• 08121752022
  • dokterbehel@gmail.com

Perawatan Behel Gigi

Resiko memakai behel palsu

Pasang Behel Gigi Palsu, Beresiko?

“Pasang Behel Gigi Palsu, Beresiko?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pemakaian bracket palsu atau behel palsu disini dimaksudkan adalah pemakaian bracket atau Followbehel yang bersifat mainan atau tempelan sebagai hiasan sesaat. Bracket palsu atau behel palsu banyak dijumpai di toko / shop atau online shop dan mudah didapatkan serta murah harganya.

Instagram: @dokterbehel

Bracket (behel) palsu biasanya berupa kawat memanjang dengan bracket dari bahan metal atau palstik yang sudah tersusun berderet di kawat tersebut dan pemakaiannya di selipkan di sela gusi di ujung kawatnya tersebut.

Resiko pemakaian bracket palsu adalah kebersihan, sterilisasi dari bahan bracket atau behel tersebut. Pemakaian behel palsu rawan terjadi peradangan yang bisa berlanjut menjadi infeksi.

Behel palsu tidak bermanfaat untuk kesehatan gigi, tidak dapat memperbaiki maloklusi atau kelainan susunan gigi dan justru sebaliknya beresiko bisa menjadi lebih parah susunan giginya, termasuk bertambah masalah kesehatan rongga mulut karena terjadi peradangan, infeksi serta bau mulut (halitosis).

Profesi Ortodontis (Orthodontist)

Pemakaian bracket atau behel seharusnya dilakukan oleh dokter gigi dengan spesialisasi merapikan gigi. Orthodontist atau Ortodontis adalah dokter spesialis merapikan gigi dengan gelar Sp.Ort.

Profesi dokter gigi spesialis ortodonti menjalani pendidikan secara formal mendalami proses tumbuh kembang erupsi gigi, pergantian gigi susu hingga gigi permanen, mempelajari diagnosa, pencegahan dan perawatan ketidakteraturan / ketidakharmonisan susunan gigi dan wajah.

Ortodontis mendeteksi kelainan yang ada sepanjang proses tumbuh kembang gigi dan rongga mulut serta keharmonisan profil wajah terhadap susunan gigi.

Ortodontis mempersiapkan generasi muda dengan penampilan susunan gigi yang rapi dan sehat. Adik-adik didorong untuk siap menjalani usia dewasa hingga tua dengan penuh semangat dan rasa percaya diri.

Seseorang yang menjalani perawatan bracket atau behel akan menjadi lebih memperhatikan tanda tanda kelainan rongga mulut dan susunan gigi  serta lebih bersemangat melakukan tindakan pencegahan pada diri sendiri, keluarga dekat dan orang lain disekitarnya.

Perawatan behel dapat menjadi sarana edukasi yang baik bagi diri seseorang, keluarga dekat dan orang-orang disekitarnya. Selama menjalani perawatan bracket/ behel, seseorang akan rajin memeriksakan kesehatan giginya, mengunjungi dokter gigi dan mendapatkan ilmu kesehatan gigi selama menjalani kontrol rutin perawatan.

Perawatan bracket/ behel yang dilakukan bukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti juga sering terjadi. Sekalipun bracket atau behel yang dipakai bukan braket palsu tetapi standar, tahapan rencana perawatan dan detail pencapaian hasil perawatan tak akan dicapai maksimal.

Baca juga: Manfaat & Resiko memakai Behel gigi

Perawatan behel oleh orang yang bukan ahlinya, sering menjadikan pasien harus mengulang lagi atau memulai lagi perawatan bracket / behel dari awal. Perawatan menjadi lebih lama dan kelainan susunan gigi (maloklusi) justru menjadi  semakin parah. Akibatnya tentu saja biaya  perawatan akan menjadi semakin mahal.

Demikian penjelasan singkat tentang “Pasang Behel Gigi Palsu, Beresiko?”, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Mengenal Perawatan Ortodonti:

Kontak Kami

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.


Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: resiko behel palsu, bracket mainan, bracket palsu, behel mainan, behel asesoris, pasang behel gigi asesoris, behel gigi surabaya, ortodontis surabaya, orthodontics surabaya

Senyum Ceria dengan Veneer Gigi

Proses Perawatan Veneer Gigi

“Proses Perawatan Veneer Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Veneer gigi adalah pelengkap pasca perawatan ortodonti. Veneer gigi merupakan prosedur kecantikan yang dilaksanakan dokter gigi untuk memperbaiki warna, bentuk, dan posisi gigi.

Veneer umumnya dipakai untuk memperbaiki kondisi gigi yang berubah warna, rusak, patah atau tidak rata, tidak teratur bentuknya.

Instagram: @dokterbehel

Terdapat 2 (dua) jenis veneer. Pertama veneer yang terbuat dari porselen, kedua venner yang terbuat dari bahan komposit resin. Jenis mana yang lebih tahan lama?

Ya, veneer porselen yang lebih tahan lama. Venner porselen tidak mudah berubah warna. Venner porselen lebih mirip gigi asli dibanding veneer resin yang lebih tipis.

Veneer dipasang bertujuan untuk menutupi bagian / permukaan depan gigi geligi. Veneer gigi dapat bertahan cukup lama,  hingga bertahun-tahun sebelum akhirnya rusak atau terkelupas. Bila sudah rusak maka waktunya untuk diganti baru.

