• 08121752022
  • dokterbehel@gmail.com

Perawatan Behel Gigi

Gigi sehat menawan dengan perawatan ortodonti

Gigi Sehat & Behel Cekat

“Gigi Sehat & Behel Cekat”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar Adik-adik semua? Tetap semangat ya..

Berikut kakak dari tim dokterbehel.com akan berbagi info tentang perawatan ortodonti cekat. Perawatan Ortodonti Cekat merupakan perawatan ortodonti yang menggunakan alat cekat seperti braket (behel) yang ditempel/ direkatkan di gigi. 

Alat tersebut berfungsi untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak harmonis/ tidak rata yang disebabkan oleh faktor tumbuh kembang rahang dan gigi yang kurang sempurna. Berikut sekilas informasi singkat tentang perawatan ortodonti cekat:


Instagram: @dokterbehel


Kapan Sebaiknya memulai Perawatan Behel / Ortodonti?

Perawatan behel gigi (ortodonti) dapat dimulai dari usia 9 tahun. Dapat pula dilakukan lebih awal bila ditemukan ada kelainan pada rahang atau pada tumbuh kembang gigi.

Untuk pasien anak-anak, perawatan ortodonti dapat dilakukan bila anak dapat disiplin dan bekerjasama. Anak tersebut harus dapat menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut dengan baik

Berapa Lama Jangka Waktu Perawatan Ortodonti?

Lamakah perawatan ortodonti? Jangka waktu perawatan ortodonti tentu saja berbeda-beda setiap pasien, tergantung kondisi kesehatan gigi dan mulut pasien. Selain itu, lama perawatan ortodonti juga tergantung dari kerjasama kepatuhan pasien untuk kontrol rutin ke dokter gigi ortodontis.

Siapa yang berkompeten dalam Perawatan Ortodonti?

Untuk melakukan perawatan oartodonti, tentu harus dilakukan tenaga ahli yang berkompetensi. Perawatan ortodonti cekat seharusnya dilakukan oleh dokter gigi spesialis Ortodonti, yaitu dokter gigi yang sudah lulus mengikuti program pendidikan spesialis ortodonti di Perguruan Tinggi terakreditasi.

Langkah-langkah & Tindakan awal Perawatan Ortodonti
  1. Pasien datang dan berkonsultasi pada dokter ortodonti.
  2. Pemeriksaan rongga mulut dan gigi oleh ortodontis
  3. Proses cetak gigi atas dan gigi bawah untuk mendapatkan model studi gigi
  4. Foto rontgen untuk melihat kondisi gigi dan kondisi jaringan disekitar gigi
  5. Penjelasan & rencana perawatan yang akan dilakukan
  6. Perawatan awal yang diperlukan untuk perbaikan kondisi gigi, seperti pembersihan karang gigi, tambal gigi, dan pencabutan sisa akar gigi.
Bagaimana Pasca Perawatan Ortodonti?

Setelah perawatan ortodonti cekat, umumnya ortodontis akan membuatkan penahan gigi atau “retainer”. Retainer berfungsi untuk menjaga posisi gigi geligi yang sudah selesai dirawat,  agar tidak bergerak kembali pada posisi awal.

Kapan Waktu Kontrol Rutin Perawatan Ortodonti

Agar perawatan ortotonti dapat berlangsung dengan baik, tentu saja pasien harus rajin untuk control rutin. Kontrol perawatan ke ortodontis sebaiknya dilakukan setiap 4 minggu sekali atau sesuai nasehat dari ortodontis yang merawat.

Baca juga: Manfaat Perawatan Ortodonti

Demikianlah uraian singkat tentang Gigi Sehat & Behel Cekat, semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


Ingin Menyaksikan Talkshow Perawatan Ortodonti? Kunjungi:

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.

Kontak Kami


Deteksi Kelainan Gigi Anak

“Deteksi kelainan gigi anak”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo semua? Apa kabar sobat sukses… Sukses semua, sukses studi, sukses karir dan sukses dunia dan akhirat… Aamiin.

Pada kesempatan kali ini, kami dari tim dokterbehel.com akan mengulas topik tentang Deteksi Kelainan Gigi Anak, yuk kita baca sampai selesai…

Instagram: @dokterbehel

Adalah masih dalam batas kewajaran bila gigi seri susu pada anak-anak di bagian rahang bawah goyang.  Dibelakangnya gigi yang goyang biasanya terdapat gigi permenen seri yang muncul. Pada beberapa kasus kondisi ini tidak perlu dicemaskan karena dengan beradaptasi dengan lidah, gigi permanen seri yang tumbuh dibelakang gigi seri susu akan menata dengan sendirinya menempati tempat gigi susu serinya. Apabila ada tanda-tanda seperti ini dianjurkan segera mencabut gigi seri susu tersebut dengan bantuan dokter gigi.

kelainan-gigi-remaja

Gambar: Kelainan gigi pada anak-anak dan remaja

Pada anak-anak usia 6 sampai 9 tahun,  gigi geligi permanen mulai muncul dan bergantian tumbuh.  Seiring dengan hal tersebut, gigi geligi susu bergantian tanggal satu persatu. Kondisi inilah yang disebut fase geligi campuran atau mixed dentition.

