• 08121752022
  • dokterbehel@gmail.com

Blog

Tips Sehat Perawatan Behel

Tips Sehat Perawatan Behel

“Tips Sehat Perawatan Behel”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar adik-adik semua? Semangat pagi ya…

Awal pemakaian braket/behel/kawat gigi yang dirasakan biasanya adalah ada rasa baru, seperti bibir terasa kering, gigi serasa linu, susah menutup mulut karena masing-masing gigi geligi telah dilekati braket sehingga permukaan gigi bertambah tinggi, rasa seperti ditekan atau ditarik karena braket telah terikat dengan wire (kawat yang melingkari rahang) dan adanya gesekan antara braket dengan mukosa (jaringan lunak) dalam pipi.

Instagram: @dokterbehel

Rasa tidak nyaman  tersebut akan dirasakan kurang lebih selama 2-5 hari.  Berikut ini, kami share tips enjoy perawatan braket.  Tips ini akan membuat pemakai braket lebih siap menjalani perawatan dan tetap enjoy dengan aktivitas keseharian.

Tips Enjoy Perawatan Braket:
  1. Memakai Lib Gloss. Sesaat setelah braket dipasang (insersi) pakailah lib gloss atau madu untuk dioleskan di bibir. Pemakaian cara ini bisa diulang 1-3 kali dalam sehari selama 3 hari.
  2. Pakailah wax, yang bisa dilakukan sendiri dengan cara menghadap ke cermin lalu ambil secukupnya wax dan tempelkan dengan cara ditekan tekan dan dirapikan di atas permukaan braket yang dirasa menonjol dan lebih menggesek pipi dalam.
  3. Sikat gigi dengan baik dan benar agar rongga mulut bersih, sehat dan selalu terasa segar. Sebaiknya menyikat gigi dilakukan dengan mengikuti waktu sholat. Bagi umat Muslim melaksanakan sholat wajib sebanyak 5 kali dalam sehari atau dapat dijabarkan sebagai berikut yaitu bangun tidur sebelum makan minum atau sebelum sholat subuh, lalu saat mandi pagi, saat setelah makan siang, saat mandi sore hari dan saat sebelum tidur. Pemakai behel gigi sebaiknya memiliki sikat gigi khusus untuk braket atau sikat gigi yang dirasa cocok lebih dari 1. Tujuannya agar ada bila diperlukan, misalnya di kemas dalam tas plastik kecil dan diisi dengan pasta gigi kecil dan sikat gigi lalu disimpan di tas kerja atau tas sekolah . Sedangkan sikat gigi yang lainnya selalu disimpan di kamar mandi
  4. Makanlah yang lunak-lunak terlebih dahulu seperti aneka kue basah, makanan berkuah yang hangat, bubur, sereal, jus buah, susu, puding, salat buah dan minum minuman hangat suam suam kuku (bukan yang panas) selama 1-2 hari saja setelah itu mulailah mengunyah yang lebih kasar seperti nasi + lauk pauknya.
  5. Lebih sering minum air putih dan banyak berkumur setelah makan atau nyemil agar kondisi rongga mulut selalu segar dan sisa makanan yang tertinggal lebih sedikit.

Setelah proses adapatasi 1-7 hari menu makanan sudah dapat bervariasi dan seperti biasa hanya saja tetap harus dipotong kecil-kecil dan tidak keburu buru makannya.

Baca juga: Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti

Bila memerlukan tusuk gigi sebaiknya dilakukan dengan bantuan tusuk gigi yang bersih & hygienis, cukup kecil tidak menggembung besar, bila dirasa tusuk gigi yang tersedia besar maka diupayakan dibelah dahulu atau bisa membeli tusuk gigi kemasan dengan dental flos yang lebih cocok bentuk dan ukurannya. Kemasan dental flos dengan tusuk gigi bisa didapatkan di dokter gigi Anda. Begitu pula dalam bersikat gigi sebaiknya dilakukan di depan cermin agar dapat diamati gerakannya, posisi selilitnya dan hasil sikat giginya.

Baca juga: Berkawan dengan behel gigi

Info Beberapa Alamat Klinik Ortodonti di Surabaya:
  • RS. Muhammadiyah Siti Khodijah. Jl. Raya Pahlawan 260 Sepanjang Sidoarjo.
  • RS. Al Irsyad Surabaya. Jl. KH Mas Mansyur 210-214 Surabaya.
  • RSIA Kendangsari MERR Surabaya. Jl. Ir Soekarno Hatta no. 2 Merr Surabaya

Demikian uraian singkat tentang Tips Sehat Perawatan Behel, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Spesialis ortodonti di Surabaya

Kontak Kami


Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti

Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti

“Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pada umumnya pasien meminta “veneer” gigi karena alasan estetika (kosmetik), guna memperbaiki penampilan. Dengan menggunakan veneer gigi, warna gigi geligi dapat disesuaikan sehingga menjadi lebih cerah. Veneer gigi juga dapat membuat senyum individu menjadi lebih indah, lebih simetris. Veneer gigi dapat menjadi pelangkap pasca perawatan ortodonti.