Keunggulan Veneer Gigi

Beberapa kelebihan veneer gigi adalah sbb:

  • Hasil dapat seperti gigi asli.
  • Tidak mempengaruhi gusi.
  • Gigi terlihat lebih indah & putih.
Kelemahan Veneer Gigi

Veneer gigi juga memiliki kelemahan, yakni:

  • Harga pemasangan yang relatif mahal.
  • Warna gigi yang ditempel veneer bisa tidak sama dengan warna gigi lain.
  • Gigi dapat menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman (panas atau dingin). Mengapa? Disebabkan karena enamel gigi yang telah dikikis.
  • Bila rusak tidak bisa diperaiki.
  • Veneer gigi bisa beresiko lepas bila memiliki kebiasaan negatif seperti suka menggigit benda keras (kuku, es batu atau mengunyah pensil)
  • Gigi yang telah ber-veneer masih beresiko/ dapat mengalami pembusukan.
  • Veneer tidak cocok bagi yang giginya tidak sehat (gigi membusuk, rusak, gusi sakit, atau ada tambalan gigi yang cukup besar). Venner tidak cocok juga jumlah enamel pada permukan gigi tidak cukup memadai.
  • Disarankan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang beresiko membuat noda pada gigi (Teh, anggur merah, kopi, dll.)
Bagaimana Prosedur Pemakaian Veneer Gigi?

Umumnya  diperlukan 3 (tiga) kali kunjungan untuk memasang veneer gigi. Kunjungan pertama untuk konsultasi, kunjungan kedua dan ketiga untuk membuatan dan pemasangan veneer gigi. Langkah-langkah (prosedur) pemakaian veneer gigi adalah berikut:

  • Pemeriksa kondisi gigi oleh dokter gigi, apakah terdapat tambalan, apakah memungkinkan untuk pemakaian veneer.
  • Lapisan terluar gigi (enamel) akan dikikis sebagian. Hal ini bertujuan mempersiapkan tempat bagi veneer, untuk mencegah veneer tampak menonjol atau gigi terlihat lebih besar.
  • Dokter gigi membuat cetakan mulut, agar veneer dapat dibuat sesuai bentuk dan ukuran gigi. (Umumnya diperlukan waktu 2-4 minggu untuk membuatnya)
  • Pada kunjungan berikutnya, dokter gigi menempelkan veneer gigi.
  • Untuk control, dokter gigi dapat meminta pasien untuk kembali beberapa minggu kemudian.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang proses perawatan veneer gigi, konsultasikan pada dokter gigi terdekat di Kota Anda. Don’t Worry Be Happy, Semangat…

Baca juga: Mengenal Tanda Tanda Kelainan Gigi

Demikian sekilas info tentang Proses Perawatan Veneer Gigi, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Untuk informasi & konsultasi:

Kontak kami (disini)


Kata kunci untuk memudahkan pencarian: behel gigi, veneer gigi, pasang beneer, pembuatan veneer gigi, gigi indah, behel gigi surabaya, kawat gigi surabaya

Tahapan pemasangan behel gigi

Tahap Pemasangan Behel Gigi

“Tahap Pemasangan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap tentu sehat walafiat semua & senantiasa tetap semangat.

Instagram: @dokterbehel

Pada kesempatan ini, kakak akan menjelaskan secara garis besar tahap-tahap pemasangan behel gigi, ingin tahu kan? Bagi banyak kalangan, penggunaan behel/kawat gigi biasanya digunakan untuk memperbaiki susunan gigi geligi agar nampak rapi.

Baca juga: Tanda-Tanda Kelainan Gigi

Aturan pemasangan behel  tidak boleh dilakukan sembarang dan harus ditangani oleh dokter gigi yang ahli dibidangnya (spesialis ortodonti). Berikut akan dijabarkan tahapan yang mesti dilalui dalam proses pemasangan kawat /behel gigi:

  • Tahap awal adalah berkunjung dan berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter akan melihat kondisi gigi geligi adik-adik, melakukan diagnosis dan memutuskan apakah adik-adik memerlukan perawatan behel/kawat gigi atau tidak.
  • Perawatan Scalling. Setelah diputuskan untuk perawatan/pemasangan behel gigi,  dokter akan menyarankan untuk dilakukan proses scalling. Tujuan scalling untuk membersihkan gigi adik-adik dari adanya karang gigi yang mengganggu.
  • Foto Rontgen. Setelah dokter memutuskan adik-adik untuk memakai behel gigi, maka akan dibuatkan surat pengantar foto laboratorium. Tujuan pemeriksaan rontgen adalah untuk mengetahu potensi dan faktor-faktor yang akan menghambat proses perawatan behel gigi.
  • Cetak Gigi. Pada tahap berikutnya, dokter akan membuat model gigi dari bahan cetakan sebagai panduan untuk melakukan perawatan behel.
  • Cabut gigi & tambal gigi apabila diperlukan. Setelah dilakukan pemeriksaan gigi, dokter akan menyarankan apakah ada gigi geligi yang perlu dicabut atau ditambal. Tindakan cabut dan tambal gigi memang perlu dilakukan agar proses pemasangan behel/kawat gigi mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
  • Pemasangan behel/kawat gigi. Proses pemasangan kawat gigi/ behel memerlukan waktu sekitar 1-2 jam tergantung tingkat kesulitan yang ada. Behel/kawat gigi akan dipasang ke gigi adik-adik dan selanjutnya akan disinari dengan cahaya berkekuatan tinggi agar lem menjadi keras, kuat & tidak mudah lepas.
  • Pentingnya Kontrol rutin. Adik-adik disarankan untuk kontrol rutin sesuai jadwal yang disarankan dokter. Disaat kontrol tersebut, dokter akan memeriksa kondisi gigi, melakukan merawat dan melakukan penggantian karet behel apabila diperlukan.
  • Pemasangan retainer. Setelah proses perawatan behel selesai, maka behel/kawat gigi akan dicopot/dilepas. Pada saat ini, dokter akan menganjurkan untuk menggunakan alat yang dinamakan “retainer”. Alat retainer ini bertugas untuk mencegah gigi kembali ke posisi semula (relaps). Retainer harus dipakai sesuai anjuran dokter, adik-adik harus disiplin memakai alat ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Demikian, semoga informasi singkat ini dapat bermanfaat.