Selanjutnya pada usia dewasa muda, gigi geligi akan erupsi lengkap sebanyak 14 gigi di rahang bagian atas dan 14 gigi di rahang bawah. Kondisi Inilah yang kemudian disebut dengan fase gigi tetap atau fase permanen teeth. Setelah itu, baru disusul dengan munculnya geligi permanen yang terakhir erupsi yaitu gigi molar ke-3 atau geraham terakhir, munculnya geligi ini seringkali pada usia sekitar 20 tahun.

Pada gigi susu seri rahang atas dan semua gigi geraham baik di rahang atas atau di rahang bawah, apabila goyang, dan gigi permanen tidak tepat tumbuh sesuai dengan tempat gigi susunya, maka hal inilah yang perlu dicermati. Kasus ini menunjukkan adanya kelainan susunan gigi mulai yang ringan maupun parah.

Pada kondisi yang ekstrim, gigi permanen sudah tumbuh, namun tanpa didahului adanya tanda gigi susu yang goyang. Dapat terjadi letak gigi permanen agak jauh dari gigi susunya yang akan digantikan. Kondisi inilah yang disebut kelainan letak salah benih. Atau dapat terjadi kasus dimana gigi susu telah tanggal lama,  namun dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, gigi permanen belum juga erupsi.

Pada beberapa kasus, dapat terjadi pada usia 7 tahun (mulai pergantian geligi) sudah diikuti dengan kelainan skeletal tulang rahang seperti salah satu rahang lebih maju, atau kedua rahangnya dan kelainan asimetris tulang rahang. Dominasi faktor pencetus kelainan susunan gigi memang adalah kelainan genetika atau menurun, misalkan karena orang tuanya juga mengalami kelainan yang sama, maka anaknya bisa menjadi lebih parah atau lebih ringan.

Dalam kasus lain,  dapat pula kebiasaan jelek yang dilakukan seorang anak akan dapat menimbulkan kelainan susunan gigi atau memperparah kelainan susunan gigi. Contoh-contoh kebiasaan jelek seperti kebiasaan menghisap ibu jari, menggigit pensil atau benda pada gigi depan. Contoh lain misalnya cara menelan makanan yang salah, kebiasaan bernafas lewat mulut, pemakaian dot susu yang lama. Kelainan susunan gigi dapat pula disebabkan kondisi gigi susu yang banyak berlubang dan atau gusi yang beradang sehingga rahang mencari posisi yang enak saat mengunyah dan adanya tanggal prematur gigi susu.

Baca juga: Mengenal Tanda Tanda Kelainan Gigi

Jadi usia efektif untuk mencermati kelainan susunan adalah usia 6 sampai 9 tahun dimana pada usia ini geligi permanen telah banyak yang tumbuh dan kelainan sudah mulai jelas terlihat. Sehingga usia ini adalah usia yang tepat untuk memulai membiasakan diri untuk memeriksakan dan merawat gigi.

Jangan biarkan susunan gigi yang bermasalah dan menunggu setelah dewasa baru dilakukan tindakan perawatan. Perawatan kelainan susunan gigi akan lebih mudah diatasi pada usia anak-anak dan remaja, karena perawatannya dengan memanfaatkan faktor pertumbuhan.

Beberapa kasus kelainan susunan gigi usia anak-anak remaja yang ringan akan dapat diselesaikan dengan perawatan removable orthodontic appliance atau alat ortodonsi lepasan dan ini bisa dilakukan oleh dokter gigi umum. Abila kasus telah parah, (pada usia anak-anak dan remaja) maka perlu dilakukan perawatan fixed orthodontic appliance atau bracket, yang lazim disebut behel dan ini dilakukan oleh dokter gigi spesialis merapikan gigi (Orthodontis).

Berikut adalah gambar removable appliance dan fixed appliance (bracket) :

perawatan-gigi-behel

Demikian informasi singkat ini, semoga bermanfaat. Gigi sehat anak-anak ceria.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran:

dokter gigi spesialis merapikan gigi / orthodontis / deteksi kelainan susunan gigi pada anak / behel gigi / pasang kawat gigi Surabaya / lila muntadir / dokter gigi spesialis merapikan gigi / dokter spesialis ortodonti surabaya / dokter spesialis behel gigi surabaya


okter gigi spesialis pemasangan behel di Surabaya

5 Info Penting Sebelum Pasang Behel Gigi

Mengenal 5 Info Penting Sebelum Pasang Behel Gigi

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap semua senantiasa sehat, kuat dan senantiasa bahagia selalu.

Instagram: @dokterbehel

Pada kesempatan kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk menguraikan informasi terkait persiapan sebelum pemasangan behel gigi.

Apabila adik-adik memiliki susunan gigi yang kurang rapi, atau berdesakan, atau terlalu renggang, mungkin ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan pemasangan kawat gigi /behel gigi.

Kawat gigi/Behel adalah salah satu solusi untuk mengoreksi susunan gigi yang tidak rata / rahang yang terlalu sesak. Berikut 5 pertimbangan yang perlu adik-adik ketahui bersama:

Apakah hanya untuk anak-anak?

Awalnya pemakai kawat gigi/behel lebih didominasi oleh anak-anak dan remaja. Namun, sebenarnya tidak ada batasan usia untuk memakai kawat gigi/ behel. Tidak ada kata terlambat bagi orang dewasa. Siapa saja (segala usia) dapat memperbaiki struktur giginya dengan menggunakan kawat gigi/ behel.

