“Rumah Sakit Ortodonti Surabaya: Cara Merawat Behel yang Tepat”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua? Pada kesempatan kali ini kakak dari dokterbehel.com akan berbagi materi tentang cara merawat behel yang benar.
Instagram: @dokterbehel
Cara merawat behel atau kawat gigi yang benar perlu meliputi semua aspek. Dimulai dari memastikan kesehatan dan kebersihan rongga mulut, dan mengatur gizi asupan makanan, untuk mencegah kerusakan pada gigi yang sedang dirawat memakai behel.
Kawat, bracket, karet, dapat menjadi tempat mengendapnya plak. Oleh sebab itu, bagi adik-adik pemakai behel gigi, kebersihan dan kesehatan rongga mulut sangatlah penting.
Berikut diuraikan metode perawatan, agar behel gigi yang digunakan tidak berubah bentuk, dan tidak merusak gigi.
Apabila behel gigi yang terpasang mengalami kerusakan, segera kontak dokter ortodonti yang berawat gigi adik-adik. Bila hal itu belum dapat dilakukan dengan segera, Adik-adik dapat menerapkan langkah-langkah ini sebagai tindakan sementara.
Baiklah adik-adik semua, walau kita telah melakukan berbagai cara untuk merawat kawat gigi, bisa saja hal-hal diatas terjadi. Oleh sebab itu, Adik-adik dianjurkan untuk rutin memeriksakan gigi ke Ortodontis. Salam sukses dan tetap semangat.
Baca juga: Pasang Behel di Klinik Surabaya
Demikian, uraian singkat tentang “Rumah Sakit Ortodonti Surabaya: Cara Merawat Behel yang Tepat”, semoga dapat bermanfaat.
• خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
dokterbehel.com
“Klinik Gigi Kota Surabaya: Mengenal Perawatan Gigi Berlubang?“
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo semua, apa kabar adik adik?
Pada kesempatan kali ini, kembali kami hadir untuk berbagi info tentang Perawatan Gigi Berlubang. Apakah Adik-adik pernah mengalami gigi yang berlubang? Semoga semua sehat selalu, gigi sehat, bersih dan tidak berlubang… Aamiin.
Instagram: @dokterbehel
Untuk mengetahui apakah Adik-adik ada gangguan gigi berlubang, maka perlu berkunjung ke dokter gigi terdekat di kota adik-adik tinggal. Pada pemeriksaan awal, dokter gigi akan memeriksa tanda-tanda gigi berlubang, penyakit gusi, kanker mulut, dan masalah kesehatan mulut lainnya.
Bila memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam, dokter gigi memerlukan foto rontgen gigi. Dari data foto tersebut akan membantu dokter untuk memeriksa gigi berlubang, penyakit gusi, pembusukan, dan gangguan gigi lainnya.
Apabila Adik-adik memiliki keluhan gigi berlubang, kemungkinan dokter gigi akan memberi saran untuk perawatan gigi berlubang. Bagaimana caranya? Metode perawatan gigi berlubang sangat ditentukan pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa contoh bentuk perawatan gigi berlubang:
Sebelum tambal gigi, biasanya dokter gigi akan memakai bur. Bur digunakan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada lubang gigi. Apabila gigi sudah dibersihkan, dokter gigi akan menambal gigi Adik-adik dengan memakai bahan tambal.
Perlukah cabut gigi? Apabila gigi berlubang sudah sangat parah dan tidak dapat dipulihkan, maka dokter akan menyarankan untuk dicabut. Pencabutan gigi tentu akan membuat celah yang memungkinkan gigi geligi lain untuk bergeser. Oleh karena itu, setelah pencabutan gigi, dokter dapat menyarankan berbagi alternatif misalnya pemasangan gigi palsu atau pemasangan behel gigi
Apabila gigi Adik-adik baru saja berlubang, metode perawatan fluoride dapat disarankan untuk membantu mengembalikan enamel gigi (lapisan luar gigi). Dengan metode ini, gigi berlubang dapat kembali seperti semula. Metode perawatan fluoride dapat berupa cairan, gel atau busa yang disikatkan / dioleskan pada gigi yang memerlukan perawatan.
Ini dilakukan jika gigi berlubang sudah lebih parah sehingga hanya menyisakan sedikit mahkota gigi. Dokter akan memasang penutup khusus yang pas pada gigi Anda untuk mengganti mahkota aslinya.