Instagram: @dokterbehel


Manfaat Veneer Gigi

Penggunaan Veneer gigi dapat diaplikasikan untuk kasus-kasus pasien sbb:

  • Gigi yang lebih kecil dari gigi-gigi yang lainnya.
  • Gigi patah, terpotong atau rusak.
  • Rongga/ jarak antar gigi yang tidak seragam.
  • Gigi berbentuk runcing atau bentuk-bentuk lain yang tidak wajar.
  • Perubahan warna pada gigi yang tidak diinginkan.
Pemasangan yang tidak direkomendasikan

Pemakaian Veneer tidak bisa dipasang pada tiap orang. Pasien yang tidak disarankan memasang veneer gigi diantaranya:

  • Pasien yang giginya tidak sehat, misalnya penderita penyakit gusi.
  • Pasien yang kondisi enamel giginya sudah tergerus.
  • Pasien yang giginya rapuh. Karena patah, pembusukan atau karena ada tambalan gigi yang relatif besar.
Persiapan Sebelum Memasang Veneer Gigi

Memahami persiapan awal sebelum pemasangan Veneer gigi sangat penting bagi pasien. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi-geligi dan rongga mulut pasien untuk memastikan kesehatan gigi pasien. Yang akan di periksa diantaranya  indikasi penyakit gusi, perdarahan gusi, gigi berlubang atau penyakit akar gigi. Dokter gigi juga akan meminta foto Rontgen panoramik gigi.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal, gigi pasien akan digerus untuk menghilangkan lapisan enamel gigi. Proses penggerusan ini, dapat memakai bius lokal atau tanpa bius tergantung jenis venner gigi yang dipilih pasien. Dokter gigi akan mengukur gigi pasien dengan alat cetakan khusus. Dengan cetakan ini, nantinya akan menjadi dasar pembuatan veneer gigi.

Untuk memastikan kerapian gigi agar veneer yang dipasang dapat serasi dengan gigi lainnya, dapat dididahului dengan pemasangan kawat (behel) gigi sementara. Untuk pembuatan veneer gigi di laboratorium biasanya diperlukan waktu berkisar 2-4 minggu.

Resiko dan efek samping Pemasangan Veneer Gigi

Perlu diketahui bersama,  pemasangan veneer gigi merupakan prosedur yang “ireversibel”. Apabila selama prosedur veneer gigi terjadi perubahan bentuk gigi, maka perubahan tersebut tidak dapat dikembalikan pada kondisi semula.

Veneer gigi juga dapat mengalami kerusakan, khususnya bagi pasien yang memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu seperti suka menggeretak gigi, suka menggigit kuku, mengunyah pensil dll. Bila ada pasien memiliki kebiasaan seperti ini sangat tidak direkomendasikan untuk memasang veneer gigi.

Baca juga: Senyum Ceria dengan Veneer Gigi

Risiko lain, gigi yang dipasang veneer akan lebih sensitif dari gigi lainnya. Mengapa? Karena adanya pengikisan enamel gigi sebagai bentuk persiapan veneer gigi. Hilangnya enamel dapat menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap gangguan-gangguan, seperti makanan atau minuman dingin atau panas.

Demikian sekilas informasi tentang Veneer Gigi & Perawatan Ortodonti, semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


Ingin berkonsultasi?

Kontak Kami


Kata kunci untuk memudahkan penelusuran: veneer gigi, veneers gigi, behel gigi, kawat gigi, ortodonti surabaya, pasang behel surabaya, perawatan behel gigi surabaya, dokter gigi spesialis ortodontik

Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi

Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi

“Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bingung Memilih Dokter Gigi Spesialis?

Pernahkan adik-adik merasa bingung memilih dokter gigi spesialis? Kali ini kakak akan menjelaskan macam-macam bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi.

Instagram: @dokterbehel

Spesialis Merapikan Gigi

Pertama akan kakak jelaskan tentang dokter gigi spesialis merapikan gigi. Orthodontist (spesialisasi merapikan gigi) merupakan salah satu bidang spesialisasi dari disiplin ilmu kedokteran gigi. Untuk menjadi dokter gigi orthodontis, dokter gigi perlu melanjutkan pendidikan di bangku kuliah Fakultas Kedokteran Gigi selama paling tidak 3 tahun.

Orthodontist adalah profesi dibidang kesehatan gigi yang memberikan perawatan pada maloklusi, mulai dari kasus yang ringan sampai dengan kasus yang berat. Perawatan yang sering dilakukan oleh seorang orthodontist adalah merapikan gigi dengan meggunakan behel gigi atau kawat gigi. Berikut akan kakak jelaskan secara singkat berbagai Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi lainnya:

9 Cabang Spesialisasi Kedokteran Gigi
  1. Cabang spesialis ini berhubungan dengan perawatan mulut yang berhubungan dengan konservasi gigi. Dokter gigi ini dikenal dengan Endodontists dan salah satu perawatan yang biasa dilakukan oleh dokter gigi ini adalah perawatan saluran akar gigi
  2. Prosthodontic. Cabang spesialis ini berhubungan dengan gigi buatan/ gigi palsu, mahkota gigi dan batang gigi. Dokter gigi spesialis dibidang ini dikenal dengan sebutan Prosthodontists.
  3. Diagnosa Gigi dan Radiologi. Terkadang beberapa masalah kesehatan gigi sulit untuk didiagnosa. Cabang spesialis ini berhubungan dengan mendiagnosa permasalahan gigi dengan menggunakan berbagai peralatan seperti radiografi (x-ray). Dokter gigi ini tidak memiliki sebutan / nama tertentu.
  4. Cabang spesialis ini khususnya berhubungan dengan anak-anak, Dokter gigi ini khusus merawat gigi anak-anak. Dokter gigi spesialis ini disebut sebagai Pedodontists.
  5. Cabang spesialis ini berhubungan dengan merapikan gigi menggunakan kawat gigi. Dokter gigi yang mengambil spesialisasi di cabang ini dikenal dengan Orthodontists.
  6. Bedah mulut. Cabang spesialis ini berhubungan dengan berbagai bedah mulut kecil, seperti penarikan gigi geraham ketiga, membantu dalam operasi wajah, mencabut gigi yang gingsul, mengurangi patah tulang rahang, dll. Dokter gigi spesialis ini dikenal dengan sebutan dokter spesialis bedah mulut.
  7. Cabang kesehatan gigi ini fokus mengatasi masalah gusi dan berbagai bedah gusi dan penyakit gusi seperti radang gusi, pembengkakan gusi dan lain-lain. Dokter gigi spesialis ini dikenal sebagai dokter Periodontists.
  8. Patologi Oral. Cabang spesialis ini berhubungan dengan mengambil jaringan mikroskopik dari berbagai lesi gigi dan mempelajarinya di bawah mikroskop untuk mempelajari histologi. Dokter gigi ini dikenal dengan nama dokter Patolog Oral.
  9. Kesehatan Gigi Publik. Cabang spesialis ini berhubungan dengan kesehatan gigi publik dan komunitas lingkungan. Cabang ini juga melakukan berbagai penelitian, survei dan percobaan klinis. Dokter gigi ini tidak memiliki sebutan/nama tertentu.

Baca juga: Mengenal Tanda Tanda Kelainan Gigi

Demikian sekilas informasi tentang berbagai cabang ilmu kedokteran gigi. Semoga adik-adik tidak salah memilih dokter sesuai kebutuhan dan kasus permasalahan yang dialami. Salam ceria.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Mengenal Spesialis Kedokteran Gigi

Mengenal Spesialis Kedokteran Gigi

“Mengenal Spesialis Kedokteran Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Mungkin ada yang bertanya,  apa saja jenis – jenis dokter gigi spesialis. Berikut penjelasan singkat jenis dokter spesialis, ruang lingkup bidang keahlian  yang ditekuni, termasuk waktu yang diperlukan untuk menempuh pendidikan jenjang tersebut.

 Instagram: @dokterbehel

Bidang Spesialis Ortodonsia (SpOrt).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis ortodonsia ditempuh kurang lebih selama 6 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang spesialis dengan gelar SpOrt adalah mendiagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial), serta cara-cara  penanggulangannya melalui kegiatan preventif, interseptif dan kuratif baik dengan cara bedah maupun tanpa bedah.

Kegiatan ini bertujuan mengembalikan fungsi sistem pengunyahan dan estetika yang optimal. Untuk perawatan estetika gigi, dokter ortodonsia menggunakan berbagai peralatan seperti kawat gigi atau behel gigi.

Bidang Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak ditempuh kurang lebih selama 5-6 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpKGA adalah menangani seluruh masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-gigi mereka.

Dokter spesialis ini membantu mereka menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang akan datang dengan pendekatan sesuai pendekatan psikologis anak. Pendekatan psikologi anak digunakan agar anak-anak tidak akan mengalami trauma untuk pergi mengunjungi dokter gigi.

Bidang Spesialis Konservasi Gigi (SpKG).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis konservasi gigi ditempuh kurang lebih selama 5 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpKG adalah perawatan dan pencegahan gigi berlubang, penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, onlay, inlay), perawatan gigi berlubang yang sudah mencapai ke ruang saraf dan pembuluh darah gigi, dentin hipersensitif, lesi karies radiasi, gigi avulsi, bedah endodontik, fraktur mahkota gigi, pemutihan gigi eksterna dan interna, dan lain-lain.

Bidang Spesialis Penyakit Mulut (SpPM).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut ditempuh kurang lebih selama 5 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpPM adalah perawatan kesehatan mulut pada pasien kompromis medik & diagnosis serta pengelolaan non bedah pada kelainan atau penyakit yang mengenai regio mulut dan sekitarnya, manifestasi penyakit sistemik di rongga mulut serta perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi pasien kompromis medik. Contoh keahlian dokter SpPM antara lain: Perawatan luka, sariawan yang tak kunjung sembuh, dan tonjolan pada jaringan lunak mulut yang disebabkan berbagai penyakit sistemik, dll.