Selama gigi dan gusi masih dalam keadaan sehat dan kuat, setiap orang dapat menggunakan behel gigi (segala usia). Yang penting diketahui, kawat gigi/ behel tidak dianjurkan bagi pasien yang memiliki gigi dan gusi yang rapuh. Pemasangan behel berarti memberikan tekanan berlebih terhadap gigi dan gusi, sehingga pada kasus gigi rapuh, tidak dianjurkan memasang behel gigi.

Rasa Nyeri Setelah Pasang Behel Gigi

Saat awal pemasangan kawat gigi/ behel memang dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada rahang dan gigi. Hal ini akibat tarikan dari kawat untuk merapikan gigi adik-adik semua. Nyeri setelah pasang behel gigi itu merupakan hal yang wajar/normal. Umumnya rasa nyeri akan berlangsung selama kurang lebih 1–3 hari. Namun adik-adik tidak perlu khawatir, dokter ortodonti dapat memberi resep untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.

Jenis-Jenis Behel Gigi

Pada umumnya, jenis behel yang lebih popular & dikenal banyak orang adalah jenis behel yang permanen. Karena bersifat permanen, kawat gigi/ behel jenis permanen ini tidak bisa dilepas pasang. Behel jenis permanen tersusun atas bracket yang ditempelkan pada gigi menggunakan lem khusus dan setiap bracket terhubung dengan kawat.

Bagaimana dengan behel lepas pasang? Behel lepas pasang ada yang berbentuk lempeng plastik yang dipasang di rahang atas atau bawah dan menjepit gigi dengan kawat.  Ada juga yang berupa clear aligner, yaitu behel plastik bening yang menutupi gigi. Pemakai behel jenis ini perlu rajin membersihkan behel secara rutin.

Behel Plastik Transparan

Beberapa pasien lebih memilih  untuk memakai behel plastik yang transparan agar behel tidak terlalu kelihatan. Akan tetapi, tidak semua pasien cocok memakai jenis behel plastik ini, hanya orang-orang tertentu saja yang kondisi giginya dapat dipasang behel plastik. Konsultasikan pada dokter ortodonti di kota Anda.

Durasi Pemakaian Behel Gigi

Berapa lama adik-adik perlu memasang behel? Durasi pemakaian behel pada masing-masing pasien tidak sama, tergantung situasi kondisi gigi masing-masing.

Secara wajar, menggunakan kawat gigi / behel kurang lebih selama dua tahun. Pada pasien anak-anak, dokter gigi ortodonti akan menganjurkan untuk mengenakan kawat gigi/ behel sekitar 1,5 tahun sampai 3 tahun.

Setelah pemakaian behel, bukan berarti selesai semua, pasien dianjurkan untuk mengenakan retainer beberapa waktu. Hal ini untuk menjaga kondisi gigi yang telah rapi tidak kembali ke posisi semula.

Baca juga: Manfaat & Resiko Memakai Behel Gigi

Demikian, sekilas informasi terkait Info Penting Sebelum Pasang Behel Gigi. Semoga uraian singkat ini bermanfaat dan dapat kita petik hikmahnya bersama-sama.

Tetap semangat dan salam sukses selalu.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter behel surabaya, dokter braket surabaya, pasang braket surabaya, klinik gigi behel surabaya, rumah sakit ortodonti surabaya, pasang behel surabaya, pasang kawat gigi surabaya

Perawatan Ortodonti & Behel Gigi

Kunci Sukses Perawatan Behel

“Kunci Sukses Perawatan Behel”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat Pagi, apa kabar adik-adik semua? Agar tetap update dengan info ortodonti, yuk follow :

Instagram: @dokterbehel

Menggunakan behel atau behel gigi saat ini menjadi trend bagi banyak kalangan, khususnya kaum perempuan yang merasa bentuk gigi mereka kurang rapi atau kurang menarik. Penggunaan behel gigi diharapkan mampu memperbaiki bentuk gigi agar lebih estetis.

Baca juga: Manfaat Memakai Behel Gigi

Pada zaman dahulu orang meratakan gigi bisa dengan dengan cara dipangur atau dipotong giginya. Saat ini, teknologi sudah jauh berkembang, semua menjadi lebih gampang dan praktis. Berikut akan dijelaskan kunci sukses perawatan behel gigi secara singkat:

Adik-adik harus lebih rajin membersihkan gigi

Bila Adik-adik memutuskan untuk memakai behel gigi, berarti Adik-adik harus  lebih sering membersihkan gigi dari kotoran sisa-sisa makanan. Sisa sisa makanan akan lebih mungkin bersarang pada cela-cela behel gigi. Apabila adik-adik penyukai makanan-makanan manis, tentu saja akan mengundang bakteri datang ke dalam rongga mulut. Dampaknya sudah bisa dibayangkan, gangguan kesehatan gigi akan terus berlanjut.