Apabila kerusakan gigi menyebabkan kematian saraf, dokter gigi dapat menyarankan perawatan saluran akar untuk mengobati gigi Adik-adik. Dokter gigi dapat menyarankan untuk menghilangkan jaringan saraf, pembuluh darah, dan area-area gigi yang membusuk. Dokter gigi dapat memeriksa infeksi dan memberi obat pada saluran akar.
Perawatan gigi juga harus menjadi habit/kebiasaan dirumah. Adik-adik di rumah dapat melakukan dengan mudah, dimulai dari rutin menggosok gigi dan memakai obat kumur. Dapat pula rajin berkumur dengan air garam.
Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Berlubang
Jangan lupa rutin untuk melakukan kunjungan pada dokter gigi terdekat di Kota Adik-adik. Yes, sekali lagi yuk kita bangun kebiasaan merawat gigi dirumah dengan baik dan benar. Tentu agar kesehatan gigi dan mulut selalu terjaga dan kita dapat mendeteksi timbulnya masalah gigi secepat mungkin.
Demikian info dari Klinik Gigi Kota Surabaya: Mengenal Perawatan Gigi Berlubang?, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
“Klinik Kawat Gigi Surabaya: Panduan Pasang Behel Atau Kawat Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo apa kabar adik-adik semua?
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan ini, tim dari dokterbehel.com kembali hadir untuk berbagai info tentang panduan perawatan behel gigi. Berikut beberapa saran penting bagi pemakai behel atau kawat gigi:
Memiliki habit /kebiasaan tertentu, adakalanya berpengaruh bagi pasien yang sedang melakukan pemasangan behel gigi. Adik-adik mungkin punya kebiasaan mengigit pensil atau menggigit kuku. Kebiasaan tersebut perlu segera Adik-adik hentikan sebab selain merusak gigi, juga dapat mengganggu behel gigi yang baru dipasang.
Saran untuk memilih makanan. Mengonsumsi makanan yang kurang tepat bisa merusak behel gigi Adik-adik. Setelah pasang behel, selama beberapa hari, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang halus dan lunak. Misal makanan yang dapat Adik-adik konsumsi seperti pisang, es krim, nasi, pasta, fish cake, mashed potato, daging lunak, puding, dan jus buah.
Sangat penting sekali bagi Adik-adik untuk menjaga kesehatan gigi. Biasakan menggosok gigi setiap selesai makan untuk menghindari adanya makanan yang terselip di behel gigi. Waktu ideal untuk menggosok gigi adalah 1 (satu) jam setelah selesai makan.
Berikut anjuran dan tata cara pemakai benang gigi:
Perlu dicatat bahwa membersihkan gigi dengan dental flossing dapat dilakukan setiap hari. Pemakaian benang gigi juga tidak dapat digantikan fungsinya dengan teknik lain, seperti gosok gigi atau obat kumur.
Apabila Adik-adik memiliki hobby olahraga, sebaiknya menggunakan pelindung mulut saat berolahraga. Tujuannya agar melindungi gigi dan kawat gigi. Khususnya apabila Adik-adik melakukan olahraga kontak yang memiliki risiko tinggi seperti beladiri dll.
Selama adik-adik memakai behel gigi, penting sekali selalu kontrol rutin ke dokter ortodonti sesuai jadwal. Hal ini untuk melihat perkembangan dan memperbaiki kawat gigi yang mulai longgar.
Baca juga: Behel Gigi Permanan & Lepasan
Demikian info dari Klinik Kawat Gigi Surabaya: Panduan Pasang Behel Atau Kawat Gigi, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
“Dokter Gigi Ortodonti Surabaya: Mengenal Resiko Pasang Behel Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo, apa kabar adik-adik semuanya? Semangat Pagi!
Pada masa awal adaptasi memakai behel gigi memang menimbulkan rasa nyeri dan ‘ngilu’ yang dapat mengganggu. Rasa nyeri ini diakibatkan oleh pergerakan/pergeseran posisi gigi geligi. Rasa nyeri umumnya muncul setelah behel gigi dikencangkan pada setiap kontrol gigi rutin.
Namun saat ini, teknologi dan bahan yang makin modern membuat pemasangan behel gigi menjadi tidak terasa sakit seperti dulu. Selain hal diatas, obat-obatan medis pereda rasa nyeri yang dijual bebas dapat membantu meredakan rasa nyeri.