Salam senyum indah & ceria selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Gigi Spesialis Ortodonti di Kota Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya, dokter behel surabaya, spesialis kawat gigi surabaya, pasang behel gigi surabaya, dokter spesialis behel surabaya, pasang behel surabaya, behel gigi surabaya, orthodonti surabaya, gigi sehat, klinik kesehatan gigi

Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko?

Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko?

Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dalam bidang kedokteran gigi, perawatan behel gigi atau kawat gigi sering disebut dengan istilah perawatan “ortodonti”. Perawatan ortodonti ini diberikan untuk memperbaiki atau mengoreksi barisan gigi geligi yang tidak rapi atau tidak rata. Perawatan kawat gigi (ortodonti) tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan. Perawatan kawat gigi harus dilakukan oleh dokter gigi yang ahli dibidangnya.

Instagram: @dokterbehel

Perawatan Behel gigi bukanlah perawatan yang mudah & sederhana. Diperlukan keahlian, ketelitian dan ketekunan dari dokter artodontis yang merawat. Langkah awal dalam pemasangan/ perawatan kawat gigi, dokter ortodontis akan memulai dengan proses tanya jawab/ wawancara, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan dengan sinar-X.

Adakah Resiko yang perlu diperhatikan

Apabila adik-adik melakukan perawatan behel/ kawat gigi di klinik dokter gigi spesialis ortodontis, maka kemungkinan risiko yang akan muncul dapat diminimalkan. Berikut beberapa resiko penggunaan behel gigi, antara lain:

Resiko Terjadi Penumpukan Plak

Disaat proses perawatan kawat gigi dimungkinkan adanya celah pada gigi, kondisi ini dapat menyebabkan sisa-sisa makanan masuk ke dalam celah-celah tersebut. Sisa-sisa makanan yang menumpuk di sela gigi dapat mengakibatkan penumpukan plak yang mengandung banyak bakteri. Resiko penumpukan plak pada gigi dapat menyebabkan penyakit gusi dan gigi berlubang.

Baca juga: Tips Sukses Perawatan Behel

Resiko terjadinya Rasa nyeri

Disaat awal perawatan behel gigi, gigi geligi akan terasa sedikit nyeri, gigi akan terasa longgar dan kurang bertenaga menggigit. Bagian tertentu dari kawat/ behel mungkin akan menggesek pipi, lidah atau bibir, sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri. Dalam kasus lain,  pasien dapat terjadi mengalami gangguan sariawan, peningkatan air liur dan sedikit kesulitan untuk berbicara/ berkomunikasi.

Resiko Cedera

Karena kawat  gigi menutupi sebagian permukaan gigi adik-adik, maka apabila ada benturan atau pukulan yang mengenai bagian mulut dapat menggores bibir atau pipi. Selain itu,  kawat gigi yang longgar dapat menggores gusi, pipi atau bibir adik-adik. Oleh sebab itu, adik-adik dianjurkan mengikuti saran dokter gigi tentang kebiasaan makan yang baik & kebiasaan-kebiasaan lainnya untuk mencegah terjadinya cedera.

Resiko Infeksi gusi.

Kasus Infeksi pada gusi dapat menjalar sampai ke jaringan di bawahnya. Dapat menjalar dan menjadi penyebab gigi berlubang, mau mulut, pada tulang pendukung gigi, pembengkakan, dan luka pada jaringan dibawahnya. Apabila gangguan gigi yang ditimbulkan cukup parah, maka infeksi ini tidak hanya dapat mengganggu kesehatan rongga mulut dan gigi,  namun menyebar ke seluruh bagian tubuh dan organ-organ penting lainnya.

Resiko Gigi goyang.

Kasus gigi goyang pada pasien dewasa umumnya disebabkan karena gangguan periodontitis. Periodontitis merupakan radang gusi yang disebabkan karena infeksi. Peradangan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan halus dan mengganggu tulang yang menyokong gigi. Resiko gigi goyang ini akan dapat dicegah apabila perawatan behel gigi dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodontis.

Nah adik-adik, demikian sedikit informasi yang dapat kakak sampaikan, namun jangan berkecil hati, resiko-resiko tersebut akan dapat dicegah apabila perawatan gigi behel dilakukan pada dokter gigi yang memiliki pendidikan spesialisasi dibidang tersebut.