Pilih Behel Gigi sesuai standar

Pastikan Adik-adik memilih tempat pemasangan gigi kawat/ behel yang sesuai standar, jangan memilih hanya karena paling murah. Hal terpenting lainnya adalah soal sterilisasi. Pastikan klinik tersebut memiliki alat strerilisasi yang lengkat sesuai standar. Kualitas kawat yang tak sesuai standar juga dapat menimbulkan alergi pada beberapa pasien. Ketrampilan dokter gigi yang memasang behel tentu saja sangat menentukan kesuksesan perawatan gigi Adik-adik.  Carilah dokter gigi ortodonti di kota adik-adik, merekalah dokter spesialis yang mendapat pendidikan khusus untuk melakukan perawatan ortodonti dengan cara yang benar.

Rajin kontrol ke dokter gigi

Pemasangan kawat gigi dapat menimbulkan efek samping misalnya luka pada bibir atau bagian dalam mulut. Oleh sebab itu Adik-adik perlu  berkonsultasi pada ahlinya. Kunjungi dokter untuk kontrol rutin mengantisipasi berbagai efek buruk yang mungkin terjadi pada penggunaan gigi kawat. Kontrol  rutin penting untuk memastikan kondisi gigi Adik-adik baik-baik saja. Ingat selalu, bahwa pemasangan behel gigi, bukan sulap atau bimsalabim, dimana begitu behel dipasang, dikira bisa bergerak sendiri tanpa adanya kontrol dari dokter gigi.

Kendalikan nafsu makan

Apakah memakai behel gigi bisa membantu program diet? Banyak pihak meyakini bahwa memakai behel atau behel gigi merupakan cara praktis untuk mengendalikan nafsu makan dan mendukung program diet. Dengan memakai behel adik-adik harus memilih makanan yang dikonsumsi, seperti mengurangi makanan yang berasa manis. Selain itu juga adik-adik dilarang makan makanan yang keras, makan makanan dalam ukuran yang besar dan lain-lain. Larangan ini tentu saja secara tidak langsung akan membantu adik-adik menjalani program diet. Praktis kan?

Baca juga: Mitos Seputar Perawatan Behel Gigi

Demikian ulasan singkat tentang “Kunci Sukses Perawatan Behel”, semoga membantu adik-adik untuk mendapatkan informasi, mari tetap bersamangat dan selalu ceria.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

__________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.


Memakai Bracket Gigi? Cek Dulu Manfaatnya

Memakai Bracket Gigi? Cek Dulu Manfaatnya

“Memakai Bracket Gigi? Cek Dulu Manfaatnya”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Kakak doakan semoga semua senantiasa sehat wal-afiat dan tetap happy selalu! Tetap semangat dan giat menggapai prestasi! Yes..Yes..Yes

Kali ini kakak dari tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan beberapa manfaat penting terkait penggunaan bracket / behel atau kawat gigi.

Instagram: @dokterbehel

Bracket / kawat gigi atau behel gigi digunakan untuk memperbaiki gigi yang tidak rapi, tidak rata atau gigi yang bertumpuk. Pada umumnya, behel gigi dipakai bagi mereka yang masih berusia muda atau berusia belasan tahun. Mengapa? Karena pada usia tersebut gigi masih bisa tumbuh.

Baca juga: Sebelum Memakai Behel Gigi

Adapun tujuan utama dari pemasangan bracket / behel gigi atau kawat gigi adalah untuk menyelaraskan gigi geligi dan rahang sehingga dapat meningkatkan kualitas kunyah dan proses menggigit dengan baik. Perawatan behel gigi juga dapat menghasilkan senyuman yang lebih indah menawan.

Beberapa Manfaat Penggunaan Bracket / Behel Gigi Antara Lain:
  1. Memperbaiki gigi yang renggang. Gigi yang renggang dapat mengganggu keindahan senyuman. Gigi yang renggang juga dapat membuat makanan mudah menyangkut di sela-sela gigi. Resiko dari makanan yang tersangkut di sela-sela gigi dapat berakibat bau mulut dan tentu saja  akan mempercepat proses kerusakan gigi jika lama didiamkan. Dengan memakai behel gigi, posisi gigi yang renggang akan dapat dirapikan dan dinormalkan kembali.
  2. Melindungi Gigi Geligi. Jika Kita memiliki pola gigitan yang tak rata, maka dikhawatirkan adanya dampak berbahaya bagi kesehatan gigi. Resiko yang muncul seperti kerusakan gigi, gigi depan yang menonjol atau masalah gangguan gigi dini. Untuk mencegah resiko tersebut, salah satunya diperlukan pemakaian behel gigi.
  3. Memperbaiki Kesehatan Gigi. Gigi geligi yang tidak rapi atau tidak rata adalah masalah ortodontik.  Problematik gigi geligi yang  tidak beraturan, gigi yang tidak rata, yang renggang hingga penyakit gusi dapat diatasi dengan pemakaian behel gigi. Behel gigi dapat menyelaraskan struktur gigi dengan cara yang paling tepat dan dapat meningkatkan kualitas kebersihan gigi dan rongga mulut.
  4. Penumpukan Plak pada Gusi dan Gigi. Pemakaian behel gigi berfungsi untuk memperbaiki posisi gigi geligi yang terlalu rapat maupun gigi yang terlalu renggang. Keadaan gigi geligi yang tidak normal tersebut dapat meningkatkan risiko penumpukan plak dan kuman. Dengan pemakaian behel gigi dapat menjadi salah satu solusi guna mencegah risiko diatas.
  5. Proses Pembersihan Gigi. Setelah pemakaian behel gigi, secara bertahap gigi akan terlihat lebih rapi dan kondisi ini dapat membuat proses pembersihan gigi menjadi lebih optimal. Menggosok gigi pun akan lebih mudah, gigi lebih bersih dan tentu saja kondisi gigi menjadi lebih rapi dan cantik.
  6. Temporomandibular Disorder. Temporomandibular Disorder merupakan kondisi kelainan akan tekanan dan stress yang terjadi pada sendi rahang. Kelainan ini disebabkan oleh posisi gigi giligi yang tak selaras. Dengan pemakaian behel gigi, pasien akan dapat terhindar dari gangguan kelainan Temporomandibular Disorder.