Pemasangan behel gigi merupakan prosedur yang sangat aman apabila dilakukan oleh dokter gigi ortodontis. Walaupun demikian, tetap saja ada risiko, baik resiko jangka pendek maupun jangka panjang yang perlu kita ketahui bersama.
Resiko memendeknya akar gigi yang dapat terjadi akibat gigi bergerak ke arah tertentu, atau akibat tekanan behel. Ukuran akar gigi yang memendek beresiko membuat gigi menjadi tidak terlalu kokoh.
Apabila pasien tidak mentaati instruksi dokter ortodontis saat behel gigi dilepas, susunan gigi dapat kembali ke posisi semula. Oleh karena itu, kerjasama yang harmonis antara dokter gigi ortodontis dengan pemakai behel gigi perlu dibina sebaik mungkin.
Apa saja resiko jangka pendek? Misalnya sariawan atau iritasi akibat gesekan antara bibir dengan behel gigi. Upaya pengobatan dan preventif, pasien perlu menggunakan obat kumur antiseptik agar dapat menghambat luka menjadi makin parah.
Pemakaian behel gigi dapat membuat proses sikat gigi menjadi lebih sulit karena harus menjangkau sisa-sisa makanan yang terselip di sela gigi. Penumpukan sisa makanan beresiko menyebabkan lubang pada gigi dan sakit gusi.
Baca juga: Persiapan Sebelum Memasang Behel Gigi
Nah adik-adik semuanya, untuk mengurangi resiko akibat pemakaian behel gigi, pastikan Adik-adik untuk menanyakan dan mendapat informasi dari dokter gigi spesialis merapikan gigi (ortodonti) sebelum memasang behel gigi.
Selain itu, setelah behel gigi terpasang, jangan lupa, adik-adik perlu memberikan perhatian ekstra untuk merawat gigi. Gunakan sikat gigi khusus yang lembut dan rajin-rajinlah memeriksakan gigi sesuai jadwal yang telah disepakati. Segera Hubungi dokter Ortodonti terdekat di Kota Anda.
Demikian info singkat dari Dokter Gigi Ortodonti Surabaya : Resiko Pasang Behel Gigi, semoga informasi singkat ini bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Salam ceria, senyum indah & sukses selalu,
_____________________________
dokterbehel.com
Follow Instagram: @dokterbehel
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya
“Mengenal Lebih Dekat Behel Gigi Sistem Damon di Surabaya”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo apa kabar semua? Semoga adik-adik di masa pandemi Covid-19 ini senantiasa terjaga dan sehat selalu. Yuk kita tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak fisik dan sering mencuci tangan.
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan kali ini, kami dari tim dokterbehel.com akan berbagi informasi tentang “Behel Gigi dengan Sistem Damon“.
Pada pasien yang memiliki susunan gigi yang kurang rapi/ tidak teratur, tentu memiliki keinginan untuk perawatan gigi. Setelah berkonsultasi dengan dokter ortodonti, salah satu solusinya, seringkali disarankan untuk pemasangan behel gigi.
Namun ada beberapa pasien yang merasa takut memakai behel. Rasa takut yang berlebihan ini membuat banyak pasien memilih membiarkan susunan gigi kurang rapi dan dampaknya justru akan membuat kelainan atau gangguan gigi menjadi berlarut-larut tidak tertangani.
Bagaimana mengatasi masalah ini? Apakah ada teknologi behel lain yang dapat meminimalisir rasa nyeri?
Behel Sistem Damon merupakan salah satu teknologi baru dalam dunia kedokteran gigi. Sistem behel gigi dengan menggunakan damon diyakini sebagai salah satu sistem yang mampu meminimalkan rasa nyeri pada pasien yang sedang dirawat.
Berikut akan dijelaskan beberapa keunggulan dan kelemahan dari behel damon yang perlu kita ketahui bersama. Informasi ini diharapkan dapat menjadi pembanding dengan behel sistem konvensional yang selama ini banyak digunakan.
Pemakaian behel dengan sistem damon saat ini menjadi semakin menarik dan populer. Namun disisi lain, biaya pemasangan memang jauh lebih mahal dibandingkan dengan behel model konvensional.
Baca juga: Percaya Diri dengan Memakai Behel Gigi
Nah, setiap teknologi tentu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Adik-adik diharapkan tidak perlu takut dan ragu-ragu berkonsultasi pada dokter gigi ortodontis yang memahami teknologi sistem damon tersebut.
Demikian penjelasan singkat ini disampaikan, semoga informasi ini bermanfaat.