Demikian, semoga uraian singkat tentang Pasang Kawat Gigi, Ada Resiko? dapat bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Jenis Behel / Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

Jenis & Macam Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

Jenis / Macam Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat Pagi Semua! Apa kabar adik-adik semua? Semoga semua sehat selalu. Yuk kita ikut senantiasa menjaga kesehatan dari resiko pandemi Covid 19 dengan rajin menerapkan 3M. 3M terdiri dari: Menggunakan Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.

Instagram: @dokterbehel

Baiklah, mari sekarang kita membahas tentang jenis-jenis kawat gigi. Mungkin adik-adik bertanya, jenis kawat gigi apa yang cocok dipakai oleh adik-adik semua? Ingin tahu kan? Berikut penjelasan singkat.

Baca juga: Prosedur Pemasangan Kawat / Behel Gigi

Pemasangan kawat gigi atau behel gigi umumnya dilakukan oleh ahli ortodontis, yaitu dokter gigi yang telah menjalani pendidikan khusus dalam melakukan perawatan Ortodontis. Dokter spesialis merapikan gigi akan menentukan dan menyarankan jenis kawat gigi yang tepat sesuai kondisi masing-masing pasien. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah jenis-jenis kawat gigi paling sering digunakan:

Kawat gigi jenis lepas-pasang:

Kawat jenis lepas pasang berbentuk penampang plastik yang dipautkan pada beberapa gigi dan menutup langit-langit mulut. Jenis kawat ini biasanya cocok digunakan untuk mengoreksi masalah minor, misalnya kasus gigi yang bengkok. Kawat lepas-pasang ini dapat dilepas sendiri sesuai kebutuhan pasien, misalnya saat akan melakukan olahraga tertentu, saat akan membersihkan mulut, atau ketika sikat gigi.

Kawat gigi jenis permanen:

Kawat gigi jenis permanen terdiri dari kotak-kotak yang dilekatkan pada setiap gigi dan terhubung satu sama lain dengan bahan kawat. Jenis behel ini merupakan sarana ortodontik yang paling populer dan sering digunakan. Kawat ini berguna untuk mengoreksi letak beberapa gigi sekaligus atau untuk mencegah munculnya masalah di kemudian hari. Kawat gigi permanen biasanya bisa terlihat karena terbuat dari logam. Dewasa ini banyak ditawarkan kawat yang terbuat dari keramik ataupun plastik tembus pandang yang lebih samar, namun bahan ini biayanya lebih mahal.

Kawat gigi fungsional:

Jenis ini berupa sepasang kawat plastik lepas-pasang yang dipadukan dan ditempatkan pada gigi bagian atas dan bawah. Jenis ini dapat digunakan untuk menangani masalah posisi rahang atas atau rahang bawah yang tidak sejajar dengan gigi atas atau bawah. Alat ini harus digunakan sepanjang waktu untuk mendatangkan manfaat maksimal dan hanya dilepas saat makan dan ketika dibersihkan.

Kawat tidak tampak:

Kawat tidak nampak adalah kawat lingual yang tidak tampak dari luar dan ditempatkan pada bagian belakang gigi. Model Kawat tidak nampak ini berbiaya lebih mahal.

Kawat gigi tembus pandang:

Kawat tembus pandang (Clear Aligner) ini memang dikhususkan pada pasien dengan pertumbuhan gigi dan gusi yang telah berhenti. Clear Aligners berbentuk dan digunakan seperti pelindung gigi dan dapat dicopot saat Anda makan atau membersihkan gigi. Walaupun alat ini membutuhkan biaya lebih besar, produk ini banyak diminati karena dinilai lebih praktis dan juga tidak mengganggu penampilan.

Headgear:

Headgear merupakan pengait yang tersambung dari kawat gigi ditempatkan pada kepala untuk menarik posisi gigi depan. Pasien tidak dapat mengkonsumsi makan atau minum saat mengenakan alat headgear. Umumnya, alat ini digunakan beberapa jam pada malam hari atau disaat sedang tidur.

Retainer:

Alat retainer biasanya digunakan menjelang akhir masa perawatan ortodontis. Retainer mempunyai fungsi menstabilkan posisi baru pada gigi, gusi, dan tulang, termasuk mencegah kembalinya posisi gigi pada semula (relaps). Alat retainer dapat berbentuk permanen atau lepas-pasang. Alat retainer perlu digunakan pada beberapa waktu dalam sehari. Dokter gigi akan menginformasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemakaian retainer. Lama pemakaian retainer tergantung dari kasus masing-masing pasien.

Baca juga: Pasang Behel Gigi di Kota Surabaya

Demikanlah sekilas informasi tentang macam-macam jenis behel gigi /kawat gigi, masih ada jenis lain yang belum sempat diuraikan pada postingan kali ini, InsyaAllah kita akan bahas pada kesempatan berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / dokter ortodonti surabaya / gigi sehat

Waktu yang Tepat Pasang Behel Gigi

Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?

“Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

________________________

Follow Instagram @dokterbehel

________________________

Secara umum, dokter gigi Ortodontik akan menyarankan pemasangan behel gigi atau kawat gigi pada kondisi-kondisi seperti berikut:

  • Susunan gigi geligi tumbuh pada posisi yang tidak normal. Susunan gigi saling bertumpuk atau terlalu renggang satu dengan lainnya.
  • Posisi rahang atas atau gigi atas jauh lebih maju dibandingkan dengan rahang atau gigi di bawahnya.
  • Posisi rahang bawah atau gigi bawah lebih maju dibandingkan dengan rahang atau gigi di atasnya.

