“Kesehatan Gigi & Mulut”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tahukah Anda bahwa dibagian tubuh kita manakah yang paling kotor? Jawabannya adalah di rongga mulut, karena di dalam rongga mulut terdapat 1.011 bakteri dalam setiap miligram plak gigi (semacam lendir yang senantiasa ada dan melekat di permukaan gigi). Artinya terdapat ratusan juta bakteri di dalam rongga mulut seseorang. Mengerikan bukan?
Instagram: @dokterbehel
Diantara ratusan juta bakteri tersebut ada yang bersifat baik yaitu sebagai flora normal dan ada yang bersifat patogen atau merusak. Jumlah bakteri akan meningkat 2-10 kali pada kondisi kebersihan mulut yang jelek.Wajar bila sebagian besar penyakit ditubuh kita disebabkan karena penyebaran kuman dari rongga mulut dan gigi.
Kelainan gigi geligi seperti lubang gigi yang dibiarkan tanpa perawatan (karies atau gangrena pulpa), gigi yang tinggal sisa akarnya (gangrena radix), karang gigi, gusi yang beradang dan infeksi dan gigi yang goyang dapat menjadi jalannya masuk kuman setiap detiknya ke dalam tubuh kita melalui aliran darah pada saraf gigi dan gusi, hingga akhirnya kuman bermuara dimana dia suka dan disitulah akan timbul masalah atau penyakit.
Inilah yang disebut sebagai teori focal infeksi, bahwa infeksi di rongga mulut bertanggung jawab atas inisiasi dan progresi berbagai penyakit inflamasi seperti radang sendi, tukak lambung dan radang usus buntu.
Baca juga: Mengenal Tanda-Tanda Kelainan Gigi
Dalam perkembangan bidang imunologi menyebutkan bahwa infeksi gigi dapat menjadi asal bagi desiminasi mikroorganisme penyakit ke bagian tubuh lain dan merupakan faktor pencetus terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, penyakit gula, stroke, kanker dan sebagainya. Karena yang menyebar mengikuti aliran darah tadi bisa bakterinya atau racun yang dihasilkan bakteri tersebut. Proses inilah yang disebut dengan bakteriemia.
Pada usia anak-anak, infeksi rongga mulut yang sering muncul adalah radang tenggorokan (faringitis), sinusitis, infeksi paru (pneumonia) dan asma, semua ini dapat juga berhubungan dengan proses bakteriemia dari kuman patogen rongga mulut.
Kuman yang berada di rongga mulut seperti : Gram Positif Aerob (4 jam) yaitu : Streptococcus (mutan,sanguis,mitis), Lactobacillus species, Actinomyces Viscosus, Gram Negatif Aerob (1-3 hari) yaitu : Fusobakterium nucleatum, Provotella intermedia, Capnocytophaga species, Gram Negatif Anaerob (1 minggu) yaitu : Porphyromonas Gingivalis, Actinobacillus Actinomycetemcomitans, Compylabacter Rectus, Eikenella Corrodeus, Treponema Species.
Diantara bakteri tersebut diatas yang paling sering menyebabkan infeksi gigi hingga bernanah dan sangat mempengaruhi kelainan sistemik adalah jenis gram negatif anaerob.
Bakteri gram negatif anaerob banyak dijumpai pada kasus radang gusi (gingivitis) disertai karang gigi dan radang jaringan peyangga gigi (periodontitis) disertai gigi berlubang (karies), yang biasanya banyak dijumpai pada kondisi kebersihan rongga mulut yang jelek.
Begitu pula gigi geraham terakhir, gigi taring (caninus) atau gigi geraham kecil (bicuspid / premolar) yang tidak bisa tumbuh sempurna, karena miring atau tidak dapat tumbuh karena tertanam dalam rahang (impaksi) dapat mengakibatkan rasa sakit kepala, migraen, bahkan kelainan saraf dari yang ringan hingga berat. Bahkan gigi caninus dan premolar rahang atas yang impaksi dapat masuk ke dalam kantung sinus dan menyebabkan infeksi sinusitis.
Perhatian yang lebih juga sebaikkan diberikan kepada ibu hamil. Ibu hamil yang sedang sakit gigi akan kehilangan nafsu makan dan berakibat drop karena serapan nutrisi berkurang. Dan bila terjadi proses bakteriemia maka akan mengancam nyawa ibu dan bayi yang dikandungnya.
Baca juga: Manfaat Pemakaian Behel Gigi
Dari uraian diatas maka pemeliharaan kebersihan dan kesehatan gigi dan rongga mulut tidak bisa ditawar lagi. Sangat disarankan dalam setiap hari seseorang dianjurkan sesering mungkin untuk menyikat gigi. Untuk lebih mudahnya mengingat sikat gigi adalah dengan mengingat waktu sholat wajib.
Jadi sebaiknya sebelum sholat wajib lima waktu dianjurkan untuk sikat gigi terlebih dahulu. Sikat gigi juga sebaiknya dilakukan selepas makan besar atau ngemil. Karena plak gigi akan selalu tumbuh, walaupun seseorang telah menyikat gigi dengan bersih.
Plak adalah media bagi bakteri di rongga mulut untuk tumbuh dan berkembang dan terjadi proses fermenstasi dengan sisa makanan. Bila kondisi tidak memungkinkan melakukan sikat gigi maka, minumlah air putih yang cukup dan sebaiknya diikuti dengan berkumur. Hal ini berguna untuk mengurangi jumlah kuman dan sisa makanan, minuman manis yang menempel di gigi.
Banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan berserat seperti buah dan sayur akan membantu menyehatkan sistem pengunyahan, rongga mulut dan pencernakan. Hindari sering mengkonsumsi makanan manis dan lengket. Jangan membiasakan pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan junk food, minuman berkarbonasi dan mengandung alkohol.
Dan jangan lupa untuk selalu mengkonsumsi makanan halal dan berdo’a agar senantiasa diberi kesehatan lahir, batin dan mendapat ridho dari setiap aktifitas ibadah makan kita. Aamiin.. 3X ya Robbal’alamin.
Demikian penjelasan tentang Kesehatan Gigi & Mulut, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Ortodontis, Praktek di Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / orthodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi /
“Behel Gigi & Bau Mulut”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua ? Tetap semangat dan salam sukses selalu!
Pada kesempatan kali ini, tim dokterbehel.com kembali akan menguraikan tips sederhana agar terhindar dari bau mulut saat menjalani perawatan behel gigi, mau tahu kan? Yuk kita baca sampai tuntas…
Instagram: @dokterbehel
Behel gigi atau kawat kawat, sering dipersepsikan sebagai penyebab munculnya bau mulut, anggapan ini sebenarnya kurang tepat karena yang menjadi penyebab mau mulut adalah kurang terjaganya kebersihan rongga mulut dan gigi.
Baca Juga: Mencegah Bau Mulut bagi Pemakai Behel
Sudah barang tentu adik-adik semua tidak ingin memiliki bau mulut atau dikenal dengan istilah halitosis. Halitosis ditandai dengan adanya aroma tidak sedap dari mulut ketika kita sedang berbicara atau saat membuka mulut. Nah, bagaimana tips agar adik-adik tidak mengalami ganguan ini.
Sebagian besar behel gigi terbuat dari bahan logam, keramik, atau plastik yang diperuntukkan khusus bagi remaja atau orang dewasa. Dapat dipastikan bahan-bahan tersebut tidak meninggalkan bau khas tertentu.
Lalu apa penyebab datangnya bau mulut? Yang membuat behel gigi berpotensi menjadi pemicu bau mulut adalah akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak sempurna. Banyaknya sisa makanan yang tertinggal di sela-sela behel gigi yang kemudian menjadi penyebab bau mulut atau halaitosis. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang nyangkut di behel gigi, Adik-adik perlu teliti membersihkan/ menggosok seluruh bagian behel gigi dan permukaan gigi.
Pemakai behel gigi dapat menggunakan sikat gigi seperti biasa, namun perlu lebih hati-hati. Pakailah sikat gigi yang lembut (sikat gigi khusus) dan gosok gigi secara belahan hingga bersih. Proses membersihkan gigi dapat dilengkapi dengan menggunakan dental floss atau benang gigi. Pemakaian benang gigi apabila dirasa ada bagian dalam mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Tanyakan pada dokter gigi untuk mengetahui cara pemakaian benang gigi yang benar.
Adik-adik semua, berikut akan diuraikan cara merawat rongga mulut dan gigi yang benar. Hal apa saja yang dapat dilakukan? Berikut uraiannya:
Info Al
Demikian, semoga informasi singkat tentang “Behel Gigi & Bau Mulut” ini dapat bermanfaat.
Tetap semangat & Salam Senyum Indah,
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Klinik Dokter Gigi Spesialis Ortodonti di Kota Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / orthodonti surabaya / gigi sehat / pasang kawat gigi di surabaya
“Pasang Behel & Rasa Sakit”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua? Sudah olahraga hari ini? Yuk bangun kita songsong masa depan dengan senyum ceria….Semangat!
Pada kesempatan ini, kakak akan menguraikan sedikit info tentang cara-cara mengatasi rasa tidak nyaman di mulut ketika awal pemasangan behel (kawat gigi).
Instagram: @dokterbehel
Pada saat setelah pemasangan, yaitu masa-masa awal menggunakan behel gigi adalah masa penyesuaian terhadap alat baru. Pada masa penyesuaian tersebut pasien akan sering mengalami rasa nyeri dan ngilu yang diakibatkan pergeseran gigi dan perubahan pada rahang.
Baca juga: Berkawan dengan Behel Gigi
Untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu tersebut pasien behel gigi bisa memilih menggunakan behel damon yang pergerseran giginya lebih halus dibandingkan dengan behel standar.
Apabila rasa nyeri tidak tertahankan, obat pereda rasa sakit bisa digunakan sesuai petunjuk dokter.
Namun jangan kuatir, rasa sakit tersebut perlahan akan berkurang seiiring tubuh beradaptasi dengan posisi gigi yang baru.
Rasa tidak nyaman akibat pemakaian behel tersebut akan dirasakan kurang lebih antara 2-5 hari.
Demikian kiat sederhana agar bisa mengurangi rasa sakit saat perawatan behel gigi tahap awal. Bersakit sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Hasil yang didapat setelah perawatan yaitu susunan gigi yang rapi dan senyum yang menawan akan sepadan dengan rasa tidak nyaman dalam proses perawatan. Bagaimana berani menerima tantangan ini? Yuk Semangat…
Baca juga: Resiko Pasang Behel Gigi
Demikian informasi singkat tentang “Pasang Behel & Rasa Sakit”, semoga artikel ini bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti di Kota Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: dokter behel gigi surabaya, dokter kawat gigi surabaya, dokter ortodonti surabaya, dokter spesialis ortodonti surabaya