Salam senyum ceria & sukses selalu.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
_________________________
dokterbehel.com
Klinik Dokter Spesialis Orthodonti Surabaya
Kata kunci untuk penelusuran: spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / dokter ortodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi /prosedur behel gigi / damon system / behel merek damon / braket damon /dokter behel gigi surabaya / braces
“Membersihkan Karang Gigi dengan cara Scaling“
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Halo apa kabar adik-adik semua?
Pada kesempatan kali ini, kami dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk berbagi info tentang problematik karang gigi. Tentu kita semua berharap semua gigi geligi kita bersih dan rapi tanpa ada keluhan karang gigi sama sekali.
Instagram: @dokterbehel
Bagaimana kalau kita memiliki karang gigi yang mengganggu? Tentu perlu segara dicari solusi agar tidak semakin mengganggu. Untuk mencegah agar karang gigi tidak semakin parah, perlu pembersihan karang gigi. Proses yang dapat dilakukan adalah dengan cara scaling.
Apakah scaling itu? Scaling ialah cara/ metode untuk membersihkan karang gigi yang terletak pada bagian putih gigi, khususnya terletak pada perbatasan bagian gusi. Pasien dengan kondisi tertentu dapat beresiko untuk mengalami infeksi parah. Beberapa kasus memerlukan antibiotik sebelum dan sesudah pelaksanaan scaling.
Saat pembersihan mulai dilakukan, dokter dapat memberikan obat bius lokal guna menghilangkan rasa nyeri. Alat/ tool yang dipakai untuk scaling ada beberapa cara, dokter dapat memakai alat pengikis standar dan dapat pula memakai alat ultrasonic. Adik-adik dapat mendiskusikan metode yang digunakan pada dokter gigi.
Perawatan Pasca Scaling?
Setelah menjalani perawatan scaling gigi, beberapa pasien ada yang mengeluhkan nyeri pada gigi dan gusi. Gusi terasa bengkak dan mudah berdarah, biasanya selama satu hingga dua hari setelah proses scaling. Alternatifnya, agar dapat mencegah risiko infeksi dan untuk mengurangi nyeri, dokter gigi dapat memberi obat telan atau obat kumur.
Baca juga: Mengenal Gejala Sakit Gigi
Beberapa tips yang dapat Adik-adik lakukan pasca proses scaling antara lain:
Baiklah adik-adik, dengan rutin melakukan scaling, tentu saja plak gigi tidak berkembang menjadi karang gigi yang dapat memicu infeksi gusi dan gangguan gigi lainnya. Untuk lebih jelasnya kunjungi dokter gigi terdekat di kota adik-adik atau dapat berkonsultasi pada dokter gigi spesialis Periodonsia. Semangat ya…
Demikian semoga informasi singkat ini bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
dokterbehel.com
“Mengenal Jenis-Jenis Behel / Kawat Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar adik-adik semua? Tetap semangat kan…
Pada kesempatan kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan jenis-jenis kawat (behel) gigi. Ingin tahu kan? Berikut akan diuraikan jenis konvensional, Jenis Lingual, Jenis Self Ligating, Jenis Clear aligner dan Jenis Alat Headgear.
Kawat gigi jenis ini terbuat dari logam stainless steel yang dilekatkan pada bagian depan gigi menggunakan bahan/semen khusus. Logam yang telah ditempel pada masing-masing gigi akan dihubungkan dengan karet elastis dan dengan kawat khusus untuk memberikan tekanan pada gigi. Dengan cara ini, gigi geligi dapat bergeser ke arah posisi yang diinginkan secara berlahan.
Instagram: @dokterbehel
Bracket konvensional juga ada yang berbahan dasar dari keramik. Bahan keramik ini memiliki tampilan yang lebih baik, warnanya mirip dengan warna gigi. Kawat gigi keramik tidak disarankan pada penderita deep bite (saat menggigit, gigi bagian atas menutupi gigi bawah secara berlebihan)
Kawat gigi lingual (lingual braces) memiliki kemiripan dengan jenis kawat gigi konvensional. Lalu apa yang menbedakan? Perbedaannya adalah letak bracket berada pada sisi dalam gigi. Dengan model ini kawat gigi menjadi tidak terlihat dari luar. Apa saja keterbatasan jenis ini? Beberapa pasien beresiko mengalami perubahan artikulasi suara antara 1-3 bulan setelah pemasangan. Kawat gigi jenis ini juga berisiko terhadap kebersihan gigi dan lidah.