Proses pemasangan kawat gigi (behel gigi) memerlukan waktu yang cukup lama. Langkah awal, susunan gigi geligi Adik-adik perlu diperiksa terlebih dahulu oleh tim dokter gigi, selanjutnya akan dicetak dan di lakukan proses foto rontgen untuk mengetahui kondisi gigi geligi secara lebih mendalam.

Proses pemasangan behel gigi dapat  memakan waktu beberapa lama, untuk itu Adik-adik tentu saja diharapkan dapat bersabar dan siap untuk bekerjasama melaksanakan nasehat dan petunjuk dokter yang merawat.

Sakitkah ketika memasang behel gigi? Secara umum, pada hari pertama, gigi geligi mungkin akan terasa sedikit nyeri (linu) dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit makanan. Karena masih belum terbiasa (proses adaptasi), behel dapat pula beresiko bergeser dengan bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan sedikit rasa nyeri. Adik-adik mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit kesulitan untuk berbicara. Proses adaptasi ini tentu tidak berlangsung lama, Adik-adik akan segera dapat menyesuaikan diri.

Waktu yang Tepat Menggunakan Behel Gigi

Pemasangan behel gigi (kawat gigi)  umumnya dilakukan setelah kebanyakan dari gigi permanen sudah tumbuh, kurang lebih sekitar usia 12 tahun. Akan tetapi, problematik gigi yang kurang rapi atau rahang yang tidak sejajar sudah mulai nampak ketika gigi geligi permanen mulai tumbuh, yaitu ketika Adik-adik berusia sekitar 7 tahun.  Oleh karena itu Adik-adik dianjurkan sedini mungkin berkonsultasi/ menemui dokter gigi terutama spesialis ortodonti untuk merencanakan proses penanganan sejak usia dini.

Durasi waktu penggunaan behel gigi (kawat gigi) pada anak-anak berbeda-beda. Anak-anak umumnya akan diminta mengenakan behel gigi sekitar 1,5 tahun hingga 3 tahun. Setelah pemasangan behel gigi, anak-anak akan dianjurkan untuk mengenakan alat “retainer” yang berfungsi untuk menjaga kondisi gigi agar tetap rata.

Bagaimana dengan orang dewasa? Pemakai behel di usia dewasa, dibutuhkan waktu yang lebih lama dibanding memasang kawat gigi di usia anak-anak. Pengguna behel gigi disaat  dewasa, kemungkinan diperlukan lebih banyak perlengkapan behel (kawat) gigi. Umumnya, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena kondisi tulang sudah berhenti berkembang.

Demikian uraian singkat tentang Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Ingin berkonsultasi tenang perawatan behel?

dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter spesialis kawat gigi, dokter kawat gigi, surabaya, dokter behel surabaya, pasang behel surabaya, ortodonti surabaya

Gigi Behel Sehat Ceria

Manfaat Perawatan Behel Gigi Bagi Kesehatan

“Mengenal Manfaat Perawatan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo semua, apa kabar adik-adik? Kakak berharap semua senantiasa sehat selalu, Aamiin. Sebelumnya agar adik-adik dapat info lebih lengkap, yuk follow Instagram:

Instagram: @dokterbehel

Mungkin adik-adik para pembaca yang budiman bertanya-tanya, apa saja manfaat  behel gigi atau kawat gigi? Agar lebih jelasnya berikut kami uraikan 9 manfaat kesehatan dari pemasangan behel gigi:

9 Manfaat Perawatan Behel Gigi:

Merapikan posisi gigi yang renggang:

Dalam beberapa kasus, ada gigi geligi yang tumbuhnya terlalu renggang satu sama lain. Permasalahan, biasanya sering sekali menyebabkan makanan nyangkut di antara gigi. Bilamana makanan yang nyangkut tidak segera dibersihkan akan berakibat pada munculnya bau mulut dan dapat mempercepat kerusakan pada gigi. Dengan perawatan behel gigi, kasus gigi yang renggang InsyaAllah akan dapat diatasi.

Merapikan posisi gigi geligi:

Manfaat penting dari pemasangan behel gigi adalah untuk merapikkan susunan gigi geligi. Gigi yang tidak rata bisa dicirikan dengan posisi gigi yang jaraknya terlalu melebar, ketinggian yang berbeda, saling tumpang tindih dll. Dengan menggunakan behel gigi selama beberapa waktu, InsyaAllah akan mampu memperbaiki posisi gigi geligi yang tidak rata tersebut menjadi lebih rapi dan teratur.

Memperbaiki posisi rahang atas dan rahang bawah:

Secara umum, posisi gigi pada rahang atas harusnya sejajar dengan posisi gigi pada rahang bawah. Ketika pasien mengalami kondisi dimana posisi gigi pada rahang atas tidak sejajar dengan posisi gigi pada rahang bawah, maka pasien dapat memasang behel gigi pada salah satu bagian rahang saja. Tujuannya agar posisi gigi pada rahang atas dan rahang bawah dapat lebih sejajar.

Mempermudah proses pembersihan gigi:

Dengan memakai behel gigi, InsyaAllah kondisi susunan gigi geligi akan menjadi lebih teratur, rapi dan estetis. Hal tersebut tentu akan berpengaruh juga terhadap kebersihan gigi. Gigi geligi yang rapi dan teratur akan lebih mudah dibersihkan, digosok dan dirawat.

Menghindari penumpukan plak pada gusi dan gigi:

Tujuan utama pemasangan behel gigi adalah untuk memperbaiki posisi gigi yang terlalu rapat, terlalu renggang, dan juga tumpang tindih/ bertumpuk. Permasalahan gigi yang tidak normal tersebut akan meningkatkan resiko munculnya penumpukan plak dan kuman pada gigi maupun gusi. Dengan program perawatan melalui behel gigi, maka pasien akan terhindar dari resiko menumpuknya plak dan bakteri.

Memperbaiki Kualitas mengunyah:

Dengan suksesnya pemasangan behel gigi pada gigi pasien, maka gigi geligi akan menjadi nyaman untuk proses mengunyah makanan. Pasien akan menjadi puas dan senang karena dapat lebih bebas menikmati makanan tanpa takut resiko terselip sisa sisa makanan.

Menghindari Temporomandibular Disorder:

Temporomandibular Disorder adalah suatu kelainan pada tekanan dan stress pada sendi rahang. Hal ini umumnya disebabkan oleh posisi serta kondisi gigi yang susunannya tidak selaras, tidak rata. Dengan menggunakan behel gigi, maka resiko kelainan ini akan dapat dicegah.

Memperbaiki bentuk tulang rahang:

Penggunaan behel gigi juga mampu merubah dan memperbaiki bentuk dari tulang rahang. Bentuk tulang rahang yang telah diperbaiki, InsyaAllah akan berdampak pada perubahan bentuk wajah & perubahan kontur gigi. Tentunya pasien akan menjadi lebih senang apabila bentuk wajah menjadi lebih serasi.

Menghindari gigi berlubang:

Apabila gigi geligi sudah teratur dan rapi setelah perawatan behel, maka proses pembersihan & perawatan gigi yang lebih mudah. Gigi geligi akan menjadi lebih bersih dan bersinar. Gigi geligi yang terawat akan mengurangi resiko sakit gigi dan gigi berlubang.

Baca juga: Mengenal Tanda Kelainan gigi

Demikianlah penjelasan singkat 9 manfaat perawatan behel gigi bagi kesehatan. Tentu saja, semua manfaat diatas akan diperoleh apabila adik-adik memasang behel gigi pada klinik ortodonti terpercaya. Pemasangan behel gigi atau kawat gigi yang benar akan berdampak signifikan bagi kesehatan gigi adik-adik. Demikian, semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat. Semangat.

Salam sehat, senyum ceria & sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

___________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Pasang Behel di Klinik Surabaya

Pasang Behel di Klinik Surabaya

“Pasang Behel di Klinik Surabaya”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua, tetap semangat ya…

Instagram: @dokterbehel

Pertanyaan kakak pagi ini: “Apakah adik-adik berencana untuk memakai behel gigi?”

Apabila adik-adik berencana memakai kawat gigi (behel), renungkan dengan matang apakah hal itu merupakan keputusan terbaik bagi adik-adik.

Mari kita lihat bersama beberapa manfaat dan resiko memakai kawat gigi (behel) berikut ini.

Manfaat memakai kawat gigi (Behel)

Kawat gigi (behel) memberikan sejumlah manfaat untuk memperbaiki berbagai keluhan gigi. Mari adik-adik perhatikan manfaat memakaian kawat gigi (behel) berikut ini:

Manfaat untuk kesehatan gigi

Permasalahan kesehatan gigi seperti gigi tidak teratur, plak, gigi tidak rata, pola gigitan yang salah, bakteri, penyakit gusi, dll., dapat dirawat dengan penggunaan kawat gigi (behel).

Behel gigi mampu menyelaraskan struktur gigi Adik-adik dengan cara yang benar dan tentu saja dapat meningkatkan kebersihan gigi, kenyamanan rongga mulut dll.

Manfaat perlindungan gigi

Pola gigitan yang tidak rata atau masalah-masalah ortodontik yang lain, memiliki risiko yang lebih tinggi bagi kesehatan gigi, seperti misalnya masalah gigi dini,  gigi depan menonjol, dll.

Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami masalah tersebut memerlukan perisai yang kuat untuk melindungi dan memperbaiki susunan gigi. Kawat gigi (behel) berperan sebagai pelindung dari berbagai dampak yang merugikan tersebut.

Manfaat fungsi pengunyahan

Mungkin diantara adik-adik ada yang mengalami keluhan terkait masalah mengunyah atau menggigit makanan. Keluhan ini dapat terjadi karena gigi yang tidak rata.

Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat menyebabkan munculnya masalah gizi dan pencernaan dikemudian hari. Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami gangguan tersebut dapat memakai kawat gigi (behel) untuk mengatasinya.

Manfaat estetika gigi

Setelah gigi yang tidak beraturan atau tidak rata dirawat, tentu hasilnya adalah senyum yang lebih indah. Perbaikan gigi ini juga akan berdampak pada meningkatkan rasa kepercayaan diri Adik-adik, mau kan?

Resiko memakai kawat gigi (behel)

Selain berbagai manfaat diatas, tentu memakai kawat gigi juga memiliki kekurangan yang harus disadari sebelum Adik-adik memulai perawatan diantarannya:

Tidak nyaman di mulut

Secara garis besar, bagian gigi mungkin akan terasa sedikit ngilu, merasa longgar,atau kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada awal-awal hari pertama. Kawat gigi (behel) mungkin dapat menggesek pipi, bibir atau lidah sehingga membuat rasa tidak nyaman.

Ada pula yang mengalami keluhan sariawan. Selain hal diatas, adik-adik mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan ada pula yang sedikit kesulitan untuk berbicara. Namun hal tersebut umumnya hanya terjadi di hari-hari pertama diawal perawatan, selanjutnya adik-adik akan mampu beradaptasi.

Resiko gigi kembali ke posisi semula

Setelah kawat gigi (behel) dilepas dan adik-adik tidak mengikuti dengan baik  petunjuk dan saran dari dokter gigi maka akan beresiko susunan gigi dapat kembali ke posisi semula.

Adik-adik mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama memakai kawat gigi. Oleh karena setelah kawat gigi Adik-adik dilepas, sering kali adik-adik harus memakai alat bernama retainer dengan sungguh-sungguh sesuai petunjuk dokter gigi.

Resiko mengalami resorpsi akar

Beberapa pasien ortodontik cenderung memiliki masalah “resorpsi akar” atau pemendekan akar gigi.  Namun tidak perlu kuatir, perubahan pada panjang akar ini merupakan situasi yang biasa terjadi. Resorpsi akar dalam perawatan ortodontik  secara umum tidak menyebabkan efek buruk dalam jangka panjang pada pasien yang sehat.

Resiko cedera

Karena kawat gigi (behel) berada di depan dan menutupi gigi Adik-adik, tentu saja segala benturan yang mengenai mulut dapat menggores bibir, pipi atau bagian dalam mulut.

Ikutilah  kebiasaan pola makan yang baik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera. Pemasangan behel yang longgar atau rusak tentu dapat menggores pipi, gusi, atau bibir.

Oleh karena ini, adik-adik perlu berkonsultasi pada dokter gigi spesialis ortodonti untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang sehat dan benar.

Baca juga: Bingung Memakai Behel Gigi

Demikian penjelasan singkat tentang “Pasang Behel di Klinik Surabaya“, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi adik-adik semua. Semangat.

Salam sukses & merdeka.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya


Tips praktis dan kiat perawatan behel gigi

Tips Merawat Behel Gigi

“Tips Merawat Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Semangat pagi!

Pemakaian behel gigi atau behel gigi kini sudah populer digunakan di berbagai negara, salah satunya di negara bumi pertiwi Indonesia. Behel gigi merupakan alat yang digunakan untuk merapikan/ memperbaiki susunan gigi geligi.

Instagram @dokterbehel

Hal ini tentunya berbeda dengan behel gigi fashion yang digunakan hanya untuk sekedar gaya gayaan menarik perhatian. Harus hati-hati dalam pemakaian behel gigi fashion, behel gigi fashion sedikit banyak juga berpengaruh pada bentuk & struktur gigi geligi.

Pemakaian behel gigi tentu saja bukan merupakan prosedur yang mudah dan sederhana yang bisa dilakukan oleh dokter gigi umum di klinik umum atau di puskesmas. Pemasangan behel gigi sebaiknya dilakukan oleh seorang dokter gigi spesialis ortodonti.

Perawatan gigi berbehel juga perlu kerjasama dan kedisiplinan dari Adik-adik. Jika adik-adik kurang rajin membersihkan gigi dan behelnya, tentu saja dapat berpengaruh pada kesehatan gigi, gusi dan mulut. Tentu saja adik-adik tidak ingin terganggu kesehatan gigi dan mulut yang sangat penting ini.

Berikut kami hadirkan kiat-kiat untuk merawat gigi berbehel atau kawat gigi:

Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin C

Pasien pemakai behel gigi umumnya mudah terkena sariawan.  Hal ini disebabkan karena ada gesekan dari behel dengan dinding di dalam mulut yang bisa menyebabkan terjadinya sariawan atau luka dalam mulut. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan memperbanyak konsumsi vitamin C untuk mencegah sariawan serta memperkuat gigi geligi dan gusi.

Pemakaian obat kumur

Pasien pemakai behel gigi perlu mencaga kebersihan gigi dan mulut. Untuk memaksimalkan kebersihan gigi dan mulut, pasien dianjurkan untuk berkumur menggunakan obat kumur. Obat kumur mampu menjangkau sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Lebih dari itu, obat kumur membantu membunuh bakteri sehingga area mulut akan lebih bersih dan segar.

Pemakaian benang gigi

Guna membersihkan sela-sela gigi geligi dari karang dan plak gigi, pasien pengguna behel bisa menggunakan benang gigi atau sikat khusus yang berfungsi untuk membersihkan sela-sela gigi dan mencegah pembentukan karang dan plak gigi. Konsultasikan pada dokter gigi ortodonti untuk cara pemakaian benang gigi.