Bidang Spesialis Periodonsia (SpPerio).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis peridonsia ditempuh kurang lebih selama 5 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpPerio adalah perawatan jaringan pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, gusi meradang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan lain-lain.

Bidang Spesialis Prostodonsia (SpPros).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis prostodonsia ditempuh kurang lebih selama 5 semester. Keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpPros adalah pembuatan restorasi gigi asli & penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut dan maksilofasial dengan bahan pengganti buatan, antara lain pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, pembuatan veneer dan lain-lain.

Bidang Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi ditempuh kurang lebih selama 5 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpRKG adalah menganalisa dan menginterpretasikan gambaran berbagai kelainan gigi melalui sarana radiologi gigi.

Bidang Spesialis Bedah Mulut (SpBM).

Jenjang pendidikan dokter gigi spesialis bedah mulut ditempuh kurang lebih selama 10 semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang dokter dengan gelar SpBM adalah melakukan tindakan bedah rahang, penanaman implan gigi, operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher, dan rongga mulut, tindakan perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, operasi gigi bungsu dengan berbagai faktor penyulit, bedah koreksi asimetri wajah, dan lain-lain.

Baca juga: Bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi

Demikan, semoga uraian tentang Mengenal Spesialis Kedokteran Gigi ini berguna bagi para pembaca… Aamiin.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


Dokterbehel.com

Kontak Kami


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / dokter ortodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi / cari klinik ortodonti surabaya

Tips Mencegah Gigi Berlubang

Tips Mencegah Gigi Berlubang

“Tips Mencegah Gigi Berlubang”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar Adik-adik semua?

Kakak berharap tentu semua dalam keadaan sehat walafiat semua. Pada Kesempatan ini, kakak akan menjelaskan tips sehat agar terhindar dari gigi yang berlubang, mau kan?

Instagram: @dokterbehel

Semua manusia yang sehat memiliki gigi geligi. Gigi adalah salah satu organ penting dikarunikan Allah SWT., pada hambanya. Dengan gigi manusia mampu memotong dan menghaluskan makanan sehingga dapat dicerna dengan baik. Bagaimana dengan gigi yang berlubang?  Wow, gigi yang berlubang dapat mengganggu kenyamanan pada saat Adik-adik sedang makan. Tentu Adik-adik ingin sehat bukan?

Berikut ini diuraian langkap-langkah jitu untuk menghindari gigi berlubang:

Makanan yang perlu dihindari

Makanan apa yang perlu dihindari? Contohnya makanan-makanan yang manis atau makanan yang dapat menempel di antara celah-celah  gigi seperti kue, permen,keripik dll. Ketika Adik-adik menikmati makanan atau minuman selain air, maka bakteri di dalam rongka mulut akan memproduksi asam yang mampu merusak enamel gigi geligi. Ingin memiliki gigi yang sehat? Hindari mengkonsumsi makanan pemicu gigi berlubang seperti buah, sayuran, the, kopi tanpa gula, dan sejenisnya. Adik-adik juga dapat mengganti permen kesukaan dengan permen karet tertentu yang bisa membantu dalam membersihkan sisa partikel dalam rongga mulut.

Rajin Menggosok Gigi setelah Makan

Apabila Adik-adik ingin terhindar dari ganguan gigi berlubang, sangat disarankan untuk menggosok gigi minimal setiap setelah makan. Apabila segan atau lagi kesulitan, setidaknya harus rajin berkumur dengan menggunakan air untuk menghilangkan/mengurangi bakteri dan sisa-sisa makanan dari rongga mulut.

Berkumur dengan cairan pembersih mulut

Selain rajin menggosok gigi, Adik-adik dianjurkan rajin pula berkumur dengan menggunakan cairan pembersih mulut. Berkumur merupakan cara yang cukup ampuh untuk menghilangkan plak dan bakteri dari rongga mulut. Plak dapat merusak gusi. Plak menghasilkan asam yang mampu menyebabkan gigi rusak dan berlubang. Dengan rajin berkumur setiap hari, bagian mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi dapat dibersihkan dengan baik.

Cermat Memilih Pasta Gigi

Fluorida mampu melindungi gigi Adik-adik dari senyawa asam yang bisa membuat kerusakan gigi. Florida dapat mencegah bakteri yang terdapat pada plak gigi memproduksi zat asam. Fluorida dapat pula meningkatkan perbaikan lapisan enamel. Namun ingat untuk usia anak-anak, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi keluarga. Ada batas aman bagi anak-anak yang memakai pasta gigi berfluorida.

Kunjungi dokter gigi secara rutin

Mencegah lebih baik dari mengobati. Melalui pemeriksaan rutin, merupakan cara untuk menghindari/ mencegah gigi berlubang.  Bila terjadi sesuatu dengan gigi Adik-adik, akan lebih mudah penanganannya. Apabila kondisi gigi rentan berlubang, tentu saja dokter memiliki cara-cara untuk mengatasinya, dokter gigi akan memberikan perlindungan yang lebih kepada gigi geligi Adik-adik.

Baca juga: Tips Agar Gigi Tidak Berlubang

Demikian ulasan singkat tentang Tips Mencegah Gigi Berlubang, semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


dokterbehel.com

Klinik Orthodonti di Surabaya


Ingin mendapatkan free konsultasi?