Kawat gigi jenis self ligating tidak menggunakan karet elastis. Self ligating memakai klip kecil khusus pada masing-masing bracket. Kelebihan kawat gigi jenis ini, yaitu lebih tahan lama dibandingkan kawat gigi konvensional. Kelebihan lain, self ligating pemakainya juga tidak perlu terlalu sering kontrol ke dokter gigi. Wow… ternyata banyak ya jenis-jenis kawat gigi.
Berikut akan diuraikan alat lain yang bisa digunakan untuk perawatan kelainan susunan gigi ringan:
Jenis Clear aligner adalah alat yang dapat dipakai untuk mengatasi kelainan susunan gigi ringan. Clear aligner bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Clear aligner sebaiknya dipasang selama 20-22 jam setiap hari dan boleh dilepas pada saat makan atau disaat menggosok gigi.
Baca juga: Mengenal Fungsi & Bagian-Bagian Behel Gigi
Clear aligner berbentuk alat transparan yang menyelimuti seluruh gigi dan tidak begitu terlihat. Meskipun memiliki banyak kelebihan, dari sisi lama perawatan, clear aligner ternyata memerlukan waktu yang lebih lama untuk memperbaiki susunan gigi.
Jenis lain untuk perawatan gangguan susunan gigi adalah headgear. Alat ini unik, memiliki bagian-bagian yang dipasang di luar rongga mulut, misalnya leher dan kepala. Headgear dapat berfungsi untuk menarik gigi belakang agar bergerak semakin ke belakang, tujuannya agar terdapat ruangan untuk merapikan gigi dan tidak perlu dilakukan cabut gigi. Alat Headgear dipakai antara 8-14 jam setiap hari.
Demikian semoga uraian singkat tentang Mengenal Jenis-Jenis Behel / Kawat Gigi, dapat bermanfaat.
dokterbehel.com
Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: jenis kawat gigi, jenis behel gigi, Headgear, Clear aligner, Self Ligating, lingual braces, kawat gigi konvensional, dokter spesialis ortodontik, pasang behel gigi, perawatan ortodontik surabaya
“Mengenal Susunan gigi geligi yang sehat”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Semangat pagi Indonesia, Semangat pagi adik-adik…apa kabar semua? Salam dahsyat dan sukses selalu!
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan kali ini, kami dari tim dokterbehel.com kembali hadir untuk sedikit menguraikan tentang susunan gigi geligi yang sehat.
Berbagai literatur menyebutkan bahwa gigi geligi yang sehat adalah yang tumbuh lengkap sesuai dengan perkembangan usia, tidak terdapat lubang, karang gigi atau kelainan gusi.
Gigi geligi yang sehat ukuran dan jumlahnya normal, tersusun rapi, bila dikatupkan antara rahang atas dan rahang bawahnya terdapat hubungan yang harmonis, serta seimbang dengan proporsi ukuran dan bentuk wajah seseorang.
Susunan gigi geligi yang sehat, rapi dan harmonis akan memudahkan seseorang untuk membersihkan dan merawat gigi, akan mengurangi resiko terjadi lubang gigi (karies), radang gusi (periodontitis) dan karang gigi (calculus).
Susunan gigi geligi yang sehat lebih bisa bertahan lama hingga lanjut usia sehingga nampak terlihat lebih muda dibandingkan orang lain yang seusia. Susunan gigi geligi yang sehat akan meringankan kerja sistem pencernaan karena makanan dapat dikunyah dengan baik.
Susunan gigi geligi yang utuh, rapi dapat mengindari pemakaian gigi tiruan atau gigi palsu, sehingga dapat mempertahankan keseimbangan proporsi wajah dan memberikan rasa nyaman saat berkomunikasi dan berekspresi.
Membiasakan diri sendiri untuk melihat susunan gigi geligi diri sendiri dan menyempatkan untuk melihat susunan gigi geligi anggota keluarga merupakan langkah yang sangat penting dan bermanfaat.
Kebiasaan tersebut akan mampu mendeteksi kelainan susunan dan kelainan kesehatan gigi geligi sejak dini.
Kebiasaan ini diharapkan akan menjadikan seseorang memelihara dan merawat gigi geligi sebagaimana mestinya. Alangkan beruntungnya apabila kita memiliki gigi geligi yang tersusun rapi, sehat dan kuat.