Demikian penjelasan singkat tentang “Memakai Bracket Gigi? Cek Dulu Manfaatnya”, semoga bermanfaat.

Salam ceria, senyum paling indah & sukses selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: memperbaiki kesehatan gigi dengan behel gigi, pasang behel di surabaya, merapikan gigi di surabaya, dokter praktek pemasangan behel gigi di surabaya, klinik ortodontis surabaya

Makanan yang perlu dihindari pemakai behel gigi

Pasang Kawat Gigi & Makanan Beresiko

“Pasang Kawat Gigi & Makanan Beresiko”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Follow Instagram: @dokterbehel

Apa kabar adik-adik semua? Semoga senantiasa sehat selalu.

Kali ini kakak dari dokterbehel.com akan menguraikan sedikit informasi tentang makanan yang perlu dihindari untuk dikonsumsi bagi pemakai behel gigi. Ingin tahu kan? Silahkan diikuti uraian berikut ini:

Daging merah

Menikmati daging merah tentu menjadi tantangan tersendiri saat Adik-adik memakai behel gigi. Mengapa? Karena daging merah terdiri dari serat-serat yang kenyal/alot. Adik-adik tentu berusaha ekstra keras untuk mengunyahnya,  hal ini beresiko kawat di area gigi geraham akan menjadi longgar. Resiko lain serat daging juga dapat tersangkut di dalam celah-celah behel atau di antara gigi geligi Adik-adik.

Baca juga: 4 Kunci Sukses Perawatan Behel Gigi

Kacang atau biji-bijian

Ada jenis kacang & biji-bijian yang bisa dapat dikonsumsi oleh pengguna kawat gigi/ behel. Tetapi, ada pula jenis kacang dan biji-bijian yang perlu dihindari, contohnya kacang tanah, kacang almond, jagung kering, gandum, dan biji rami. Mengapa perlu dihindari? Jenis tersebut tidak saja keras, namun bahan makanan tersebut beresiko dapat terselip di antara celah-celah behel dan sulit sekali untuk dikeluarkan.

Buah-buahan yang keras

Apakah pemakai behel gigi boleh makan buah-buahan? Ya tentu saja, karena buah-buahan mengandung zat yang sangat diperlukan tubuh manusia. Buah-buahan merupakan unsur yang penting dalam pola makan bergizi seimbang, akan tetapi Adik-adik perlu menyesuaikan jenis buah yang dikonsumsi selama menggunakan behel gigi (kawat gigi). Hindari jenis buah-buahan yang keras seperti buah pir, buah apel, buah persik, serta buah-buah lain yang keras dan belum matang.

Makanan lain yang perlu dihindari

Berikut makanan lain yang perlu dihindari, diantaranya:

  • Jenis makanan yang kenyal atau alot seperti roti yang keras, roti Prancis atau pinggiran piza
  • Jenis makanan garing seperti keripik kentang dan popcorn
  • Jenis makanan yang harus digigit sampai ke dalam seperti iga sapi atau jagung bakar
  • Jenis permen manis, lengket atau kenyal

Saran dan anjuran makanan diatas tentu saja tidak membatasi Adik-adik yang ingin menjalani pola makan sehat, bergizi seimbang. Bila makanan yang disukai teksturnya keras, Adik-adik perlu mencari alternatif lain yang aman bagi pemakai behel. Bagaimana setuju bukan?

Demikian penjelasn singkat tentang “Pasang Kawat Gigi & Makanan Beresiko”, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Ingin konsultasi tentang behel gigi?

Kontak klinik gigi ortodonti (disini)


Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: pasang behel gigi di surabaya, klinik ortodonti di surabaya, dokter spesialis ortodonti di surabaya, spesialis kawat gigi surabaya, spesialis behel gigi surabaya

Kenali Manfaat dan resiko Perawatan Ortodonti

Manfaat & Resiko Perawatan Ortodonti

“Manfaat & Resiko Perawatan Ortodonti”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa Kabar Adik-adik semua? Semangat pagi!

Apabila adik-adik berencana untuk memakai behel gigi, pertimbangkan dengan matang berbagai manfaat dan resikonya. Sebelum Adik-adik memutuskan untuk menggunakan kawat / behel gigi, mari dipelajar informasi yang lengkat dari beberapa sumber.

Instagram: @dokterbehel

Janganlah ragu-ragu atau segan untuk berkonsultasi pada dokter gigi spesialis ortodonti di kota terdekat.