Hubungi kami (disini)


Kata kunci untuk penelusuran: Klinik orthodonti di surabaya, mencegah gigi berlubang, cermat memilih pasta gigi, dokter behel di surabaya, tips ampuh menghindari gigi berlubang

Perlukah Pasang Behel Gigi

Perlukah Pasang Behel Gigi?

“Perlukah Pasang Behel Gigi?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Haloo apa kabar adik-adik semua? Kakak berharap semua dalam keadaan sehat dan berkah selalu. Masih dalam masa pandemi ini tentu saja kita tidak boleh lengah untuk menjaga diri dari resiko Covid 19. Ya, senantiasa menjaga protokal kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak fisik dan rajin cuci tangan yang bersih memakai sabun.

Pada kesempatn kali ini, kakak dari tim dokterbehel.com kembali hadir menyapa adik semua. Topik artikel kali ini berkaitan dengan pertanyaan: Perlukan kita memakai behel atau kawat gigi?

Saat ini ada beberapa orang yang melakukan perawatan behel/ kawat gigi hanya untuk tujuan estetika/ penampilan saja, hanya untuk keperluan ingin memiliki gigi yang nampak rapi dan teratur saja. Sebenarnya fungsi dari behel gigi tidak terbatas hanya untuk penampilan saja. Ada banyak manfaat yang dihasilkan dari hasil perawatan behel gigi

Instagram: @dokterbehel

Susunan gigi geligi yang tidak rata/ kurang rapi  dapat menyebabkan makanan tidak dapat dikunyah dengan sempurna. Hal ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan resiko masalah pencernaan dan gangguan kesehatan.

Susunan gigi juga berpengaruh pada kualitas berbicara atau berkomuniksi seseorang. Susunan gigi yang rapih akan membuat bicara lebih jelas dan lebih mudah untuk dimengerti. Komunikasi yang lebih lancar sangat bepengaruh pada kinerja dan karir seseorang. Tentu adik-adik kan ingin bila nantinya akan lancar berkomuniksi dengan mengucapkan kata dengan suarabersih dan jelas.

Apa tujuan memasang behel gigi?

Penggunaan kawat gigi/behel bisa sangat membantu meningkatkan kesehatan gigi, karena susunan gigi yang tidak rata lebih beresiko untuk bisa menjadi tempat penumpukan plak dan sisa makanan yang bisa menyebabkan penyakit gigi dan rongga mulut.

Baca juga: 5 Info Penting Sebelum Pasang Behel Gigi

Selain alasan kesehatan, tentu saja alasan utama menggunakan behel gigi untuk keperluan estetika, agar kamu pasien dapat lebih nyaman dengan penampilan mereka, lebih percaya diri dalam melakukan segala aktivitas, dan pada akhirnya memiliki hidup yang lebih berkualitas.

Demikian, semoga informasi singkat tentang Perlukah Pasang Behel Gigi? ini dapat bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


dokterbehel.com

Kontak Kami


Resiko Perawatan Behel Gigi

Resiko Perawatan Behel Gigi

“Resiko Perawatan Behel Gigi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo adik-adik, apa kabar semuanya? Tetap semangat ya…Disaat pandemi Covid 19 ini, kita tentu saja tidak boleh lengah dengan meninggalkan protokal kesehatan. Tetap bersemangat memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.

Pada kesempatan kali ini, kami tim dari dokterbehel.com kembali hadir menyapa adik-adik semua. Topik kita kali ini adalah mengenal resiko perawatan behel gigi. Setiap perawatan medis tentu mengandung resiko, termasuk perawatan ortodonti. Resiko apa saja yang mungkin muncul? Berbahayakah? Kali ini akan dijelaskan seputar resiko dalam perawaan behel / kawat gigi.

Ada 2 jenis Resiko:

Yang pertama adalah resiko jangka pendik. Resiko jangka pendek pemakaian behel gigi adalah munculnya keluhan sariawan akibat dari gesekan kawat / behel dengan bibir/gusi. Atas resiko tentu adik-adik tidak perlu kuatir, dokter gigi anda akan memberikan bimbingan dan arahan agar dapat mengatasi resiko ini.

Selain itu, ada resiko lain yaitu kegiatan pembersihan gigi menjadi lebih sulit, mengapa? Ya, karena bagian gigi yang akan dibersihkan menjadi terhalang oleh adanya kawat/behel gigi.

Apakah ada resiko jangka panjang? Tentu saja ada. Resiko jangka panjang dalam menggunakan behel gigi adalah gigi menjadi tidak kokoh. Gigi beresiko tidak kokoh akibat memendeknya akar gigi karena pergeseran gigi. Oleh karena itu, adik-adik dalam merencanakan perawatan gigi tidak boleh ceroboh, harus didampingi oleh dokter gigi yang berkompeten dalam bidang ortodonti.

Resiko penggunaan behel gigi akan dapat diatasi atau dikendalikan apabila dikerjakan oleh dokter gigi yang berkompeten atau yang ahli dibidangnya. Kompetensi dokter gigi sangat menentukan dari keberhasilan perawatan. Untuk itu sangat tidak dianjurkan apabila memasang behel gigi pada seseorang yang tidak memiliki kompetensi medis seperti tukang gigi atau ahli gigi.

Baca juga: Waspada 6 Resiko Memakai Behel Gigi

Dokter gigi yang memiliki ketrampilan  ortodonti adalah yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang spesialis, yakni spesialis merapikan gigi atau ortodonti.

Demikian, semoga informasi tentang Resiko Perawatan Behel Gigi ini dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


dokterbehel.com

Instagram: @dokterbehel

Kontak Kami

Klinik Dokter Gigi Spesialis Orthodonti  di Surabaya


Kata kunci untuk penelusuran: dokter kawat gigi Surabaya / dokter behel surabaya / spesialis kawat gigi surabaya / pasang behel gigi surabaya / dokter spesialis behel surabaya / pasang behel surabaya / behel gigi surabaya / orthodonti surabaya / gigi sehat /kesehatan gigi

Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel

Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel

“Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Semangat pagi Adik-Adik, apa kabar semuanya? Semoga selalu senantiasa sehat wal afiat tak kurang sesuatu apapun. Dalam masa pandemi ini ayo tetap melaksanakan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan dan senantiasa menjaga jarak fisik.

Instagram: @dokterbehel

Pada kesempatan kali ini, kembali kakak dari dokterbehel.com mencoba menulis artiket terkait perawatan behel atau kawat gigi.

Bagaimana kiat merawat gigi berbehel (kawat gigi) sehingga terhindar dari karang gigi, plak dan gangguan lainnya? Berikut ini kakak akan sajikan beberapa tips praktis yang dapat Adik-adik ikuti:

Hindari Makanan Keras dan Makanan yang Lengkat

Untuk sementara sebaiknya tidak mengonsumsi makanan keras atau hindari menggigit atau memotong langsung makanan keras dengan menggunakan gigi. Pemakai behel masih boleh mengonsumsi makanan keras seperti apel atau paha ayam, asalkan memotongnya kecil-kecil terlebih dahulu, agar lebih lunak.

Selain makanan yang keras, hindari juga makanan lengket contohnya seperti permen yang kenyal, permen karet atau popcorn karamel . Makanan lengket, selain mudah menyangkut di sela-sela gigi dan behel, makanan lengket bisa menarik kawat atau karet behel sehingga bergeser atau lepas dari posisinya.

Bersihkan Rongga Mulut Segera Setelah Makan

Bersegeralah membersihkan sisa-sisa makanan yang ada dirongga mulut dengan menggunakan tusuk gigi atau berkumur dengan menggunakan air putih setelah mengkonsumsi berbagai jenis makanan, atau setelah minum minuman yang manis. Selain ini, biasakan minum air putih setelah mengonsumsi minuman manis. Air putih dapat membersihkan rongga mulut  dari zat-zat yang dapat mengundang bakteri dan membuat mulut terasa asam.

Gunakanlah Pasta Gigi khusus untuk Gigi Sensitif

Dokter Ortodontis biasanya akan merekomendasikan pemakaian pasta gigi khusus yang digunakan untuk gigi sensitif. Pergerakan gigi saat perawatan akan mengakibatkan gigi dan gusi menjadi sensitif dan cepat terasa sakit ngilu. Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif akan  mengurangi rasa ngilu pada gigi dan mencegah terjadinya sariawan pada gusi. Oleh karena itu, pasien gigi behel diharapkan selalu menyediakan pasta gigi khusus agar keluhan diatas dapat diatasi.

Sikat Gigi Khusus Behel

Di pasaran, saat ini sudah ada sikat gigi yang khusus untuk behel. Dokter Ortodontis akan menawarkan atau merekomendasikan sikat gigi khusus jenis ini. Umumnya sikat gigi khusus ini berbentuk kecil dengan bulu sikat yang halus. Menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari atau setelah makan dan minum minuman manis. Saat menyikat gigi, lakukannya penyikatan sebanyak 2 kali. Penyikatan pertama tidak menggunakan pasta gigi, penyikatan ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang menempel pada behel atau di sela-sela gigi. Selanjutnya, pada penyikatan ke dua, dapat menggunakan pasta gigi.

Membersihkan Sela-sela Gigi dengan menggunakan Dental Floss

Selain dengan menyikat gigi, dokter ortodontis biasanya menyarankan untuk menggunakan sikat tambahan untuk sela-sela gigi dan dental floss. Gunakan keduanya setiap kali kita menyikat gigi. Tujuannya untuk menghilangkan plak dan mencegah terbentuknya karang gigi. Tentu hal ini akan berjalan baik dengan hasil yang maksimal apabila kita bisa rutin dan disiplin melakukannya.

Pemakaian Obat kumur

Setelah  menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi dari sisa sisa makanan, Pasien perawatan behel juga diharapkan rajin berkumur dengan obat kumur untuk mendapatkan kebersihan mulut yang optimal. Obat kumur dapat menjangkau sela-sela gigi yang tidak bisa dibersihkan oleh sikat gigi atau dental floss. Obat kumur sekaligus juga mampu membunuh bakteri-bakteri penyakit.