Gigi geligi adalah karunia Allah SWT pada manusia yang berperan sangat penting sebagai organ sistem pengunyahan makanan, berkomunikasi dan berekspresi.
Gigi geligi yang sehat dan kuat akan membuat seseorang mampu melumat, memotong, menghisap dan menelan makanan dengan baik, sehingga makanan dapat diserap sempurna dan menjadi sumber energi untuk berkegiatan yang produktif.
Baca juga: Mengenal Tanda-Tanda Kelainan Gigi
Seseorang yang memiliki gigi geligi teratur, sehat dan kuat akan mempunyai kualitas suara yang baik dan mampu mengucapkan kalimat dengan jelas sehingga memudahkan dan melancarkan proses komunikasi.
Dengan gigi geligi yang teratur sehat dan kuat, seseorang tidak canggung berekpresi seperti tersenyum, tertawa dan bertegur sapa.
Mari kita secara rutin membiasakan untuk melihat kondisi susunan gigi kita…tetap semangat !
Demikian, semoga bermanfaat…
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_________________________
dokterbehel.com
Dokter Spesialis Ortodontis (merapikan gigi), Praktek di Surabaya
“Mitos Pemasangan Behel Gigi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Semangat pagi, apa kabar Adik2 semua…
Instagram: @dokterbehel
Pada kesempatan kali ini, tim dokterbehel.com akan sedikit menguraikan beberapa mitos terkait perawatan behel gigi, penasaran? Mari kita baca:
Saat ini masih ada yang berpendapat bahwa susunan gigi akan selamanya rapih teratur setelah perawatan behel gigi. Namun, faktanya tidak demikian.
Gigi geligi maupun gusi termasuk organ yang konstan bertumbuh semasa muda. Ketika menggunakan behel gigi/ kawat gigi, tekanan kawat menarik gigi yang miring menuju ke tempat seharusnya.
Karena “dipaksa” untuk bergeser, gigi cenderung akan kembali ke tempat semula ketika behel/kawat gigi dilepas.
Oleh karena itu, setelah melepas behel gigi, pasien masih harus tetap menggunakan alat retainer untuk menahan bentuk gigi selama kurang lebih setahun setelah melepas behel gigi.
Setelah dipasang retainer, pasien akan lebih tenang karena posisi gigi yang sudah baik akan dapat dipertahankan.
Pemakai behel sudah semestinya kontrol dengan dokter gigi secara rutin beberapa minggu sekali. Dokter gigi akan memeriksa keadaan gigi dan kawat yang digunakan.
Ada persepsi yang keliru terkait penggantikan behel gigi, banyak yang berpikir kalau mengunjungi dokter gigi adalah saatnya untuk mengganti kawat gigi.
Nyatanya, karena jenis kawat yang digunakan saat ini sudah fleksibel, kawat/ behel tidak mudah rusak atau keluar dari gigi. Oleh sebab itu, behel tidak perlu selalu diganti. Cukup diatur dan dikencangkan.
Meskipun demikian, apabila kawat sudah nggak kencang atau keluar dari gigi, tentu saja harus diganti demi alasan kenyamanan, dan kesehatan.
Benar sekali bagi pasien yang pertama kali memakai kawat gigi/ behel gigi, akan merasa kurang nyaman di bagian gigi dan rongga mulut. Bahkan ada yang merasa kesulitan untuk mengunyah makanan keras di awal pemakaian behel gigi.
Selain hal tersebut, tekanan/ tarikan yang dihasilkan dari kawat juga bisa menyebabkan rongga mulut terasa mengganggu dan kurang nyaman. Namun demikian, pengguna behel gigi tidak perlu kuatir, karena ketidak nyamanan ini hanya akan berlangsung sementara.
Tarikan kawat/ behel gigi yang terlalu kencang dapat merusak tulang gigi dan bagian sekitarnya.Setiap posisi gigi geligi yang berbeda pasti memerlukan tekanan/ tarikan dan tingkat kekencangan yang berbeda-beda.
Pada gigi yang terlalu miring mungkin membutuhkan tarikan lebih ekstra, sedangkan gigi yang sudah rapi tidak perlu tarikan yang kuat. Tarikan/ tekanan behel yang terlalu kuat juga bisa menyebabkan gigi bergeser ke arah yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Sebelum Memasang Behel Gigi
Demikian, artikel tentang Mitos Pemasangan Behel Gigi . Semoga ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi adik-adik yang berencana menggunakan perawatan behel gigi.
Demikian semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
_____________________
Dokterbehel.com