Manfaat memakai behel gigi
  1. Manfaat bagi kesehatan gigi: Permasalah ortodontik seperti gigi tidak rata, gigi tidak beraturan, pola gigitan yang tidak sesuai, masalah bakteri, penyakit gusi, dll., dapat diatasi dengan penggunaan behel gigi. Pemakaian behel dengan benar dengan diawasi dokter gigi ortodonti akan menyelaraskan struktur gigi Adik-adik. Penggunaan behel gigi dengan benar dapat pula meningkatkan kebersihan gigi Adik-adik.
  2. Manfaat perlindungan gigi: Pada orang-orang tertentu, ada kasus-kasus seperti pasien yang memiliki pola gigitan yang tidak rata atau masalah ortodontik lainnya. Pada kasus diatas, pasien akan memiliki risiko yang lebih tinggi, seperti gigi depan menonjol, dan kerusakan atau masalah gangguan gigi dini. Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami hal diatas membutuhkan perisai yang kuat untuk melindungi gigi. Behel / kawat gigi akan  bertindak sebagai pelindung terhadap dampak buruk tersebut.
  3. Perbaikan Proses Pengunyahan makanan: Banyak kasus orang-orang yang mengalami kesulitan dalam mengunyah atau menggigit makanan yang mereka konsumsi. Kasus diatas umumnya disebabkan oleh gigi geligi yang tidak rata. Jika persoalan tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada masalah gizi dan pencernaan. Oleh karena itu, Adik-adik perlu mempertimbangkan memakai behel untuk menyelesaikan berbagai masalah diatas.
  4. Manfaat Estetika Gigi dan Wajah: Banyak yang sudah menyadari bahwa behel gigi dapat meningkatkan penampilan estetika wajah & gigi geligi. Setelah gigi yang tidak rata dan tidak beraturan dirawat, hasilnya tentu saja gigi menjadi lebih indah, rapi & teratur. Dampak dari perubahan ini salah satunya akan meningkatkan rasa percaya diri.

Baca juga: 4 Kunci Sukses Perawatan Behel gigi

Resiko memakai behel gigi
  1. Resiko mengalami cedera: Karena behel gigi menutupi gigi Adik-adik, maka benturan yang mengenai mulut dapat menggores atau bahkan menggores bagian dalam bibir atau pipi. Behel dan bracket yang longgar atau rusak dapat menggores dan mengiritasi gusi, pipi atau bibir. Ikuti nasehat dokter gigi Ortodonti mengenai kebiasaan makan yang baik atau kebiasaan-kebiasaan lainnya untuk mengurangi resiko terjadinya cedera.
  2. Resiko ketidaknyamanan: Rasa sakit atau tidak nyaman cukup bervariasi pada tiap individu. Setelah perawatan awal, gigi mungkin akan terasa sedikit sakit, sedikit longgar, dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada beberapa hari pertama. Bagian dari behel gigi dapat menggesek pipi, bibir atau lidah sehingga menyebabkan rasa nyeri. Kadang-kadang, dapat pula menjadi sariawan. Pengguna behel mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit gangguan untuk berbicara.
  3. Resiko resorpsi akar: Maksud dari resorpsi akar adalah pemendekan akar gigi. Beberapa pasien ortodontik cenderung untuk mengalami masalah ini. Permasalahan panjang akar gigi ini merupakan hal yang normal dalam perawatan ortodontik dan umumnya tidak menyebabkan efek buruk jangka panjang pada rongga mulut yang sehat.
  4. Resiko Gigi kembali lagi ke bentuk semula: Jika pasien behel gigi tidak mengikuti saran dari dokter gigi setelah selesai perawatan behel, pasien mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama masa memakai behel gigi. Susunan gigi beresiko dapat kembali bergeser ke bentuk semula. Oleh karena itu setelah behel gigi dilepas, pasien perlu memakai alat bernama retainer. Konsultasikan pada dokter ortodonti anda bagaimana menggunakan alat retainer tersebut.

Baca Juga: Dampak Kesehatan Gigi & Mulut

Demikian penjelasan singkat tentang Manfaat & Resiko Perawatan Ortodonti, semoga informasi ini berguna bagi adik-adik semua.

Salam senyum ceria & sukses selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / dokter gigi ortodonti di Surabaya

Dokter Gigi Surabaya

Behel & Pentingnya Retainer gigi

“Behel & Pentingnya Retainer Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pertanyaan:

Dokter, mohon info apakah fungsi retainer setelah perawatan behel / kawat gigi?

Dokter Gigi menjawab:

Apabila perawatan aktif telah selesai, maka braket/ behel/kawat gigi akan dilepas. Periode ini, sering disebut sebagai fase perawatan pasif.  Alat yang digunakan adalah piranti penahan atau yang dikenal dengan retainer.

Retainer berfungsi untuk menstabilkan gigi pada posisi yang baru.  Lama pemasangan retainer,  sampai tulang, gusi dan otot beradaptasi terhadap posisi gigi yang baru. Retainer harus dipakai sesuai anjuran dan petunjuk dokter yang merawat agar gigi-gigi yang sudah rapi tidak kembali ke posisi semula (dikenal degan sebutan relaps).

Baca juga: Manfaat Penahan gigi (Retainer)

Dokter gigi akan menginformasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemakaian retainer. Lama pemakaian retainer tergantung dari kasus masing-masing pasien.

Periode pemasangan alat retainer ini sangat penting karena merupakan bagian penting dari tahapan keseluruhan perawatan orthodontik.  Periode pemasangan alat ini, menentukan kestabilan hasil perawatan yang telah dicapai. Demikian informasi singkat. semoga bermanfaat.

