• 08121752022
  • dokterbehel@gmail.com

Blog

Cara Mengatasi Bibir Sumbing Pada Bayi

Cara Mengatasi Bibir Sumbing Pada Bayi

“Cara Mengatasi Bibir Sumbing Pada Bayi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bibir sumbing merupakan penyakit kongenital (penyakit bawaan) yang terjadi Ketika rahang atas dengan hidung tidak dapat menyatu dengan sempurna. Celah yang ada di rahang atas bisa terjadi hanya pada satu sisi ataupun kedua sisi.

Instagram: @dokterbehel

Umumnya penderita bibir sumbing tidak akan mengancam Kesehatan jiwa, namun kebanyakan penderita bibir sumbing akan lebih mempengaruhi aspek psikologis penderita pada umumnya. Secara psikologis pasien penderita bibir sumbing yang tidak segera diatasi biasanya akan berdampak pada kurangnya rasa percaya diri, yang nantinya juga akan menjalar mempengaruhi ke aspek lainya seperti kepribadian anak, pola pikir, sikap anak, dll.

Untuk itu dibutuhkan sebuah prosedur medis untuk mengatasi bibir sumbing agar anak tidak merasa adanya perbedaan antara dirinya dengan yang lain. Bibir sumbing dapat ditangani dengan melakukan beberapa kali operasi, yang mana operasi ini tergantung dengan luas celah yang ada pada atas rahang bibir anak. Biasanya operasi pertama dilakukan saat bayi baru berumur 3 bulan.

Tahapan Sebelum Operasi

Sebelum melakukan operasi, dokter biasanya melakukan berbagai persiapan dengan melakukan pemasangan alat medis pada bibir, mulut, serta hidung anak. Hal ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil perbaikan pasca operasi yang terbaik. Persiapan medis tersebut yakni:

  • Lip taping regimen: alat yang berfungsi untuk mempersempit atau menyatukan celah bibir.
  • Nasal elevator: alat yang berfungsi untuk mencegah pelebaran celah hingga ke hidung, serta membantu membentuk hidung bayi.
  • Nasal alveolar molding (NAM): cetakan yang berfungsi untuk membentuk jaringan bibir sebelum operasi.
Tahapan Operasi
1. Operasi Pertama

Operasi pertama adalah operasi bibir sumbing, yang mana dapat dilakukan saat bayi berusia 3-6 bulan. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan menutup celah bibir.

2. Operasi Kedua

Operasi kedua adalah operasi langit-langit sumbing, yang mana dapat dilakukan saat bayi berusia 6-18 bulan. Operasi ini bertujuan untuk menutup celah dan memperbaiki langit-langit mulut, mencegah penumpukan cairan di telinga, serta membantu perkembangan gigi dan wajah.

3. Operasi Ketiga

Operasi ketiga merupakan operasi lanjutan untuk langit-langit sumbing, yang dapat dilakukan pada usia 8-12 tahun. Operasi ini bertujuan untuk mendukung struktur rahang atas dan artikulasi anak saat berbicara.

Ingin mengetahui info lebih dalam tentang Cara Mengatasi Bibir Sumbing Pada Bayi, kunjungi dokter gigi bedah mulut terdekat di Kota Anda.

Demikian, semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Kesehatan Gigi Penderita Bibir Sumbing

Kesehatan Gigi Penderita Bibir Sumbing

“Kesehatan Gigi Penderita Bibir Sumbing”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Cleft lip and palate atau yang biasa disebut dengan bibir sumbing adalah sebuah kelainan kongenital (kelainan bawaan) yang ditandai dengan adanya celah yang muncul di sela-sela bibir. Bibir sumbing biasanya terjadi karena tidak sempurnanya penyatuan jaringan bibir pada janin sehingga celah inilah yang nantinya mengakibatkan terjadinya bibir sumbing.

Instagram: @dokterbehel

Bibir sumbing sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni sumbing unilateral dan sumbing bilateral. Dimana sumbing unilateral yaitu sumbing yang hanya terjadi pada hanya satu sisi bagian bibir, sedangkan sumbing bilateral terjadi pada kedua sisi bagian bibir.

Penyebab Bibir Sumbing

Bibir sumbing umumnya dapat diketahui Ketika bayi baru lahir. Penyebab bibir sumbing masih belum diketahui secara pasti sampai saat ini, namun para ahli mempercayai bahwa bibir sumbing disebabkan oleh kombinasi faktor genetic dan lingkungan.

  • Genetic: setiap anak mewarisi gen dari orang tua, orang tua yang memiliki bibir sumbing akan memungkinkan mewariskan gen tersebut kepada anaknya.
  • Kekurangan asam folat: asam folat berfungsi untuk mencegah kemungkinan bayi lahir cacat. Untuk itu disarankan ibu hamil untuk mengkonsumsinya, agar terhindar dari kecacatan bayi.
  • Merokok: ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok dapat memperbesar kemungkinan bayinya lahir dengan cacat.
  • Obesitas dan gizi buruk: bayi yang dikandung oleh ibu yang obesitas, beresiko lebih tinggi untuk mengalami bibir sumbing.
  • Efek samping obat: efek samping dari obat yang dikonsumsi dapat mempengaruhi perkembangan janin, untuk itu konsultasikanlah kepada dokter terlebih dahulu.
  • Sindrom pieere robin: yaitu kondisi bayi yang terlahir dengan kelainan, yakni rahang yang kecil.
Kesehatan Gigi Penderita Bibir Sumbing

Kondisi gigi bagi penderita bibir sumbing apabila dibiarkan dapat berakibat fatal, sehingga kondisi gigi yang tidak bagus bisa menyebabkan infeksi bakteri serta higienisnya pun tidak terjaga. Ketika Kesehatan gigi secara keseluruan terganggu, tentu saja Kesehatan tubuh juga pastinya akan ikut terpengaruh pula.

