Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko?
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dalam bidang kedokteran gigi, perawatan behel gigi atau kawat gigi sering disebut dengan istilah perawatan “ortodonti”. Perawatan ortodonti ini diberikan untuk memperbaiki atau mengoreksi barisan gigi geligi yang tidak rapi atau tidak rata. Perawatan kawat gigi (ortodonti) tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan. Perawatan kawat gigi harus dilakukan oleh dokter gigi yang ahli dibidangnya.
Instagram: @dokterbehel
Perawatan Behel gigi bukanlah perawatan yang mudah & sederhana. Diperlukan keahlian, ketelitian dan ketekunan dari dokter artodontis yang merawat. Langkah awal dalam pemasangan/ perawatan kawat gigi, dokter ortodontis akan memulai dengan proses tanya jawab/ wawancara, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan dengan sinar-X.
Apabila adik-adik melakukan perawatan behel/ kawat gigi di klinik dokter gigi spesialis ortodontis, maka kemungkinan risiko yang akan muncul dapat diminimalkan. Berikut beberapa resiko penggunaan behel gigi, antara lain:
Disaat proses perawatan kawat gigi dimungkinkan adanya celah pada gigi, kondisi ini dapat menyebabkan sisa-sisa makanan masuk ke dalam celah-celah tersebut. Sisa-sisa makanan yang menumpuk di sela gigi dapat mengakibatkan penumpukan plak yang mengandung banyak bakteri. Resiko penumpukan plak pada gigi dapat menyebabkan penyakit gusi dan gigi berlubang.
Baca juga: Tips Sukses Perawatan Behel
Disaat awal perawatan behel gigi, gigi geligi akan terasa sedikit nyeri, gigi akan terasa longgar dan kurang bertenaga menggigit. Bagian tertentu dari kawat/ behel mungkin akan menggesek pipi, lidah atau bibir, sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri. Dalam kasus lain, pasien dapat terjadi mengalami gangguan sariawan, peningkatan air liur dan sedikit kesulitan untuk berbicara/ berkomunikasi.
Karena kawat gigi menutupi sebagian permukaan gigi adik-adik, maka apabila ada benturan atau pukulan yang mengenai bagian mulut dapat menggores bibir atau pipi. Selain itu, kawat gigi yang longgar dapat menggores gusi, pipi atau bibir adik-adik. Oleh sebab itu, adik-adik dianjurkan mengikuti saran dokter gigi tentang kebiasaan makan yang baik & kebiasaan-kebiasaan lainnya untuk mencegah terjadinya cedera.
Kasus Infeksi pada gusi dapat menjalar sampai ke jaringan di bawahnya. Dapat menjalar dan menjadi penyebab gigi berlubang, mau mulut, pada tulang pendukung gigi, pembengkakan, dan luka pada jaringan dibawahnya. Apabila gangguan gigi yang ditimbulkan cukup parah, maka infeksi ini tidak hanya dapat mengganggu kesehatan rongga mulut dan gigi, namun menyebar ke seluruh bagian tubuh dan organ-organ penting lainnya.
Kasus gigi goyang pada pasien dewasa umumnya disebabkan karena gangguan periodontitis. Periodontitis merupakan radang gusi yang disebabkan karena infeksi. Peradangan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan halus dan mengganggu tulang yang menyokong gigi. Resiko gigi goyang ini akan dapat dicegah apabila perawatan behel gigi dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodontis.
Nah adik-adik, demikian sedikit informasi yang dapat kakak sampaikan, namun jangan berkecil hati, resiko-resiko tersebut akan dapat dicegah apabila perawatan gigi behel dilakukan pada dokter gigi yang memiliki pendidikan spesialisasi dibidang tersebut.
Demikian, semoga uraian singkat tentang Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko? dapat bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
dokterbehel.com
“Pasang Behel di Klinik Surabaya”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua, tetap semangat ya…
Instagram: @dokterbehel
Pertanyaan kakak pagi ini: “Apakah adik-adik berencana untuk memakai behel gigi?”
Apabila adik-adik berencana memakai kawat gigi (behel), renungkan dengan matang apakah hal itu merupakan keputusan terbaik bagi adik-adik.
Mari kita lihat bersama beberapa manfaat dan resiko memakai kawat gigi (behel) berikut ini.
Kawat gigi (behel) memberikan sejumlah manfaat untuk memperbaiki berbagai keluhan gigi. Mari adik-adik perhatikan manfaat memakaian kawat gigi (behel) berikut ini:
Permasalahan kesehatan gigi seperti gigi tidak teratur, plak, gigi tidak rata, pola gigitan yang salah, bakteri, penyakit gusi, dll., dapat dirawat dengan penggunaan kawat gigi (behel).
Behel gigi mampu menyelaraskan struktur gigi Adik-adik dengan cara yang benar dan tentu saja dapat meningkatkan kebersihan gigi, kenyamanan rongga mulut dll.
Pola gigitan yang tidak rata atau masalah-masalah ortodontik yang lain, memiliki risiko yang lebih tinggi bagi kesehatan gigi, seperti misalnya masalah gigi dini, gigi depan menonjol, dll.
Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami masalah tersebut memerlukan perisai yang kuat untuk melindungi dan memperbaiki susunan gigi. Kawat gigi (behel) berperan sebagai pelindung dari berbagai dampak yang merugikan tersebut.
Mungkin diantara adik-adik ada yang mengalami keluhan terkait masalah mengunyah atau menggigit makanan. Keluhan ini dapat terjadi karena gigi yang tidak rata.
Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat menyebabkan munculnya masalah gizi dan pencernaan dikemudian hari. Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami gangguan tersebut dapat memakai kawat gigi (behel) untuk mengatasinya.
Setelah gigi yang tidak beraturan atau tidak rata dirawat, tentu hasilnya adalah senyum yang lebih indah. Perbaikan gigi ini juga akan berdampak pada meningkatkan rasa kepercayaan diri Adik-adik, mau kan?
Selain berbagai manfaat diatas, tentu memakai kawat gigi juga memiliki kekurangan yang harus disadari sebelum Adik-adik memulai perawatan diantarannya:
Secara garis besar, bagian gigi mungkin akan terasa sedikit ngilu, merasa longgar,atau kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada awal-awal hari pertama. Kawat gigi (behel) mungkin dapat menggesek pipi, bibir atau lidah sehingga membuat rasa tidak nyaman.
Ada pula yang mengalami keluhan sariawan. Selain hal diatas, adik-adik mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan ada pula yang sedikit kesulitan untuk berbicara. Namun hal tersebut umumnya hanya terjadi di hari-hari pertama diawal perawatan, selanjutnya adik-adik akan mampu beradaptasi.
Setelah kawat gigi (behel) dilepas dan adik-adik tidak mengikuti dengan baik petunjuk dan saran dari dokter gigi maka akan beresiko susunan gigi dapat kembali ke posisi semula.
Adik-adik mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama memakai kawat gigi. Oleh karena setelah kawat gigi Adik-adik dilepas, sering kali adik-adik harus memakai alat bernama retainer dengan sungguh-sungguh sesuai petunjuk dokter gigi.
Beberapa pasien ortodontik cenderung memiliki masalah “resorpsi akar” atau pemendekan akar gigi. Namun tidak perlu kuatir, perubahan pada panjang akar ini merupakan situasi yang biasa terjadi. Resorpsi akar dalam perawatan ortodontik secara umum tidak menyebabkan efek buruk dalam jangka panjang pada pasien yang sehat.
Karena kawat gigi (behel) berada di depan dan menutupi gigi Adik-adik, tentu saja segala benturan yang mengenai mulut dapat menggores bibir, pipi atau bagian dalam mulut.
Ikutilah kebiasaan pola makan yang baik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera. Pemasangan behel yang longgar atau rusak tentu dapat menggores pipi, gusi, atau bibir.
Oleh karena ini, adik-adik perlu berkonsultasi pada dokter gigi spesialis ortodonti untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang sehat dan benar.
Baca juga: Bingung Memakai Behel Gigi
Demikian penjelasan singkat tentang “Pasang Behel di Klinik Surabaya“, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi adik-adik semua. Semangat.
Salam sukses & merdeka.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_________________
dokterbehel.com
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya
“Resiko Perawatan Behel Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo adik-adik, apa kabar semuanya? Tetap semangat ya…Disaat pandemi Covid 19 ini, kita tentu saja tidak boleh lengah dengan meninggalkan protokal kesehatan. Tetap bersemangat memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
Pada kesempatan kali ini, kami tim dari dokterbehel.com kembali hadir menyapa adik-adik semua. Topik kita kali ini adalah mengenal resiko perawatan behel gigi. Setiap perawatan medis tentu mengandung resiko, termasuk perawatan ortodonti. Resiko apa saja yang mungkin muncul? Berbahayakah? Kali ini akan dijelaskan seputar resiko dalam perawaan behel / kawat gigi.
Yang pertama adalah resiko jangka pendik. Resiko jangka pendek pemakaian behel gigi adalah munculnya keluhan sariawan akibat dari gesekan kawat / behel dengan bibir/gusi. Atas resiko tentu adik-adik tidak perlu kuatir, dokter gigi anda akan memberikan bimbingan dan arahan agar dapat mengatasi resiko ini.
Selain itu, ada resiko lain yaitu kegiatan pembersihan gigi menjadi lebih sulit, mengapa? Ya, karena bagian gigi yang akan dibersihkan menjadi terhalang oleh adanya kawat/behel gigi.
Apakah ada resiko jangka panjang? Tentu saja ada. Resiko jangka panjang dalam menggunakan behel gigi adalah gigi menjadi tidak kokoh. Gigi beresiko tidak kokoh akibat memendeknya akar gigi karena pergeseran gigi. Oleh karena itu, adik-adik dalam merencanakan perawatan gigi tidak boleh ceroboh, harus didampingi oleh dokter gigi yang berkompeten dalam bidang ortodonti.
Resiko penggunaan behel gigi akan dapat diatasi atau dikendalikan apabila dikerjakan oleh dokter gigi yang berkompeten atau yang ahli dibidangnya. Kompetensi dokter gigi sangat menentukan dari keberhasilan perawatan. Untuk itu sangat tidak dianjurkan apabila memasang behel gigi pada seseorang yang tidak memiliki kompetensi medis seperti tukang gigi atau ahli gigi.
Baca juga: Waspada 6 Resiko Memakai Behel Gigi
Dokter gigi yang memiliki ketrampilan ortodonti adalah yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang spesialis, yakni spesialis merapikan gigi atau ortodonti.
Demikian, semoga informasi tentang Resiko Perawatan Behel Gigi ini dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Instagram: @dokterbehel
Klinik Dokter Gigi Spesialis Orthodonti di Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / orthodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi