“Lepas Behel & Retainer Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Semangat pagi adik-adik semua? Salam kompak selalu dan tetap ceria…
Pada pagi hari ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk berbagi informasi terkait kegiatan penting pasca pemakaian behel/kawat gigi.
Instagram: @dokterbehel
Pasang kawat gigi atau behel gigi merupakan salah satu teknik untuk merapikan bentuk gigi sekaligus menjaga agar gigi tetap sehat. Secara umum behel gigi dipakai kurang lebih selama 2 (dua) tahun, tergantung kasus, tingkat kesulitan & kedisiplinan pasien.
Apabila selesai lepas behel, bukan berarti sudah tuntas, ada beberapa hal penting yang perlu adik-adik perhatikan. Hal ini untuk menghindari resiko gigi kembali ke posisi semula (relaps). Selanjutnya silahkan diikuti panduan perawatan gigi pasca lepas behel yang disampaikan dokter gigi ortodonti.
Tulang rahang dan gusi memerlukan waktu untuk adaptasi dengan posisi gigi yang baru. Itulah sebabnya mengapa pemakaian “retainer” merupakan tahap yang sangat penting dalam perawatan gigi pasca lepas behel. Secara umum ada 2 (dua) jenis retainer yaitu jenis lepas-pasang dan jenis permanen.
Jenis retainer “lepas-pasang” bentuknya hampir mirip dengan tipe permanen. Pada ujung retainer lepas-pasang terdapat sepasang pengait untuk menjaga agar posisi kawat retainer tetap pada tempatnya (tidak mudah lepas).
Jenis retainer ini relatif lebih mudah dibersihkan karena mudah dilepas. Retainer jenis ini tentu harus dipakai terus-terusan selama enam bulan. Setelah masa 6 (enam) bulan, adik-adik diperkenankan untuk memakai pada malam hari saja (saat tidur).
Baca juga: Mitos Seputar Perawatan Behel Gigi
Jenis retainer berikutnya adalah tipe “permanen”. Umumnya berupa kawat tipis yang dipasang di bagian belakang gigi depan bawah atau atas. Retainer permanen ini terikat pada tempatnya dengan lem kuat seperti saat pasang kawat gigi.
Tipe retainer ini memberikan hasil maksimal karena kawat retainer yang menetap akan terus menahan gigi. Konsultasikan dengan dokter ortodonti mengenai jenis retainer yang terbaik untuk kondisi gigi adik-adik.
Apabila memakai retainer lepas pasang, adik-adik dapat melanjutkan rutinitas menyikat gigi seperti biasanya. Setidaknya seminggu sekali, bersihkan retainer dengan merendamnya di cairan pembersih khusus untuk gigi palsu atau menggunakan campuran cuka dan air hangat.
Apabila adik-adik memakai retainer permanen, cara membersihkan tetap sama seperti saat memakai behel dengan sikat khusus untuk gigi berkawat. Bersihkan sela-sela gigi adik-adik dengan benang gigi atau dental floss dan berkumur dengan obat kumur antibakteri.
Setelah adik-adik melepas behel, tentu saja gigi akan terasa lebih sensitif untuk beberapa waktu. Oleh karena itu hindari makanan tertentu yang bisa mengganggu perawatan gigi.
Hindari makanan yang sangat panas atau dingin selama beberapa minggu pasca lepas behel. Hindari pula makanan yang kenyal karena gigi adik-adik masih menyesuaikan diri (adaptasi) dengan posisi yang baru.
Hindari makan jagung rebus utuh, menggigit es batu atau mengunyah permen karet. Hindari makanan yang cukup keras, seperti wortel, apel & roti bagel. Solusinya adik-adik dapat memotong makanan yang keras menjadi kecil-kecil agar lebih lembut dan mudah untuk dikunyah.
Baca juga: Perlukah Memakai Retainer Gigi ?
Informasi diatas hanya sekedar untuk pegangan awal, adik-adik perlu menanyakan langsung ke dokter gigi untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan detail.
Demikian, semoga informasi singkat ini bermanfaat.
Salam ceria, senyum indah & sukses selalu,
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter behel surabaya, dokter braket surabaya, pasang braket surabaya, klinik gigi behel surabaya, rumah sakit ortodonti surabaya, pasang behel surabaya, pasang kawat gigi surabaya, resiko behel gigi, pemakaian retainer gigi