Pada pasien gigi sumbing seringnya anomaly gigi terjadi, hal ini mengakibatkan gigi yang berlebih ataupun gigi yang hilang. Untuk itu diperlukan tidakan medis untuk mengatasi gigi sumbing, sehingga Kesehatan gigi pun tidak terpengaruh.

Untuk informasi yang lebih detail silahkan berkonsultasi dengan dokter gigi umum atau dokter gigi bedah mulut terdekat di Kota Anda.

Demikian, semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Jenis Behel / Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

Jenis & Macam Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

Jenis / Macam Kawat Gigi Apa Yang Cocok?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat Pagi Semua! Apa kabar adik-adik semua? Semoga semua sehat selalu. Yuk kita ikut senantiasa menjaga kesehatan dari resiko pandemi Covid 19 dengan rajin menerapkan 3M. 3M terdiri dari: Menggunakan Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.

Instagram: @dokterbehel

Baiklah, mari sekarang kita membahas tentang jenis-jenis kawat gigi. Mungkin adik-adik bertanya, jenis kawat gigi apa yang cocok dipakai oleh adik-adik semua? Ingin tahu kan? Berikut penjelasan singkat.

Baca juga: Prosedur Pemasangan Kawat / Behel Gigi

Pemasangan kawat gigi atau behel gigi umumnya dilakukan oleh ahli ortodontis, yaitu dokter gigi yang telah menjalani pendidikan khusus dalam melakukan perawatan Ortodontis. Dokter spesialis merapikan gigi akan menentukan dan menyarankan jenis kawat gigi yang tepat sesuai kondisi masing-masing pasien. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah jenis-jenis kawat gigi paling sering digunakan:

Kawat gigi jenis lepas-pasang:

Kawat jenis lepas pasang berbentuk penampang plastik yang dipautkan pada beberapa gigi dan menutup langit-langit mulut. Jenis kawat ini biasanya cocok digunakan untuk mengoreksi masalah minor, misalnya kasus gigi yang bengkok. Kawat lepas-pasang ini dapat dilepas sendiri sesuai kebutuhan pasien, misalnya saat akan melakukan olahraga tertentu, saat akan membersihkan mulut, atau ketika sikat gigi.

Kawat gigi jenis permanen:

Kawat gigi jenis permanen terdiri dari kotak-kotak yang dilekatkan pada setiap gigi dan terhubung satu sama lain dengan bahan kawat. Jenis behel ini merupakan sarana ortodontik yang paling populer dan sering digunakan. Kawat ini berguna untuk mengoreksi letak beberapa gigi sekaligus atau untuk mencegah munculnya masalah di kemudian hari. Kawat gigi permanen biasanya bisa terlihat karena terbuat dari logam. Dewasa ini banyak ditawarkan kawat yang terbuat dari keramik ataupun plastik tembus pandang yang lebih samar, namun bahan ini biayanya lebih mahal.

Kawat gigi fungsional:

Jenis ini berupa sepasang kawat plastik lepas-pasang yang dipadukan dan ditempatkan pada gigi bagian atas dan bawah. Jenis ini dapat digunakan untuk menangani masalah posisi rahang atas atau rahang bawah yang tidak sejajar dengan gigi atas atau bawah. Alat ini harus digunakan sepanjang waktu untuk mendatangkan manfaat maksimal dan hanya dilepas saat makan dan ketika dibersihkan.

Kawat tidak tampak:

Kawat tidak nampak adalah kawat lingual yang tidak tampak dari luar dan ditempatkan pada bagian belakang gigi. Model Kawat tidak nampak ini berbiaya lebih mahal.

Kawat gigi tembus pandang:

Kawat tembus pandang (Clear Aligner) ini memang dikhususkan pada pasien dengan pertumbuhan gigi dan gusi yang telah berhenti. Clear Aligners berbentuk dan digunakan seperti pelindung gigi dan dapat dicopot saat Anda makan atau membersihkan gigi. Walaupun alat ini membutuhkan biaya lebih besar, produk ini banyak diminati karena dinilai lebih praktis dan juga tidak mengganggu penampilan.

Headgear:

Headgear merupakan pengait yang tersambung dari kawat gigi ditempatkan pada kepala untuk menarik posisi gigi depan. Pasien tidak dapat mengkonsumsi makan atau minum saat mengenakan alat headgear. Umumnya, alat ini digunakan beberapa jam pada malam hari atau disaat sedang tidur.

Retainer:

Alat retainer biasanya digunakan menjelang akhir masa perawatan ortodontis. Retainer mempunyai fungsi menstabilkan posisi baru pada gigi, gusi, dan tulang, termasuk mencegah kembalinya posisi gigi pada semula (relaps). Alat retainer dapat berbentuk permanen atau lepas-pasang. Alat retainer perlu digunakan pada beberapa waktu dalam sehari. Dokter gigi akan menginformasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemakaian retainer. Lama pemakaian retainer tergantung dari kasus masing-masing pasien.