Berikut beberapa contoh retainer:

Kawat gigi
Contoh 1

Retainer digunakan setelah selesainya proses perawatan behel cekat atau permanen atau yang kita sebut bracket. Retainer mempunyai fungsi untuk melindungi gigi yang telah rata untuk tetap pada posisinya.

Retainer juga dapat berfungsi  mereposisi gigi geligi yang mungkin ada beberapa yang belum rapi/rata setelah pemakaian behel / kawat gigi selesai dan juga untuk menyelaraskan rahang dengan susunan gigi geligi agar menjadi rata dan indah.

Pasang Gigi Behel
Contoh 3

Terkadang pasien merasa tidak nyaman pada saat menggunakan alat retainer, alat retainer jadi jarang digunakan. Sering dilepas dan ditinggal di rumah. Sesungguhnya retainer sangatlah penting agar posisi gigi geligi tetap pada tempatnya yang sudah rata dan rapi.

Baca Juga: Perlukah Memakai Retainer

Demikian sekilas informasi tentang “Behel & Pentingnya Retainer Gigi”, kalau ada hal yang kurang jelas, mohon tidak ragu menghubungi kami.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

_________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Instagram: @dokterbehel


Pertanyaan yang sering dikonsultasikan dokter gigi:

  1. Jenis dan contoh behel gigi / kawat gigi ?
  2. Bagaimana tips pemasangan behel gigi yang baik ?
  3. Berapa harga behel gigi / kawat gigi yang berkualitas ?
  4. Sakitkah apabila memasang behel gigi?
  5. Bagaimana tips sebelum pemasangan behel gigi/kawat gigi ?
  6. Perlukan sy memakai behel gigi/ braket ?
  7. Kapan waktu yang tepat menggunakan behel gigi /kawat gigi ?
  8. Apa saja manfaat bila dilakukan pemasangan behel gigi ?
  9. Apakah fungsi dari alat retainer?
  10. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan alat retainer?
Resiko Memakai Behel Gigi

Resiko Memakai Behel Gigi

Apa Saja Resiko Memakai Behel Gigi ?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Semoga tetap ceria dan semangat.

Instagram: @dokterbehel

Tujuan pemasangan behel gigi adalah untuk membuat susunan gigi geligi menjadi indah, rapi dan sehat. Namun disamping itu ada banyak bahaya dan resikonya. Tahukah Adik-adik bahaya memakai behel dalam kurun waktu yang terlalu lama?  Tahukah adik-adik bahaya memakai behel gigi  dari bahan yang palsu/ tidak berkualitas?

Berikut akan dijelaskan secara singkat 6 bahaya memakai behel gigi:

  1. Alergi Karena Behel Palsu: Disaat penggunaan behel gigi semakin populer, ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memproduksi behel palsu. Mereka membuat behel palsu dari bahan yang tidak tepat. Behel palsu tersebut, terbuat dari logam yang bisa memicu reaksi alergi pada pemakainya. Di dalam  behel palsu tersebut terkandung kromium, nikel dan tembaga. Pasien ortodontis yang memakai behel palsu dapat beresiko mengalami alergi. Kasian juga kan? Kondisi alergi ini bisa diatasi dengan mengganti bahan logam, tentunya dengan menggunakan behel asli yang berkualitas.
  2. Gigi beresiko Goyah : Apabila behel gigi dipakai secara sembarangan dan dipakai terlalu lama, resiko paling besar adalah dapat menggoyahkan kekuatan gigi. Behel atau kawat gigi bisa saja menjadi hal yang merugikan adik-adik karena gigi dapat berisiko goyah ketika tulang yang memegang gigi mengalami perubahan ikut dengan kawat pencekat gigi pada bagian atasnya. Gigi bisa jadi goyah dan malah dapat mengakibatkan gigi terlepas. Oleh karena itu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter ortodonti untuk mengetahui berbagai efek samping dan resiko lainnya.
  3. Resiko Karang Gigi :. Apabila pemakaian behel gigi terlalu lama dengan cara yang sembarangan, dapat beresiko karang gigi muncul lebih cepat. Apakah penyebabnya? Penyebab adalah karena area kurung logam terutama di bagian bawah sulit dibersihkan sehingga sisa makanan yang ada di dalam rongga mulut terakumulasi di sana. Penumpukan plak pun dapat terjadi, inilah yang menjadi risiko bagi para pengguna behel logam. Perlu disadari bersama bahwa karang gigi bisa menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.
  4. Resiko Bakteri dan Kuman : Kalau adik-adik tidak cukup rajin menggosok gigi dan tidak rajin menggunakan obat kumur, kuman dan bakteri akan lebih mudah berkembang biak. Mengapa? Tentu saja karena memang pada dasarnya gigi sulit dibersihkan dengan adanya kawat gigi atau behel gigi. Apabila behel gigi tidak dilepas untuk jangka waktu tertentu akan membuat kuman gampang terselip di sela-sela behel dan karetnya.
  5. Gangguan Pencernaan : Ketika adik-adik pengguna behel gigi yang terbuat dari bahan yang berkualitas rendah, maka resiko kesehatan terutama pada bagian pencernaan menjadi cukup besar. Bahan atau material behel dapat mengeluarkan reaksi dan bereaksi terhadap air liur di mulut, reaksi itulah yang kemudian menjadi penyebab utama adanya masalah di bagian pencernaan. Oleh sebab itu, sebelum adik-adik menggunakan behel gigi disarankan bertanya sedetil mungkin pada dokter gigi ortodontis.
  6. Hepatitis : Resiko pemakaian behel lainnya yang perlu diwaspadai adalah hepatitis. Penyakit ini bisa terjadi karena pemasangan kawat logam pada gigi kerap berbenturan dan dapat menjadi penyebab luka kecil di bagian dalam pipi maupun pada bibir. Oleh karena itu adik-adik disarankan untuk rajin kontrol pada dokter gigi yang merawat adik-adik.