Sediakan Wax Ortodonti

Dalam kasus-kasus tertentu, dapat terjadi ujung kawat atau hook yang menonjol dan menusuk gusi pasien, dalam kasus ini, segeralah menghubungi ortodontis Anda. Untuk menanganan sementara, dapat dilakukan dengan menempelkan wax ortodonti untuk menutup kawat atau hook yang menusuk gusi tersebut.

Baca juga: Jangan Sepelekan 8 Hal Penting dalam Merawat Gigi Berbehel.

Nah demikianlah beberapa tips yang dapat kita lakukan akar perawatan gigi menjadi lebih cepat dan terhindar dari masalah-masalah yang menganggu.

Demikian semoga artikel singkat tentang Tips Praktis Perawatan bagi Pengguna Behel ini dapat bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ


Kontak Kami

dokterbehel.com


Tips merawat gigi berbehel

Tips Perawatan Gigi Bagi Pemakai Behel

“Tips Perawatan Gigi Bagi Pemakai Behel”

Semangat pagi, apa kabar adik-adik semua? Semoga semua senantiasa sehat selalu.

Pada kesempatan ini kakak akan menjelaskan beberapa tips penting agar pemakai behel /kawat gigi dapat memperoleh hasil perawatan yang optimal. Tentu mau kan? Yuk kita baca terus.

Kita semua tentunya menginginkan gigi sehat yang indah dan cantik. Namun sayang, karena faktor genetik & kebiasaan tidak semua orang memiliki gigi yang tersusun rapi dan sehat.

Kita tidak boleh sedih & berputus asa, dengan adanya teknologi kedokteran gigi yang modern, gigi yang tidak teratur, tidak rata atau berjarang dapat diatasi dengan cara memakai behel gigi atau kawat gigi.

Saksikan juga: Youtube Seputar Perawatan Ortodonti

Pada saat menggunakan behel gigi/ kawat gigi, tantangannya adalah sulit bagi kita untuk nyaman & mudah beradaptasi dalam merawat gigi, sebab gigi kita akan terhalangi oleh behel/ kawat yang menempel. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara khusus agar gigi bisa tetap terawat meskipun menggunakan behel atau kawat gigi.

Ingin tahu kiat-kiat nya? Mari adik-adik kita ikut info berikut ini.

Tips merawat gigi berbehel agar tetap sehat :

  • Hindari mengkonsumsi makanan yang keras: Makanan yang keras dapat berpengaruh pada kawat gigi/ behel karena membuat gigi akan terasa sakit/ nyeri saat mengunyah. Makanan yang keras bahkan dapat membuat behel gigi copot atau terlepas. Apabila harus makan makanan keras, sebaiknya makanan dipotong kecil-kecil dahulu sebelum dinikmati.
  • Hindari minuman yang bersoda: Minuman yang mengandung soda dapat menimbulkan karang gigi atau plak di area kawat gigi/ behel gigi.
  • Hindari mengkonsumsi jagung yang utuh: Umumnya tema-teman yang memakai behel atau kawat gigi sudah memahami hal ini. Mengkonsumsi jagung secara utuh dan keras dapat merusak kawat gigi /behel gigi yang terpasang.
  • Hindari mengkonsumsi caramel: Makanan Caramel adalah makanan yang terbuat dari bahan gula yang lengket dan manis. Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi caramel bagi pengguna kawat gigi/ behel gigi. Caramel yang kita konsumsi akan lengket pada behel gigi / kawat gigi dan akan sangat sulit untuk dibersihkan. Gigi kita akan lebih cepat berlubang apabila gigi kita tidak dibersihkan secepatnya. Jadi sekali lagi tidak dianjurkan pengguna behel gigi/ kawat gigi mengkonsumsi caramel.
  • Hindari mengkonsumsi permen karet: Disarankan kawan-kawan yang menggunakan behel gigi/ kawat gigi tidak mengkonsumsi permen karet lagi. Mengapa? Karena permen karet memiliki tekstur yang lembut dan lengket yang dapat melekat pada gigi kawat. Tentu saja permen karet yang lengket dapat menyebabkan behel gigi menjadi terlepas.
  • Hindari mengunyah es batu: Mengunyah es batu secara langsung akan merusak kawat gigi karena sifatnya yang keras. Minuman dingin juga akan berdampak kurang baik bagi pengguna behel gigi/kawat gigi, terutama bagi yang memiliki gigi
  • Gunakan sikat gigi khusus: Sikat gigi khusus tentu sangat direkomendasikan bagi teman-teman yang menggunakan behel atau kawat gigi. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan lembut karena lebih efektif membersihkan gigi berbehel / kawat gigi.
  • Periksa gigi secara teratur ke dokter: Sangat disarankan untuk melakukan chek-up gigi minimal 3 bulan sekali atau sesuai jadwal yang dianjurkan dokter. Hal ini untuk mengetahui kesehatan serta perkembangan gigi terutama yang menggunakan kawat gigi.