Baca juga: Pasang Behel Gigi di Kota Surabaya

Demikanlah sekilas informasi tentang macam-macam jenis behel gigi /kawat gigi, masih ada jenis lain yang belum sempat diuraikan pada postingan kali ini, InsyaAllah kita akan bahas pada kesempatan berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / dokter ortodonti surabaya / gigi sehat

Waktu yang Tepat Pasang Behel Gigi

Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?

“Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

________________________

Follow Instagram @dokterbehel

________________________

Secara umum, dokter gigi Ortodontik akan menyarankan pemasangan behel gigi atau kawat gigi pada kondisi-kondisi seperti berikut:

  • Susunan gigi geligi tumbuh pada posisi yang tidak normal. Susunan gigi saling bertumpuk atau terlalu renggang satu dengan lainnya.
  • Posisi rahang atas atau gigi atas jauh lebih maju dibandingkan dengan rahang atau gigi di bawahnya.
  • Posisi rahang bawah atau gigi bawah lebih maju dibandingkan dengan rahang atau gigi di atasnya.

Proses pemasangan kawat gigi (behel gigi) memerlukan waktu yang cukup lama. Langkah awal, susunan gigi geligi Adik-adik perlu diperiksa terlebih dahulu oleh tim dokter gigi, selanjutnya akan dicetak dan di lakukan proses foto rontgen untuk mengetahui kondisi gigi geligi secara lebih mendalam.

Proses pemasangan behel gigi dapat  memakan waktu beberapa lama, untuk itu Adik-adik tentu saja diharapkan dapat bersabar dan siap untuk bekerjasama melaksanakan nasehat dan petunjuk dokter yang merawat.

Sakitkah ketika memasang behel gigi? Secara umum, pada hari pertama, gigi geligi mungkin akan terasa sedikit nyeri (linu) dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit makanan. Karena masih belum terbiasa (proses adaptasi), behel dapat pula beresiko bergeser dengan bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan sedikit rasa nyeri. Adik-adik mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit kesulitan untuk berbicara. Proses adaptasi ini tentu tidak berlangsung lama, Adik-adik akan segera dapat menyesuaikan diri.

Waktu yang Tepat Menggunakan Behel Gigi

Pemasangan behel gigi (kawat gigi)  umumnya dilakukan setelah kebanyakan dari gigi permanen sudah tumbuh, kurang lebih sekitar usia 12 tahun. Akan tetapi, problematik gigi yang kurang rapi atau rahang yang tidak sejajar sudah mulai nampak ketika gigi geligi permanen mulai tumbuh, yaitu ketika Adik-adik berusia sekitar 7 tahun.  Oleh karena itu Adik-adik dianjurkan sedini mungkin berkonsultasi/ menemui dokter gigi terutama spesialis ortodonti untuk merencanakan proses penanganan sejak usia dini.

Durasi waktu penggunaan behel gigi (kawat gigi) pada anak-anak berbeda-beda. Anak-anak umumnya akan diminta mengenakan behel gigi sekitar 1,5 tahun hingga 3 tahun. Setelah pemasangan behel gigi, anak-anak akan dianjurkan untuk mengenakan alat “retainer” yang berfungsi untuk menjaga kondisi gigi agar tetap rata.

Bagaimana dengan orang dewasa? Pemakai behel di usia dewasa, dibutuhkan waktu yang lebih lama dibanding memasang kawat gigi di usia anak-anak. Pengguna behel gigi disaat  dewasa, kemungkinan diperlukan lebih banyak perlengkapan behel (kawat) gigi. Umumnya, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena kondisi tulang sudah berhenti berkembang.

Demikian uraian singkat tentang Pasang Behel Gigi & Waktu Yang Tepat?, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Ingin berkonsultasi tenang perawatan behel?

dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter spesialis kawat gigi, dokter kawat gigi, surabaya, dokter behel surabaya, pasang behel surabaya, ortodonti surabaya

Gigi Behel Sehat Ceria

Manfaat Perawatan Behel Gigi Bagi Kesehatan

“Mengenal Manfaat Perawatan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo semua, apa kabar adik-adik? Kakak berharap semua senantiasa sehat selalu, Aamiin. Sebelumnya agar adik-adik dapat info lebih lengkap, yuk follow Instagram:

Instagram: @dokterbehel

Mungkin adik-adik para pembaca yang budiman bertanya-tanya, apa saja manfaat  behel gigi atau kawat gigi? Agar lebih jelasnya berikut kami uraikan 9 manfaat kesehatan dari pemasangan behel gigi:

9 Manfaat Perawatan Behel Gigi:

Merapikan posisi gigi yang renggang:

Dalam beberapa kasus, ada gigi geligi yang tumbuhnya terlalu renggang satu sama lain. Permasalahan, biasanya sering sekali menyebabkan makanan nyangkut di antara gigi. Bilamana makanan yang nyangkut tidak segera dibersihkan akan berakibat pada munculnya bau mulut dan dapat mempercepat kerusakan pada gigi. Dengan perawatan behel gigi, kasus gigi yang renggang InsyaAllah akan dapat diatasi.

Merapikan posisi gigi geligi:

Manfaat penting dari pemasangan behel gigi adalah untuk merapikkan susunan gigi geligi. Gigi yang tidak rata bisa dicirikan dengan posisi gigi yang jaraknya terlalu melebar, ketinggian yang berbeda, saling tumpang tindih dll. Dengan menggunakan behel gigi selama beberapa waktu, InsyaAllah akan mampu memperbaiki posisi gigi geligi yang tidak rata tersebut menjadi lebih rapi dan teratur.

Memperbaiki posisi rahang atas dan rahang bawah:

Secara umum, posisi gigi pada rahang atas harusnya sejajar dengan posisi gigi pada rahang bawah. Ketika pasien mengalami kondisi dimana posisi gigi pada rahang atas tidak sejajar dengan posisi gigi pada rahang bawah, maka pasien dapat memasang behel gigi pada salah satu bagian rahang saja. Tujuannya agar posisi gigi pada rahang atas dan rahang bawah dapat lebih sejajar.

Mempermudah proses pembersihan gigi:

Dengan memakai behel gigi, InsyaAllah kondisi susunan gigi geligi akan menjadi lebih teratur, rapi dan estetis. Hal tersebut tentu akan berpengaruh juga terhadap kebersihan gigi. Gigi geligi yang rapi dan teratur akan lebih mudah dibersihkan, digosok dan dirawat.

Menghindari penumpukan plak pada gusi dan gigi:

Tujuan utama pemasangan behel gigi adalah untuk memperbaiki posisi gigi yang terlalu rapat, terlalu renggang, dan juga tumpang tindih/ bertumpuk. Permasalahan gigi yang tidak normal tersebut akan meningkatkan resiko munculnya penumpukan plak dan kuman pada gigi maupun gusi. Dengan program perawatan melalui behel gigi, maka pasien akan terhindar dari resiko menumpuknya plak dan bakteri.

Memperbaiki Kualitas mengunyah:

Dengan suksesnya pemasangan behel gigi pada gigi pasien, maka gigi geligi akan menjadi nyaman untuk proses mengunyah makanan. Pasien akan menjadi puas dan senang karena dapat lebih bebas menikmati makanan tanpa takut resiko terselip sisa sisa makanan.

Menghindari Temporomandibular Disorder:

Temporomandibular Disorder adalah suatu kelainan pada tekanan dan stress pada sendi rahang. Hal ini umumnya disebabkan oleh posisi serta kondisi gigi yang susunannya tidak selaras, tidak rata. Dengan menggunakan behel gigi, maka resiko kelainan ini akan dapat dicegah.

Memperbaiki bentuk tulang rahang:

Penggunaan behel gigi juga mampu merubah dan memperbaiki bentuk dari tulang rahang. Bentuk tulang rahang yang telah diperbaiki, InsyaAllah akan berdampak pada perubahan bentuk wajah & perubahan kontur gigi. Tentunya pasien akan menjadi lebih senang apabila bentuk wajah menjadi lebih serasi.

Menghindari gigi berlubang:

Apabila gigi geligi sudah teratur dan rapi setelah perawatan behel, maka proses pembersihan & perawatan gigi yang lebih mudah. Gigi geligi akan menjadi lebih bersih dan bersinar. Gigi geligi yang terawat akan mengurangi resiko sakit gigi dan gigi berlubang.

Baca juga: Mengenal Tanda Kelainan gigi

Demikianlah penjelasan singkat 9 manfaat perawatan behel gigi bagi kesehatan. Tentu saja, semua manfaat diatas akan diperoleh apabila adik-adik memasang behel gigi pada klinik ortodonti terpercaya. Pemasangan behel gigi atau kawat gigi yang benar akan berdampak signifikan bagi kesehatan gigi adik-adik. Demikian, semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat. Semangat.

Salam sehat, senyum ceria & sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

___________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Pasang Behel di Klinik Surabaya

Pasang Behel di Klinik Surabaya

“Pasang Behel di Klinik Surabaya”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua, tetap semangat ya…

Instagram: @dokterbehel

Pertanyaan kakak pagi ini: “Apakah adik-adik berencana untuk memakai behel gigi?”

Apabila adik-adik berencana memakai kawat gigi (behel), renungkan dengan matang apakah hal itu merupakan keputusan terbaik bagi adik-adik.

Mari kita lihat bersama beberapa manfaat dan resiko memakai kawat gigi (behel) berikut ini.

Manfaat memakai kawat gigi (Behel)

Kawat gigi (behel) memberikan sejumlah manfaat untuk memperbaiki berbagai keluhan gigi. Mari adik-adik perhatikan manfaat memakaian kawat gigi (behel) berikut ini:

Manfaat untuk kesehatan gigi

Permasalahan kesehatan gigi seperti gigi tidak teratur, plak, gigi tidak rata, pola gigitan yang salah, bakteri, penyakit gusi, dll., dapat dirawat dengan penggunaan kawat gigi (behel).

Behel gigi mampu menyelaraskan struktur gigi Adik-adik dengan cara yang benar dan tentu saja dapat meningkatkan kebersihan gigi, kenyamanan rongga mulut dll.