Memakai behel gigi secara sembarangan & ditambah juga pemakaian yang terlalu lama bisa memberikan akibat tidak menguntungkan. Behel gigi yang tidak terjaga kebersihannya beresiko mempengaruhi kesehatan gusi, mulut dan gigi. Untuk pemasangan behel gigi, sebaiknya dibantu oleh ahlinya dan jangan asal cari yang murah karena dampak negatifnya jauh lebih besar dan sangat merugikan.

Apabila adik-adik memutuskan untuk memakai behel gigi, pastikan bahan behel yang digunakan adalah behel yang terbuat dari bahan yang berkualitas. Pastikan bahan behel tersebut bukan behel palsu. Penggunaan behel palsu dapat berakibat buruk dan serius pada kesehatan adik-adik di masa yang akan datang.

Demikian penjelasan singkat tentang Resiko Memakai Behel Gigi, semoga membantu adik-adik untuk mendapatkan informasi yang benar.

Salam ceria, sukses & senyum selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: pasang behel gigi jawa timur, dokter spesialis behel gigi surabaya, praktek bracket gigi surabaya, behel palsu, alergi, hepatitis, bakteri dan kuman, karang gigi, behel damon surabaya, pasang kawat bracket surabaya

Perawatan Behel & Fungsi Retainer

Perawatan Behel & Fungsi Retainer

“Perawatan Behel & Fungsi Retainer”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Instagram: @dokterbehel

Untuk memperoleh susunan gigi yang indah sesuai harapan dengan perawatan ortodonti bisa membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan atau sampai beberapa tahun. Namun perlu diketahui, gigi cenderung akan berpindah posisi walaupun telah dirapikan, khususnya apabila ada celah di antara gigi geligi.

Pengertian Retainer (Penahan Gigi)

Tulang rahang & gusi memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan posisi gigi yang baru dan proses ini bisa berlangsung cukup lama. Retainer atau penahan gigi berfungsi mencegah agar gigi tidak berubah keluar dari susunan yang diinginkan, sampai tulang rahang telah menyesuaikan diri dengan stabil.

Retainer (Penahan Gigi)

Retainer atau penahan gigi memiliki berbagai model, bentuk dan terbuat dari berbagai jenis bahan. Jenis retainer yang paling umum adalah jenis kawat yang dipasang pada gigi depan, dikenal sebagai penahan gigi jenis “permanen”.

Jenis penahan gigi lainnya adalah penahan gigi yang dapat dilepas. Pasien dianjurkan memakai alat ini selama waktu minimal yang dibutuhkan dalam 24 jam. Pasien harus disiplin menggunakan alat ini agar diperoleh hasil yang memuaskan. Jangka waktu pemakaian sesuai dengan anjuran dokter ortodonti anda.

Bagaimana Cara Kerja Retainer (Penahan Gigi)

Retainer atau penahan gigi dibuat berdasarkan bentuk dan wujud gigi pasien. Retainer permanen akan dilekatkan dengan menggunakan semen khusus pada bagian belakang gigi. Penahan gigi tidak akan terlihat dari luar, Adik-adik yang menggunakan tetap bisa tersenyum dengan indah tanpa rasa malu. Adik-adik mungkin membutuhkan waktu agar bisa beradaptasi menggunakan penahan gigi/ retainer.

Baca juga: Pentingnya pemakaian retainer gigi

Jenis retainer lepasan terbuat dari gabungan plastik dan kawat atau plastik transparan. Retainer lepasan umumnya harus terus dipakai selama 3-6 bulan pertama. Setelah itu, Adik-adik hanya perlu menggunakan alat ini disaat malam hari. Konsultasikan pada dokter ortodontis Adik-adik mengetahui jadwal pemakaian retainer.

Apakah Wajib Menggunakan Retainer (Penahan Gigi)

Ya betul sekali, retainer atau penahan gigi harus digunakan ketika gigi adik-adik telah dirapikan dengan alat behel. Beberapa bulan pertama setelah behel gigi dilepas adalah saat di mana gigi kemungkinan besar akan kembali ke posisi lamanya.

Agar hal ini tidak terjadi, dokter gigi ortodontis akan menyarankan agar adik-adik memakai retainer/ penahan gigi. Berapa lama Adik-adik harus menggunakan penahan gigi/ retainer? Konsultasikan pada dokter ortodonti adik-adik. Demikian semoga bermanfaat.

Baiklah adik-adik, demikianlah sekilas info tentang Perawatan Behel & Fungsi Retainer. Semoga membantu adik-adik untuk mendapatkan informasi yang tepat.

_________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.