Tips Sehat Menggosok gigi

Bentuk dan jenis sikat, maupun jenis pasta gigi yang dipakai oleh pengguna behel gigi tentunya tidak sama dengan sikat dan pasta gigi biasa. Susunan behel gigi yang dipasang menyebabkan cara menggosok gigi menjadi lebih sulit. Untuk  menggosok gigi dengan cara khusus ini, pengguna behel gigi memerlukan sikat gigi dan pasta gigi khusus yang memiliki bentuk kecil dan memiliki bulu-bulu sikat yang lembut.

Baca Juga: Harga Pasang Behel Surabaya

Pasta gigi yang dipakai harus mengandung fluoride sehingga mampu mencegah terjadinya pengeroposan gigi. Selain itu fluoride mengandung bahan pemutih yang bertujuan untuk mencegah gigi berwarna kuning.

Demikian penjelasan singkat tentang Tips Merawat Behel Gigi, semoga informasi sederhana ini bermanfaat.

Tetap semangat, salam senyum ceria & sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

__________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.


Fungsi retainer dalam perawatan behel gigi

Lepas Behel & Retainer Gigi

“Lepas Behel & Retainer Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat pagi adik-adik semua? Salam kompak selalu dan tetap ceria…

Pada pagi hari ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk berbagi informasi terkait kegiatan penting pasca pemakaian behel/kawat gigi.

Instagram: @dokterbehel

Pasang kawat gigi atau behel gigi merupakan salah satu teknik untuk merapikan bentuk gigi sekaligus menjaga agar gigi tetap sehat. Secara umum behel gigi dipakai kurang lebih selama 2 (dua) tahun, tergantung kasus, tingkat kesulitan & kedisiplinan pasien. 

Apabila selesai lepas behel, bukan berarti sudah tuntas, ada beberapa hal penting yang perlu adik-adik perhatikan. Hal ini untuk menghindari resiko gigi kembali ke posisi semula (relaps). Selanjutnya silahkan diikuti panduan perawatan gigi pasca lepas behel yang disampaikan dokter gigi ortodonti.

Pentingnya memakai retainer

Tulang rahang dan gusi memerlukan waktu untuk adaptasi dengan posisi gigi yang baru. Itulah sebabnya mengapa pemakaian “retainer” merupakan tahap yang sangat penting dalam perawatan gigi pasca lepas behel. Secara umum ada 2 (dua) jenis retainer yaitu jenis lepas-pasang dan jenis permanen.

Jenis retainer “lepas-pasang” bentuknya hampir mirip dengan tipe permanen. Pada ujung retainer lepas-pasang terdapat sepasang pengait untuk menjaga agar posisi kawat retainer tetap pada tempatnya (tidak mudah lepas).

Jenis retainer ini relatif lebih mudah dibersihkan karena mudah dilepas. Retainer jenis ini tentu  harus dipakai terus-terusan selama enam bulan. Setelah masa 6 (enam) bulan, adik-adik diperkenankan untuk  memakai pada malam hari saja (saat tidur).

Baca juga: Mitos Seputar Perawatan Behel Gigi

Jenis retainer berikutnya adalah tipe “permanen”. Umumnya berupa kawat tipis yang dipasang di bagian belakang gigi depan bawah atau atas. Retainer permanen ini terikat pada tempatnya dengan lem kuat seperti saat pasang kawat gigi.

Tipe retainer ini memberikan hasil maksimal karena kawat retainer yang menetap akan terus menahan gigi. Konsultasikan dengan dokter ortodonti mengenai jenis retainer yang terbaik untuk kondisi gigi adik-adik.

Rajin sikat gigi dan memakai flossing

Apabila memakai retainer lepas pasang, adik-adik  dapat melanjutkan rutinitas menyikat gigi seperti biasanya. Setidaknya seminggu sekali, bersihkan retainer dengan merendamnya di cairan pembersih khusus untuk gigi palsu atau menggunakan campuran cuka dan air hangat.

Apabila adik-adik memakai retainer permanen, cara membersihkan tetap sama seperti saat memakai behel dengan sikat khusus untuk gigi berkawat. Bersihkan sela-sela gigi adik-adik dengan benang gigi atau dental floss dan berkumur dengan obat kumur antibakteri.

Pentingnya menjaga pola makan

Setelah adik-adik melepas behel, tentu saja gigi akan terasa lebih sensitif untuk beberapa waktu. Oleh karena itu hindari makanan tertentu yang bisa mengganggu perawatan gigi.

Hindari makanan yang sangat panas atau dingin selama beberapa minggu pasca lepas behel. Hindari pula makanan yang kenyal karena gigi adik-adik masih menyesuaikan diri (adaptasi) dengan posisi yang baru.

Hindari makan jagung rebus utuh, menggigit es batu atau mengunyah permen karet. Hindari makanan yang  cukup keras, seperti wortel, apel & roti bagel.  Solusinya adik-adik dapat memotong makanan yang keras menjadi kecil-kecil agar lebih lembut dan mudah untuk dikunyah.

Baca juga: Perlukah Memakai Retainer Gigi ?

Informasi diatas hanya sekedar untuk pegangan awal, adik-adik perlu menanyakan langsung ke dokter gigi untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan detail.

Demikian, semoga informasi singkat ini bermanfaat.

Salam ceria, senyum indah & sukses selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter behel surabaya, dokter braket surabaya, pasang braket surabaya, klinik gigi behel surabaya, rumah sakit ortodonti surabaya, pasang behel surabaya, pasang kawat gigi surabaya, resiko behel gigi, pemakaian retainer gigi