Manfaat perlindungan gigi

Pola gigitan yang tidak rata atau masalah-masalah ortodontik yang lain, memiliki risiko yang lebih tinggi bagi kesehatan gigi, seperti misalnya masalah gigi dini,  gigi depan menonjol, dll.

Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami masalah tersebut memerlukan perisai yang kuat untuk melindungi dan memperbaiki susunan gigi. Kawat gigi (behel) berperan sebagai pelindung dari berbagai dampak yang merugikan tersebut.

Manfaat fungsi pengunyahan

Mungkin diantara adik-adik ada yang mengalami keluhan terkait masalah mengunyah atau menggigit makanan. Keluhan ini dapat terjadi karena gigi yang tidak rata.

Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat menyebabkan munculnya masalah gizi dan pencernaan dikemudian hari. Oleh sebab itu, adik-adik yang mengalami gangguan tersebut dapat memakai kawat gigi (behel) untuk mengatasinya.

Manfaat estetika gigi

Setelah gigi yang tidak beraturan atau tidak rata dirawat, tentu hasilnya adalah senyum yang lebih indah. Perbaikan gigi ini juga akan berdampak pada meningkatkan rasa kepercayaan diri Adik-adik, mau kan?

Resiko memakai kawat gigi (behel)

Selain berbagai manfaat diatas, tentu memakai kawat gigi juga memiliki kekurangan yang harus disadari sebelum Adik-adik memulai perawatan diantarannya:

Tidak nyaman di mulut

Secara garis besar, bagian gigi mungkin akan terasa sedikit ngilu, merasa longgar,atau kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada awal-awal hari pertama. Kawat gigi (behel) mungkin dapat menggesek pipi, bibir atau lidah sehingga membuat rasa tidak nyaman.

Ada pula yang mengalami keluhan sariawan. Selain hal diatas, adik-adik mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan ada pula yang sedikit kesulitan untuk berbicara. Namun hal tersebut umumnya hanya terjadi di hari-hari pertama diawal perawatan, selanjutnya adik-adik akan mampu beradaptasi.

Resiko gigi kembali ke posisi semula

Setelah kawat gigi (behel) dilepas dan adik-adik tidak mengikuti dengan baik  petunjuk dan saran dari dokter gigi maka akan beresiko susunan gigi dapat kembali ke posisi semula.

Adik-adik mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama memakai kawat gigi. Oleh karena setelah kawat gigi Adik-adik dilepas, sering kali adik-adik harus memakai alat bernama retainer dengan sungguh-sungguh sesuai petunjuk dokter gigi.

Resiko mengalami resorpsi akar

Beberapa pasien ortodontik cenderung memiliki masalah “resorpsi akar” atau pemendekan akar gigi.  Namun tidak perlu kuatir, perubahan pada panjang akar ini merupakan situasi yang biasa terjadi. Resorpsi akar dalam perawatan ortodontik  secara umum tidak menyebabkan efek buruk dalam jangka panjang pada pasien yang sehat.

Resiko cedera

Karena kawat gigi (behel) berada di depan dan menutupi gigi Adik-adik, tentu saja segala benturan yang mengenai mulut dapat menggores bibir, pipi atau bagian dalam mulut.

Ikutilah  kebiasaan pola makan yang baik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera. Pemasangan behel yang longgar atau rusak tentu dapat menggores pipi, gusi, atau bibir.

Oleh karena ini, adik-adik perlu berkonsultasi pada dokter gigi spesialis ortodonti untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang sehat dan benar.

Baca juga: Bingung Memakai Behel Gigi

Demikian penjelasan singkat tentang “Pasang Behel di Klinik Surabaya“, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi adik-adik semua. Semangat.

Salam sukses & merdeka.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya


Tips praktis dan kiat perawatan behel gigi

Tips Merawat Behel Gigi

“Tips Merawat Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Semangat pagi!

Pemakaian behel gigi atau behel gigi kini sudah populer digunakan di berbagai negara, salah satunya di negara bumi pertiwi Indonesia. Behel gigi merupakan alat yang digunakan untuk merapikan/ memperbaiki susunan gigi geligi.

Instagram @dokterbehel

Hal ini tentunya berbeda dengan behel gigi fashion yang digunakan hanya untuk sekedar gaya gayaan menarik perhatian. Harus hati-hati dalam pemakaian behel gigi fashion, behel gigi fashion sedikit banyak juga berpengaruh pada bentuk & struktur gigi geligi.

Pemakaian behel gigi tentu saja bukan merupakan prosedur yang mudah dan sederhana yang bisa dilakukan oleh dokter gigi umum di klinik umum atau di puskesmas. Pemasangan behel gigi sebaiknya dilakukan oleh seorang dokter gigi spesialis ortodonti.

Perawatan gigi berbehel juga perlu kerjasama dan kedisiplinan dari Adik-adik. Jika adik-adik kurang rajin membersihkan gigi dan behelnya, tentu saja dapat berpengaruh pada kesehatan gigi, gusi dan mulut. Tentu saja adik-adik tidak ingin terganggu kesehatan gigi dan mulut yang sangat penting ini.

Berikut kami hadirkan kiat-kiat untuk merawat gigi berbehel atau kawat gigi:

Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin C

Pasien pemakai behel gigi umumnya mudah terkena sariawan.  Hal ini disebabkan karena ada gesekan dari behel dengan dinding di dalam mulut yang bisa menyebabkan terjadinya sariawan atau luka dalam mulut. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan memperbanyak konsumsi vitamin C untuk mencegah sariawan serta memperkuat gigi geligi dan gusi.

