Merawat Gigi Berbehel.
Nah demikianlah beberapa tips yang dapat kita lakukan akar perawatan gigi menjadi lebih cepat dan terhindar dari masalah-masalah yang menganggu.
Demikian semoga artikel singkat tentang Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel ini dapat bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
dokterbehel.com
“Tips Perawatan Gigi Bagi Pemakai Behel”
Semangat pagi, apa kabar adik-adik semua? Semoga semua senantiasa sehat selalu.
Pada kesempatan ini kakak akan menjelaskan beberapa tips penting agar pemakai behel /kawat gigi dapat memperoleh hasil perawatan yang optimal. Tentu mau kan? Yuk kita baca terus.
Kita semua tentunya menginginkan gigi sehat yang indah dan cantik. Namun sayang, karena faktor genetik & kebiasaan tidak semua orang memiliki gigi yang tersusun rapi dan sehat.
Kita tidak boleh sedih & berputus asa, dengan adanya teknologi kedokteran gigi yang modern, gigi yang tidak teratur, tidak rata atau berjarang dapat diatasi dengan cara memakai behel gigi atau kawat gigi.
Saksikan juga: Youtube Seputar Perawatan Ortodonti
Pada saat menggunakan behel gigi/ kawat gigi, tantangannya adalah sulit bagi kita untuk nyaman & mudah beradaptasi dalam merawat gigi, sebab gigi kita akan terhalangi oleh behel/ kawat yang menempel. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara khusus agar gigi bisa tetap terawat meskipun menggunakan behel atau kawat gigi.
Ingin tahu kiat-kiat nya? Mari adik-adik kita ikut info berikut ini.
Demikian sekilas info tentang Tips merawat gigi berbehel, semoga sehat & sukses selalu. Aamiin.
Instagram: @dokterbehel
dokterbehel.com
“Dilema Perawatan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.1)”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Hallo apa kabar semua? Yes! Semoga semua senantiasa sehat selalu. Selalu Happy dan terus bersemangat untuk maju dan berkembang.
Pada kesempatan kali ini, kami dari tim dokterbehel.com mencoba mengulas perihal perlukah kita berkunjung ke dokter gigi disaat pandemi covid-19.
Memang perlu kita akui, beberapa jenis layanan kesehatan menjadi terganggu karena merebaknya virus COVID-19. Salah satu layanan kesehatan yang terdampak adalah layanan kesehatan gigi. Sulit memastikan kapan saat yang tepat untuk berkunjung ke dokter gigi.
Disaat pandemi masih tinggi, risiko penularan virus Covid-19, harus dikelola dengan baik agar tidak membahayakan baik pada dokter gigi maupun pada pasien dan keluarganya.
Akan tetapi, pada kondisi-kondisi tertentu, dokter gigi dapat membolehkan pasien berkunjung saat pandemi COVID-19. Dokter gigi tentu akan memeriksa para mitra /pasien dengan menerapkan aturan protokol yang telah disusun.
Bila adik-adik berencana mengunjungi dokter gigi, berikut beberapa saran yang dapat dipertimbangkan.
Perlu kita ketahui berama, COVID-19 menular lewat percikan cairan yang disebut droplet. Droplet mengandung virus yang keluar disaat pasien sedang berbicara, bersin, pilek atau batuk. Dokter dan pasien dapat tertular COVID-19 bila menghirup droplet. Hal ini dapat terjadi bila kita melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang telah terinfeksi.
Kita semua dapat tertular COVID-19 bila bersentuhan langsung dengan cairan, air liur, atau lendir pada rongga mulut / tenggorokan pasien. Cairanlah inilah yang sering tersentuh tangan dokter dan tersentuh peralatan yang dipakai saat pemeriksaan gigi.
Peralatan medis yang digunakan dalam pemeriksaan gigi juga berpotensi menyemburkan droplet ke udara. Karena ukurannya cukup halus, droplet mampu bertahan di udara / ruangan selama beberapa jam. Droplet tersebut beresiko dapat terhirup oleh dokter gigi atau pasien yang berada diruangan tersebut.
Saat pandemi COVID-19, pemeriksaan didi menjadi lebih riskan karena tidak banyak ruang perawatan gigi yang dilengkapi alat-alat perlindungan dari resiko virus COVID-19.
Meskipun para dokter telah mensterilkan alat-alat pemeriksaan, pasien tetap dapat tertular bila menyentuh pintu, kursi, maupun peralatan nonmedis lainnya yang telah terkontaminasi. Oleh karena itu, para dokter menyarankan adik-adik sementara menunda berkunjung ke dokter gigi bila kasusnya bukan kondisi darurat.
Menunda kunjungan ke dokter gigi, juga membantu para dokter dapat fokus membantu tenaga kesehatan di rumah sakit. Saat pandemi, tentu saja tenaga kesehatan cukup kewalahan akibat lonjakan pasien yang cukup banyak. Dokter juga dapat menghemat persediaan APD (alat pelindung diri) seperti sarung tangan, masker, dan pelindung mata yang jumlahnya sangat terbatas.
Demikian uraian bagian pertama. Semoga penjelasan tentang Dilema Perawatan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.1), dapat bermanfaat (bersambung)
Perlukah Pemeriksaan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.2)
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_____________________________
dokterbehel.com
Instagram: @dokterbehel
While orthodontic treatment most often begins between the ages of 9 and 14, some children’s orthodontic problems can benefit from earlier treatment. If it appears that your child will need treatment at some point, your orthodontist can advise you about the best time to begin. If early treatment is indicated, it can give your orthodontist the chance to:
Instagram: @dokterbehel
To have a healthy smile that’s good for life, your child needs teeth and jaws that are properly aligned. The American Association of Orthodontist (AAO) recommends that your child get a check-up with an orthodontist at the first recognition of the existence of an orthodontic problem, but no later than age 7. By then, your child has enough permanent teeth for an orthodontist to determine whether an orthodontic problem exists or is developing.
Putting off a check-up with an orthodontist until a child has lost all baby teeth could be a disservice. Some orthodontic problems may be easier to correct if they’re found early. A check-up no later than age 7 gives your orthodontist the opportunity to recommend the appropriate treatment at the appropriate time. If early treatment is in order, the orthodontist may be able to achieve results that may not be possible once the face and jaws have finished growing.
It’s not always easy to tell when your child has an orthodontic problem. Even teeth that look straight may be hiding an un-healthy bite. Here are some clues that may indicate the need for orthodontic attention :
Well-aligned teeth look good and feel good. They contribute to good dental health and the ability to speak, chew and bite. Poorly aligned teeth can lead to dental problem. Not everyone needs orthodontic treatment. But if your child does need help, a check-up no later than age 7 will help your orthodontist provide the most appropriate treatment at the most appropriate time. Make sure your child sees an orthodontist for a check-up no later than age 7.
As a parent, you want the best for your child. That includes healthy teeth and a pleasing smile. Start with regular dental care. The American Dental Association recommends that a child visit the dentist by his or her first birthday, while baby (primary) teeth are emerging. Your dentist can alert you to any concerns about how the teeth and jaws are developing. But sometimes parents are the first to recognize a problem with the alignment of teeth and jaws.
References: American Association of Orthodontist brochure
Baca juga: Deteksi Kelainan Gigi Anak