Waspada 6 Resiko Memakai Behel Gigi

Demikian sekilas info tentang Tips merawat gigi berbehel, semoga sehat & sukses selalu. Aamiin.


Instagram: @dokterbehel

dokterbehel.com

Pemeriksaan Gigi & Pandemi COVID-19

Perlukah Pemeriksaan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.2)

“Perlukah Pemeriksaan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.2)”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dilema Perawatan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.1)

Ada beberapa tolok ukur yang dapat dipakai untuk menentukan apakah kita perlu mengunjungi dokter gigi. Disaat pandemi COVID-19, jika keadaan kita tidak tergolong darurat, maka kita disarankan menunda kunjungan ke dokter gigi sampai waktu yang lebih aman (tidak beresiko).

Berikut daftar kegiatan di dokter gigi yang tergolong bukan kondisi darurat:

  • Pemeriksaan behel gigi (kawat gigi)
  • Perawatan pemutihan gigi
  • Pemeriksaan gigi, pembersihan karang gigi, dan rontgen gigi
  • Tambal lubang gigi yang tidak ada keluhan sakit
  • Pencabutan gigi yang tidak ada keluhan sakit
  • Perbaikan kosmetik gigi contoh seperti veneer atau bonding 
Kapan Kita Boleh ke Dokter gigi?

Berikut contoh kondisi darurat yang membolehkan kita berkunjung ke dokter gigi disaat pandemi COVID-19. Secara garis besar, keluhan gigi geligi yang tergolong darurat seperti:

  • Pemakaian Gigi palsu tidak berfungsi dengan baik
  • Terapi radiasi dan pengobatan kanker lainnya
  • Perdarahan parah yang tidak kunjung berhenti
  • Keluhan gigi patah (yang menyebabkan nyeri /kerusakan jaringan)
  • Perawatan gigi pascaoperasi yang tidak memungkinkan dilakukan secara mandiri
  • Berbagai Trauma yang mempengaruhi pernapasan pasien
  • Rasa nyeri yang parah pada gusi, gigi, atau tulang rahang
  • Terdapat bengkak pada leher, gusi, atau wajah
  • Crown gigi rusak, hilang atau patah
  • Kondisi jaringan yang harus segera diambil sampel (biopsi)
  • Rasa nyeri karena tertusuk kawat gigi yang lepas

Bila kasus diatas terjadi, segera kontak dokter gigi yang merawat kita. Bagaimana bila dokter gigi tidak ada di tempat? Salusinya kita dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tetap terapkan protokol kesehatan. Rajin cuci tangan, jaga jarak sosial, dan memakai masker bila pergi ke rumah sakit.

Covid-19 dan Prosedur Pemeriksaan Gigi

Untuk memutus rantai penyebaran penyakit, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menyampaikan surat edaran tentang Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi selama wabah /pandemi COVID-19. Berikut poin-poin instruksi yang harus dijalankan oleh dokter gigi:

  1. Menjalankan skrining pada setiap pasien sesuai prosedur dalam edaran.
  2. Pasien yang diduga terinfeksi COVID-19, segara dirujuk.
  3. Bila pasien tanpa keluhan bergejala, perawatan estetis, bersifat elektif dan tindakan menggunakan bur/scaler/suction, agar ditunda perawatannya.
  4. Memakai alat pelindung diri lengkap sekali pakai untuk tiap pasien.
  5. Melaksanakan prosedur cuci tangan dengan benar.
  6. Pasien diminta berkumur dengan hidrogen peroksida 0,5-1% selama 60 detik atau povidone iodine 1% selama 15-60 detik sebelum dilakukan pemeriksaan/ perawatan dan saat diperlukan.
  7. Pembersihan alat kedokteran gigi dengan natrium hipoklorit 5% dengan perbandingan 1:100 selama 1 menit. Semua benda dan alat kedokteran gigi dapat dibersihkan menggunakan etanol 70% sebelum proses sterilisasi dengan autoclave.
  8. Pembersihan lingkungan kerja, seperti: ruang tunggu pasien, gagang pintu, meja, kursi, dan dental unit dengan disinfektan. Lantai bisa dibersihkan dengan menggunakan benzalkonium klorida 2%.
  9. Mengganti pakaian yang dipakai selama praktik sebelum pulang ke rumah.
Kesimpulan

Periksa /perawatan gigi disaat pandemi COVID-19 tidak dianjurkan jika kondisi pasien tidak tergolong darurat. Pasien diharapkan dapat menjaga kesehatan gigi dengan rajin menyikat gigi, berkumur, dan menjauhi kebiasaan yang dapat merusak gigi.

Bila kondisi pasien tergolong darurat, prosedur pemeriksaan diatas disarankan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bahaya dan risiko penularan COVID-19 dapat diminimalkan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, menjaga kebersihan diri, kebersihan alat, dan kebersihan ruang pemeriksaan.

Baca juga: Dilema Perawatan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.1)

Demikian uraian tentang Perlukah Pemeriksaan Gigi Saat Pandemi COVID-19? (bag.2), semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

dokterbehel.com

Instagram: @dokterbehel


Kontak Kami