Pemakaian obat kumur

Pasien pemakai behel gigi perlu mencaga kebersihan gigi dan mulut. Untuk memaksimalkan kebersihan gigi dan mulut, pasien dianjurkan untuk berkumur menggunakan obat kumur. Obat kumur mampu menjangkau sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Lebih dari itu, obat kumur membantu membunuh bakteri sehingga area mulut akan lebih bersih dan segar.

Pemakaian benang gigi

Guna membersihkan sela-sela gigi geligi dari karang dan plak gigi, pasien pengguna behel bisa menggunakan benang gigi atau sikat khusus yang berfungsi untuk membersihkan sela-sela gigi dan mencegah pembentukan karang dan plak gigi. Konsultasikan pada dokter gigi ortodonti untuk cara pemakaian benang gigi.

Tips Sehat Menggosok gigi

Bentuk dan jenis sikat, maupun jenis pasta gigi yang dipakai oleh pengguna behel gigi tentunya tidak sama dengan sikat dan pasta gigi biasa. Susunan behel gigi yang dipasang menyebabkan cara menggosok gigi menjadi lebih sulit. Untuk  menggosok gigi dengan cara khusus ini, pengguna behel gigi memerlukan sikat gigi dan pasta gigi khusus yang memiliki bentuk kecil dan memiliki bulu-bulu sikat yang lembut.

Baca Juga: Harga Pasang Behel Surabaya

Pasta gigi yang dipakai harus mengandung fluoride sehingga mampu mencegah terjadinya pengeroposan gigi. Selain itu fluoride mengandung bahan pemutih yang bertujuan untuk mencegah gigi berwarna kuning.

Demikian penjelasan singkat tentang Tips Merawat Behel Gigi, semoga informasi sederhana ini bermanfaat.

Tetap semangat, salam senyum ceria & sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

__________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.


Fungsi retainer dalam perawatan behel gigi

Lepas Behel & Retainer Gigi

“Lepas Behel & Retainer Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat pagi adik-adik semua? Salam kompak selalu dan tetap ceria…

Pada pagi hari ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk berbagi informasi terkait kegiatan penting pasca pemakaian behel/kawat gigi.

Instagram: @dokterbehel

Pasang kawat gigi atau behel gigi merupakan salah satu teknik untuk merapikan bentuk gigi sekaligus menjaga agar gigi tetap sehat. Secara umum behel gigi dipakai kurang lebih selama 2 (dua) tahun, tergantung kasus, tingkat kesulitan & kedisiplinan pasien. 

Apabila selesai lepas behel, bukan berarti sudah tuntas, ada beberapa hal penting yang perlu adik-adik perhatikan. Hal ini untuk menghindari resiko gigi kembali ke posisi semula (relaps). Selanjutnya silahkan diikuti panduan perawatan gigi pasca lepas behel yang disampaikan dokter gigi ortodonti.

Pentingnya memakai retainer

Tulang rahang dan gusi memerlukan waktu untuk adaptasi dengan posisi gigi yang baru. Itulah sebabnya mengapa pemakaian “retainer” merupakan tahap yang sangat penting dalam perawatan gigi pasca lepas behel. Secara umum ada 2 (dua) jenis retainer yaitu jenis lepas-pasang dan jenis permanen.

Jenis retainer “lepas-pasang” bentuknya hampir mirip dengan tipe permanen. Pada ujung retainer lepas-pasang terdapat sepasang pengait untuk menjaga agar posisi kawat retainer tetap pada tempatnya (tidak mudah lepas).

Jenis retainer ini relatif lebih mudah dibersihkan karena mudah dilepas. Retainer jenis ini tentu  harus dipakai terus-terusan selama enam bulan. Setelah masa 6 (enam) bulan, adik-adik diperkenankan untuk  memakai pada malam hari saja (saat tidur).

Baca juga: Mitos Seputar Perawatan Behel Gigi

Jenis retainer berikutnya adalah tipe “permanen”. Umumnya berupa kawat tipis yang dipasang di bagian belakang gigi depan bawah atau atas. Retainer permanen ini terikat pada tempatnya dengan lem kuat seperti saat pasang kawat gigi.

Tipe retainer ini memberikan hasil maksimal karena kawat retainer yang menetap akan terus menahan gigi. Konsultasikan dengan dokter ortodonti mengenai jenis retainer yang terbaik untuk kondisi gigi adik-adik.

Rajin sikat gigi dan memakai flossing

Apabila memakai retainer lepas pasang, adik-adik  dapat melanjutkan rutinitas menyikat gigi seperti biasanya. Setidaknya seminggu sekali, bersihkan retainer dengan merendamnya di cairan pembersih khusus untuk gigi palsu atau menggunakan campuran cuka dan air hangat.

Apabila adik-adik memakai retainer permanen, cara membersihkan tetap sama seperti saat memakai behel dengan sikat khusus untuk gigi berkawat. Bersihkan sela-sela gigi adik-adik dengan benang gigi atau dental floss dan berkumur dengan obat kumur antibakteri.

Pentingnya menjaga pola makan

Setelah adik-adik melepas behel, tentu saja gigi akan terasa lebih sensitif untuk beberapa waktu. Oleh karena itu hindari makanan tertentu yang bisa mengganggu perawatan gigi.

Hindari makanan yang sangat panas atau dingin selama beberapa minggu pasca lepas behel. Hindari pula makanan yang kenyal karena gigi adik-adik masih menyesuaikan diri (adaptasi) dengan posisi yang baru.

Hindari makan jagung rebus utuh, menggigit es batu atau mengunyah permen karet. Hindari makanan yang  cukup keras, seperti wortel, apel & roti bagel.  Solusinya adik-adik dapat memotong makanan yang keras menjadi kecil-kecil agar lebih lembut dan mudah untuk dikunyah.

Baca juga: Perlukah Memakai Retainer Gigi ?

Informasi diatas hanya sekedar untuk pegangan awal, adik-adik perlu menanyakan langsung ke dokter gigi untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan detail.

Demikian, semoga informasi singkat ini bermanfaat.

Salam ceria, senyum indah & sukses selalu,

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter behel surabaya, dokter braket surabaya, pasang braket surabaya, klinik gigi behel surabaya, rumah sakit ortodonti surabaya, pasang behel surabaya, pasang kawat gigi surabaya, resiko behel gigi, pemakaian retainer gigi

Mengenal Gejala Sakit Gigi

Mengenal Gejala Sakit Gigi

“Mengenal Gejala Sakit Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap semua dalam keadaan sehat dan bersemangat untuk senantiasa menjadi pribadi sukses yang memiliki senyum ceria.

Apakah adik-adik mengenal tanda-tanda kelainan gigi?

Sebenarnya memahami keadaan gigi geligi kita adalah hal yang mudah, karena kita dapat melihat dan merasakan langsung. Kita hanya perlu berdiri di depan cermin dalam cahaya yang terang lalu membuka lebar mulut kita dan memperhatikan tiap-tiap gigi geligi kita.

_______________________________

Follow Instagram: @dokterbehel

_______________________________

Berikut dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat dipertimbangkan dan dipakai untuk menilai keadaan gigi geligi sendiri dan keluarga kita di rumah, yaitu dengan cara mengamati dan merasakan, serta menanyakan apakah terdapat tanda-tanda seperti berikut.

Mengenal Tanda Kelainan Gigi:
  • Rasa sakit atau tidak nyaman saat mengigit atau mengunyah makanan
  • Gigi mudah terasa linu
  • Holitosis atau bau mulut
  • Bengkak di pipi dengan didahului rasa sakit gigi sebelumya
  • Bayi yang baru lahir tapi sudah mempunyai gigi
  • Bayi diatas 8 bulan yang belum tumbuh gigi
  • Gigi kesundulan (Persistensi)
  • Gigi yang ukuran dan bentuknya lebih kecil atau lebih besar
  • Kelebihan jumlah gigi yang senama (Supernumery)
  • Susunan gigi anak-anak, remaja atau dewasa berdesakan,tongos,nyakil atau banyak sela antar gigi (Maloklusi)
  • Gigi yang tinggal sisa akarnya
  • Gusi mudah berdarah (Gingivitis, Periodontitis)
  • Terasa asin saat menghisap gigi dan terdapat noda darah saat meludah
  • Mudah selilit di sela gigi
  • Kerak gigi atau karang gigi atau stain
  • Gigi berubah warna menjadi kecoklatan atau ke abu-abu an
  • Gigi goyang
  • Bercak putih atau kuning di gigi (White Spot)
  • Lubang gigi (Karies)
  • Ada benjolan, didalam gigi yang berlubang besar (Polip)
  • Benjolan kecil di gusi yang bersifat kambuhan (Fistel)
  • Sariawan di rongga mulut, lidah atau disudut bibir (Stomatitis, Angular Ceilitis)
  • Adanya benjolan atau sariawan di rahang atau gusi yang menahun, dengan atau tanpa rasa sakit
  • Ada bunyi di rahang saat mengunyah atau saat menguap(Cliking)
  • Terdengar suara mengerat saat tidur (Brusisme)
  • Kelainan celah bibir/sumbing dan atau bersama kelainan celah langit-langit rahang atas (Cleft Lip and Palate)
  • Akibat trauma fisik yang menyebabkan gigi goyang, patah atau bahkan tanggal.

Tanda-tanda diatas semoga dapat membantu mengingatkan agar segera dapat melakukan tindakan perawatan. Tindakan perawatan yang benar adalah dengan mendatangi dokter gigi serta menyampaikan semua keluhan, termasuk riwayat perawatan yang pernah dilakukan, riwayat alergi dan riwayat penyakit lain yang dimiliki.

Sekarang ini telah banyak dokter gigi dengan berbagai bidang spesialisasinya seperti, spesialis bedah mulut (maxilofacial sugeon) , spesialis merapikan gigi (orthodontist) , spesialis gigi tiruan (prosthodontist), spesialis konservasi gigi, spesialis periodonsia, dan spesialis konservasi gigi anak sehingga memudahkan seseorang untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca juga: Mengapa Enggan Ke Dokter Gigi

Biaya perawatan memang sangat beragam, namun bisa dipahami kenapa cenderung terasa lebih mahal karena setiap kunjungan ke dokter gigi selalu diikuti dengan tindakan perawatan jadi bukan hanya pemeriksaan saja. Biaya perawatan gigi biasanya meliputi biaya bahan, pemakaian peralatan, laboratorium gigi bila ada dan biaya jasa perawatan. Perawatan yang rutin setelah semua kelainan gigi teratasi adalah membersihkan karang gigi dalam setiap 6 bulan.

Demikian, semoga informasi singkat tentang  Mengenal Gejala Sakit Gigi ini dapat bermanfaat. Yuk tetap semangat dan kita bangun habit positif untuk proaktif merawat kesehatan gigi kita.

Hormat kami & sukses selalu

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

_________________________________________

dokterbehel.com

Kontak Kami


Informasi Perawatan Gigi:

Apabila ingin berkonsultasi untuk perawatan merapikan gigi (orthodontik), Silahkan kontak kami di www.dokterbehel.com

Pertanyaan yang sering muncul saat konsultasi Merapikan Gigi:

  1. Berapa lama waktu yang diperlukan pada saat pasang behel gigi / kawat gigi?
  2. Bagaimana proses pemasangan gigi behel / pasang kawat gigi?
  3. Jenis jenis behel gigi / kawat gigi itu apa saja?
  4. Bagaimana mendapatkan behel gigi transparan?
  5. Apa manfaat pemasangan behel gigi / braket gigi / kawat gigi
  6. Berapa harga pemasangan behel gigi / kawat gigi / bracket gigi
  7. Adakah behel gigi/ kawat gigi yang murah

Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya

Gigi sehat menawan dengan perawatan ortodonti

Gigi Sehat & Behel Cekat

“Gigi Sehat & Behel Cekat”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar Adik-adik semua? Tetap semangat ya..

Berikut kakak dari tim dokterbehel.com akan berbagi info tentang perawatan ortodonti cekat. Perawatan Ortodonti Cekat merupakan perawatan ortodonti yang menggunakan alat cekat seperti braket (behel) yang ditempel/ direkatkan di gigi. 

Alat tersebut berfungsi untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak harmonis/ tidak rata yang disebabkan oleh faktor tumbuh kembang rahang dan gigi yang kurang sempurna. Berikut sekilas informasi singkat tentang perawatan ortodonti cekat:


Instagram: @dokterbehel


Kapan Sebaiknya memulai Perawatan Behel / Ortodonti?

Perawatan behel gigi (ortodonti) dapat dimulai dari usia 9 tahun. Dapat pula dilakukan lebih awal bila ditemukan ada kelainan pada rahang atau pada tumbuh kembang gigi.

Untuk pasien anak-anak, perawatan ortodonti dapat dilakukan bila anak dapat disiplin dan bekerjasama. Anak tersebut harus dapat menggosok gigi dan menjaga kebersihan mulut dengan baik

Berapa Lama Jangka Waktu Perawatan Ortodonti?

Lamakah perawatan ortodonti? Jangka waktu perawatan ortodonti tentu saja berbeda-beda setiap pasien, tergantung kondisi kesehatan gigi dan mulut pasien. Selain itu, lama perawatan ortodonti juga tergantung dari kerjasama kepatuhan pasien untuk kontrol rutin ke dokter gigi ortodontis.

Siapa yang berkompeten dalam Perawatan Ortodonti?

Untuk melakukan perawatan oartodonti, tentu harus dilakukan tenaga ahli yang berkompetensi. Perawatan ortodonti cekat seharusnya dilakukan oleh dokter gigi spesialis Ortodonti, yaitu dokter gigi yang sudah lulus mengikuti program pendidikan spesialis ortodonti di Perguruan Tinggi terakreditasi.

Langkah-langkah & Tindakan awal Perawatan Ortodonti
  1. Pasien datang dan berkonsultasi pada dokter ortodonti.
  2. Pemeriksaan rongga mulut dan gigi oleh ortodontis
  3. Proses cetak gigi atas dan gigi bawah untuk mendapatkan model studi gigi
  4. Foto rontgen untuk melihat kondisi gigi dan kondisi jaringan disekitar gigi
  5. Penjelasan & rencana perawatan yang akan dilakukan
  6. Perawatan awal yang diperlukan untuk perbaikan kondisi gigi, seperti pembersihan karang gigi, tambal gigi, dan pencabutan sisa akar gigi.
Bagaimana Pasca Perawatan Ortodonti?

Setelah perawatan ortodonti cekat, umumnya ortodontis akan membuatkan penahan gigi atau “retainer”. Retainer berfungsi untuk menjaga posisi gigi geligi yang sudah selesai dirawat,  agar tidak bergerak kembali pada posisi awal.

Kapan Waktu Kontrol Rutin Perawatan Ortodonti

Agar perawatan ortotonti dapat berlangsung dengan baik, tentu saja pasien harus rajin untuk control rutin. Kontrol perawatan ke ortodontis sebaiknya dilakukan setiap 4 minggu sekali atau sesuai nasehat dari ortodontis yang merawat.

Baca juga: Manfaat Perawatan Ortodonti

Demikianlah uraian singkat tentang Gigi Sehat & Behel Cekat, semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


Ingin Menyaksikan Talkshow Perawatan Ortodonti? Kunjungi:

Talkshow bersama Drg. Lila Muntadir Sp. Ort.

Kontak Kami